Kondisi militan Palestina memburuk di penjara Israel
A
A
A
Sindonews.com - Seorang militan Palestina yang ditahan di penjara Isreal tengah melangsungkan aksi mogok makan selama 44 hari.
Sebuah kelompok aktivis hak asasi manusia mengatakan hidup tahanan tersebut dalam bahaya. Namun, pihak berwenang yang bertanggung jawab di penjara membantah hal tersebut dengan mengatakan kondisi tahanan tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
Seorang psikolog hak asasi kemanusian dari Tel Aviv mengatakan tahanan yang melakukan aksi mogok makan ini adalah Khader Adnan (34). Ia ditangkap oleh Israel pada 27 Desember 2011 dan dijebloskan ke dalam penjara Israel tanpa proses peradilan. Akibatnya, sehari setelah penahanannya dia melangsungkan aksi mogok makan.
"Kesehatannya memburuk dan hidupnya akan berada dalam bahaya jika ia melanjutkan aksi mogok makan. Dia tidak makan dan hanya air minum," ungkap psikolog tersebut mengulang apa yang dikatakan tim dokter seperti dikutip dalam AFP, Selasa (31/1/2012).
Klub kelompok tahanan Palestina mengatakan Adnan dibawa dengan ambulans pada hari Senin dari penjara Ramla, Israel ke pengadilan militer. Rencananya pengadilan akan mengelar kasus persidangannya pada 1 Februari.
Sementara itu bagian Juru bicara pelayanan Penjara Israel, Sivan Weizman mengatakan kondisi Adnan sedang dipantau oleh dokter penjara.
"Jika memang diperlukan maka ia akan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Semua yang terjadi merupakan efek kelaparan dan pihak penjara telah menjelaskan kepada Adnan. Kami akan memaksa Adnan untuk makan jika memang tindakan ini diperlukan," ungkap Sivan.
Adnan merupakan anggota Islamic Jihad di Palestina. Kasus persidangannya ditutup Senin 30 Januari 2012 atas permintaan pengacaranya.(azh)
Sebuah kelompok aktivis hak asasi manusia mengatakan hidup tahanan tersebut dalam bahaya. Namun, pihak berwenang yang bertanggung jawab di penjara membantah hal tersebut dengan mengatakan kondisi tahanan tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
Seorang psikolog hak asasi kemanusian dari Tel Aviv mengatakan tahanan yang melakukan aksi mogok makan ini adalah Khader Adnan (34). Ia ditangkap oleh Israel pada 27 Desember 2011 dan dijebloskan ke dalam penjara Israel tanpa proses peradilan. Akibatnya, sehari setelah penahanannya dia melangsungkan aksi mogok makan.
"Kesehatannya memburuk dan hidupnya akan berada dalam bahaya jika ia melanjutkan aksi mogok makan. Dia tidak makan dan hanya air minum," ungkap psikolog tersebut mengulang apa yang dikatakan tim dokter seperti dikutip dalam AFP, Selasa (31/1/2012).
Klub kelompok tahanan Palestina mengatakan Adnan dibawa dengan ambulans pada hari Senin dari penjara Ramla, Israel ke pengadilan militer. Rencananya pengadilan akan mengelar kasus persidangannya pada 1 Februari.
Sementara itu bagian Juru bicara pelayanan Penjara Israel, Sivan Weizman mengatakan kondisi Adnan sedang dipantau oleh dokter penjara.
"Jika memang diperlukan maka ia akan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Semua yang terjadi merupakan efek kelaparan dan pihak penjara telah menjelaskan kepada Adnan. Kami akan memaksa Adnan untuk makan jika memang tindakan ini diperlukan," ungkap Sivan.
Adnan merupakan anggota Islamic Jihad di Palestina. Kasus persidangannya ditutup Senin 30 Januari 2012 atas permintaan pengacaranya.(azh)
()