UE desak PBB setop kekerasan di Suriah
Selasa, 31 Januari 2012 - 16:06 WIB

UE desak PBB setop kekerasan di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Uni Eropa (UE) mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB segera mengambil langkah untuk mengakhiri aksi kekerasan di Suriah. Meskipun, usulan ini ditolak oleh salah satu anggota tetap DK PBB, yakni Rusia.
"Saya mendesak semua anggota DK PBB untuk menerima tanggung jawab terkait situasi yang terjadi di Suriah," ungkap Presiden UE Van Rompuy dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan puncak UE di Brussels pada Senin 30 Januari 2012 seperti dikutip Ria Novosti, Selasa (31/1/2012).
Van Rompuy menyambut baik langkah yang diambil oleh Liga Arab pada Sabtu lalu. Liga Arab sepakat untuk menunda pekerjaan misi pemantauan di Suriah karena aksi kekerasan terus meningkat. Dia juga mengatakan UE akan terus mendukung upaya Liga Arab untuk menyelesaikan krisis politik di Suriah.
Sementara itu, pihak berwenang Suriah telah menerima usulan Rusia untuk bertemu dengan kelompok oposisi di Moskow. Pihak oposisi tidak akan memenuhi tawaran dialog dari pemerintah Moskow sampai Presiden Bashar al-Assad mengundurkan diri.
Rusia telah menjadi satu-satunya negara yang setia mendukung Assad selama pemberontakan sepuluh bulan melawan rezimnya. Moskow telah mengusulkan sebuah draft resolusi Suriah kepada PBB. Tetapi, anggota tetap DK PBB lain menganggap bahwa draft ini terlalu rentan.
Pihak barat sendiri telah mengadopsi sejumlah sanksi terhadap rezim Suriah. Sanksi tersebut di dalamnya tercakup pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap Assad .
Sebelumnya, sekira 5.000 orang warga Suriah tewas dalam aksi kekerasan yang dilakukan oleh militer pemerintah Suriah terhadap para demonstran sejak Maret lalu. Sementara itu, pemerintah Suriah menuduh bahwa aksi kekerasan ini dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berkerja sama dengan kelompok Alqaeda.(azh)
"Saya mendesak semua anggota DK PBB untuk menerima tanggung jawab terkait situasi yang terjadi di Suriah," ungkap Presiden UE Van Rompuy dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan puncak UE di Brussels pada Senin 30 Januari 2012 seperti dikutip Ria Novosti, Selasa (31/1/2012).
Van Rompuy menyambut baik langkah yang diambil oleh Liga Arab pada Sabtu lalu. Liga Arab sepakat untuk menunda pekerjaan misi pemantauan di Suriah karena aksi kekerasan terus meningkat. Dia juga mengatakan UE akan terus mendukung upaya Liga Arab untuk menyelesaikan krisis politik di Suriah.
Sementara itu, pihak berwenang Suriah telah menerima usulan Rusia untuk bertemu dengan kelompok oposisi di Moskow. Pihak oposisi tidak akan memenuhi tawaran dialog dari pemerintah Moskow sampai Presiden Bashar al-Assad mengundurkan diri.
Rusia telah menjadi satu-satunya negara yang setia mendukung Assad selama pemberontakan sepuluh bulan melawan rezimnya. Moskow telah mengusulkan sebuah draft resolusi Suriah kepada PBB. Tetapi, anggota tetap DK PBB lain menganggap bahwa draft ini terlalu rentan.
Pihak barat sendiri telah mengadopsi sejumlah sanksi terhadap rezim Suriah. Sanksi tersebut di dalamnya tercakup pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap Assad .
Sebelumnya, sekira 5.000 orang warga Suriah tewas dalam aksi kekerasan yang dilakukan oleh militer pemerintah Suriah terhadap para demonstran sejak Maret lalu. Sementara itu, pemerintah Suriah menuduh bahwa aksi kekerasan ini dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berkerja sama dengan kelompok Alqaeda.(azh)
()