Pengganti Mobarak juga dituntut mundur
Jum'at, 27 Januari 2012 - 11:20 WIB

Pengganti Mobarak juga dituntut mundur
A
A
A
Sindonews.com – Sejak pagi waktu setempat, ribuan orang nampak berunjuk rasa di dekat gedung radio dan TV nasional Mesir di Kairo.
Ribuan pengunjuk rasa ini menuntut pemberhentian pejabat, direktur dari semua media pemerintah dan menggantinya dengan yang baru.
Dilaporkan oleh stasiun TV Nile seperti dikutip oleh Ria Novosti, Jumat (27/1/2012), para pengunjuk rasa juga menuntut agar penghentian kekuasaan tertinggi negara yang dijabat oleh Marsekal Hussein Tantawi.
Marsekal Hussein Tantawi Mohamed merupakan wakil Presiden Housni Mobarak yang naik jabatan menjadi presiden Mesir pada Februari 2011. Pengangkatannya sah secara hukum.
Pengunjuk rasa merupakan gabungan dari berbagai aktivis partai politik dan pergerakan politik. Sebelumnya pada 25 Januari 2011, sebuah aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di Kairo dan Alexandria menuntut pengunduran diri mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Setelah mendapat tekanan dari rakyatnya Mobarak akhirnya mundur pada bulan Februari dan kekuasaan pemerintahan dipindahkan kepada kepada Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (Supreme Council of the Armed Forces/SCAF) yang dipimpin oleh Marsekal Hussein Tantawi Mohamed.
Setelah Mubarak turun, petinggi militer ini membubarkan parlemen dan ia berjanji akan mengadakan pemilu untuk memilih ulang anggota parlemen dan presiden yang baru. Pemilu ini rencananya akan diadakan pada musim panas 2012.(azh)
Ribuan pengunjuk rasa ini menuntut pemberhentian pejabat, direktur dari semua media pemerintah dan menggantinya dengan yang baru.
Dilaporkan oleh stasiun TV Nile seperti dikutip oleh Ria Novosti, Jumat (27/1/2012), para pengunjuk rasa juga menuntut agar penghentian kekuasaan tertinggi negara yang dijabat oleh Marsekal Hussein Tantawi.
Marsekal Hussein Tantawi Mohamed merupakan wakil Presiden Housni Mobarak yang naik jabatan menjadi presiden Mesir pada Februari 2011. Pengangkatannya sah secara hukum.
Pengunjuk rasa merupakan gabungan dari berbagai aktivis partai politik dan pergerakan politik. Sebelumnya pada 25 Januari 2011, sebuah aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di Kairo dan Alexandria menuntut pengunduran diri mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Setelah mendapat tekanan dari rakyatnya Mobarak akhirnya mundur pada bulan Februari dan kekuasaan pemerintahan dipindahkan kepada kepada Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (Supreme Council of the Armed Forces/SCAF) yang dipimpin oleh Marsekal Hussein Tantawi Mohamed.
Setelah Mubarak turun, petinggi militer ini membubarkan parlemen dan ia berjanji akan mengadakan pemilu untuk memilih ulang anggota parlemen dan presiden yang baru. Pemilu ini rencananya akan diadakan pada musim panas 2012.(azh)
()