73 orang tewas konsumsi obat gratis dari RS
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya 73 orang dinyatakan tewas setelah mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan secara gratis oleh Rumah Sakit (RS) Punjab Institute of Cardiology (PIC) di Pakistan.
Selain 73 tewas, 300 orang pasien telah dipindahkan dari RS PIC ke RS Lahore dan dilaporkan masih dalam perawatan . Sedangkan 226 pasien lainya dipindahkan ke RS Services.
Perusahaan Farmasi Alpha Pharma diduga membuat obat yang tidak memenuhi standar. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik telah memerintahkan Badan Investigasi Federal The Federal Investigation Agency (FIA) mendaftarkan tiga laboratorium farmasi kepada inspektur obat negara dan menangkap pemilik perusahaan obat yang tidak memenuhi standar ini.
“Ketiga perusahaan tersebut adalah Alfalah Pharma (Pvt) Limited, Mega Pharmaceuticals (Pvt) Limited and Pharmawise Laboratories (Pvt) Limited,” ungkap Rehman menjelaskan seperti dikutip the express tribune, Rabu (25/1/2012).
Salah seorang pemilik perusahaan mengatakan kasus kematian ini disebabkan oleh kesalahan managemen salah satu RS PIC.
Saat diwawancara media, pemilik perusahaan mengatakan dalam kasus ini perusahaannya telah menjadi pemasok obat bagi beberapa rumah sakit. Obat-obatan yang dipasok menurutnya telah ditentukan berdasarkan penyakit yang diderita.
Dia juga menuduh dokter dan seluruh staff PICyang seharusnya bertanggungjawab atas kejadian ini.
Salah seorang pemilik perusahaan yang lainnya menyebutkan salah satu kasus, seharusnya dokter memeriksa riwayat kesehatan pasien sebelum memberikan obat.
Salah seorang pasien yang menderita penyakit DBD yang mengalami penurunan jumlah trombosit rendah diberikan sebuah obat pengecer darah, sambil menujukan petunjuk penggunaan obat.
Kejadian ini mungkin sebuah propaganda dari perusahaan asing untuk menekan industri lokal, Begitulah jawaban sang pemilik saat ditanya apakah mungkin kejadian ini sebuah konspirasi.
Dalam sebuah konfrensi pers gabungan antara pemerintah dan swasta terdapat ketidaksamaan jumlah korban tewas. Sekretaris Kesehatan mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 27 orang, sedangkan Kepala Institut Pelayanan Ilmu
Kesehatan, Services Institute of Medical Sciences (SIMS), mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 36 orang.
Kepala Kementrian Punjab, Shahbaz Sharif saat mengunjungi RS Jinnah mengatakan ia akan mengambil langkah tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas insiden ini. Penyelidikan atas penyebab insiden ini tengah berlangsung, dan tidak memberikan jangka waktu.(azh)
Selain 73 tewas, 300 orang pasien telah dipindahkan dari RS PIC ke RS Lahore dan dilaporkan masih dalam perawatan . Sedangkan 226 pasien lainya dipindahkan ke RS Services.
Perusahaan Farmasi Alpha Pharma diduga membuat obat yang tidak memenuhi standar. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik telah memerintahkan Badan Investigasi Federal The Federal Investigation Agency (FIA) mendaftarkan tiga laboratorium farmasi kepada inspektur obat negara dan menangkap pemilik perusahaan obat yang tidak memenuhi standar ini.
“Ketiga perusahaan tersebut adalah Alfalah Pharma (Pvt) Limited, Mega Pharmaceuticals (Pvt) Limited and Pharmawise Laboratories (Pvt) Limited,” ungkap Rehman menjelaskan seperti dikutip the express tribune, Rabu (25/1/2012).
Salah seorang pemilik perusahaan mengatakan kasus kematian ini disebabkan oleh kesalahan managemen salah satu RS PIC.
Saat diwawancara media, pemilik perusahaan mengatakan dalam kasus ini perusahaannya telah menjadi pemasok obat bagi beberapa rumah sakit. Obat-obatan yang dipasok menurutnya telah ditentukan berdasarkan penyakit yang diderita.
Dia juga menuduh dokter dan seluruh staff PICyang seharusnya bertanggungjawab atas kejadian ini.
Salah seorang pemilik perusahaan yang lainnya menyebutkan salah satu kasus, seharusnya dokter memeriksa riwayat kesehatan pasien sebelum memberikan obat.
Salah seorang pasien yang menderita penyakit DBD yang mengalami penurunan jumlah trombosit rendah diberikan sebuah obat pengecer darah, sambil menujukan petunjuk penggunaan obat.
Kejadian ini mungkin sebuah propaganda dari perusahaan asing untuk menekan industri lokal, Begitulah jawaban sang pemilik saat ditanya apakah mungkin kejadian ini sebuah konspirasi.
Dalam sebuah konfrensi pers gabungan antara pemerintah dan swasta terdapat ketidaksamaan jumlah korban tewas. Sekretaris Kesehatan mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 27 orang, sedangkan Kepala Institut Pelayanan Ilmu
Kesehatan, Services Institute of Medical Sciences (SIMS), mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 36 orang.
Kepala Kementrian Punjab, Shahbaz Sharif saat mengunjungi RS Jinnah mengatakan ia akan mengambil langkah tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas insiden ini. Penyelidikan atas penyebab insiden ini tengah berlangsung, dan tidak memberikan jangka waktu.(azh)
()