Sanksi nuklir Iran hambat bank di Jepang
Rabu, 18 Januari 2012 - 17:33 WIB

Sanksi nuklir Iran hambat bank di Jepang
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan Jepang mengungkapkan kekhawatiranya terhadap rencana aktivasi sanksi terhadap nuklir Iran. Aktivasi sanksi ini akan berdampak potensial terhadap bank-bank Jepang.
Jun Azumi mengatakan Jepang akan mengambil langkah untuk mengurangi pasukan impor minyak dari Iran sejalan dengan sanksi yang yang telah dikeluarkan oleh AS setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Timothy Geithner.
Namun, hari ini Rabu (18/1/2012) ia mengatakan bahwa langkah pengurangan impor tersebut harus diputuskan dengan lebih berhati-hati oleh pemerintah Jepang
”Sanksi ini akan sangat menghambat lembaga keuangan di Jepang dari pasar Amerika jika mereka melangsungkan bisnis dari bank-bank sentral di Iran,” ungkap Azumi seperti dikutip associated press, Rabu (18/1/2012).
Azumi mengatakan bahwa hari ini para pejabat AS telah tiba di Tokyo untuk membicarakan solusi bagi masalah ini.
Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi untuk Iran dalam rangka menekan pendapatan Iran dari sisi ekonomi, dengan melarang lembaga keuangan asing untuk melakukan transaksi bisnis dengan bank sentral Republik Islamic (Iran) dari pasar keuangan AS.(azh)
Jun Azumi mengatakan Jepang akan mengambil langkah untuk mengurangi pasukan impor minyak dari Iran sejalan dengan sanksi yang yang telah dikeluarkan oleh AS setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Timothy Geithner.
Namun, hari ini Rabu (18/1/2012) ia mengatakan bahwa langkah pengurangan impor tersebut harus diputuskan dengan lebih berhati-hati oleh pemerintah Jepang
”Sanksi ini akan sangat menghambat lembaga keuangan di Jepang dari pasar Amerika jika mereka melangsungkan bisnis dari bank-bank sentral di Iran,” ungkap Azumi seperti dikutip associated press, Rabu (18/1/2012).
Azumi mengatakan bahwa hari ini para pejabat AS telah tiba di Tokyo untuk membicarakan solusi bagi masalah ini.
Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi untuk Iran dalam rangka menekan pendapatan Iran dari sisi ekonomi, dengan melarang lembaga keuangan asing untuk melakukan transaksi bisnis dengan bank sentral Republik Islamic (Iran) dari pasar keuangan AS.(azh)
()