Belanda dituntut minta maaf kepada Yahudi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Belanda dituntut untuk meminta maaf atas sikap yang tidak menyenangkan terhadap warga Yahudi selama Perang Dunia ke II. Saat itu warga Yahudi dideportasi dari negara Belanda.
Tuntutan permintaan maaf ini dilontarkan oleh anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu (4/1/2012).
Dalam suratnya kepada Perdana Menteri Mark Rutte, Wilders meminta Pemerintah Belanda bersedia meminta maaf atas sikap pada masa itu.
Sebelumnya dua orang mantan menteri Belanda telah menerbitkan sebuah buku yang membahas tentang perbaikan pascaperang terhadap orang Yahudi. Salah seorang menteri tersebut adalah Els Borst.
Dalam bukunya yang berjudul, "Judging Netherlands", Borst meyakini Pemerintah Belanda di pengasingan bisa bereaksi keras jika yang dideportasi Nazi adalah pemeluk agama Katolik dan Protestan.
Pada saat Perang Dunia ke II Belanda memang tengah dijajah oleh Nazi Jerman. Saat itu Nazi memerintahkan agar semua orang Yahudi yang berada di Belanda dideportasi. Namun pemerintah Belanda tidak berbuat apa-apa.
Jika Pemerintah Belanda tidak meminta maaf, maka dapat memicu perdebatan. Belanda akan dianggap ikut melakukan penganiayaan terhadap warga Yahudi selama masa peperangan.
Tuntutan permintaan maaf ini dilontarkan oleh anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu (4/1/2012).
Dalam suratnya kepada Perdana Menteri Mark Rutte, Wilders meminta Pemerintah Belanda bersedia meminta maaf atas sikap pada masa itu.
Sebelumnya dua orang mantan menteri Belanda telah menerbitkan sebuah buku yang membahas tentang perbaikan pascaperang terhadap orang Yahudi. Salah seorang menteri tersebut adalah Els Borst.
Dalam bukunya yang berjudul, "Judging Netherlands", Borst meyakini Pemerintah Belanda di pengasingan bisa bereaksi keras jika yang dideportasi Nazi adalah pemeluk agama Katolik dan Protestan.
Pada saat Perang Dunia ke II Belanda memang tengah dijajah oleh Nazi Jerman. Saat itu Nazi memerintahkan agar semua orang Yahudi yang berada di Belanda dideportasi. Namun pemerintah Belanda tidak berbuat apa-apa.
Jika Pemerintah Belanda tidak meminta maaf, maka dapat memicu perdebatan. Belanda akan dianggap ikut melakukan penganiayaan terhadap warga Yahudi selama masa peperangan.
()