Dirawat Intensif Akibat COVID-19, Kondisi PM Inggris Stabil
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dilaporkan dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan intensif selama dua hari terakhir akibat terinfeksi virus Corona baru, COVID-19. Johnson dilaporkan mendapatkan dukungan oksigen, sementara Menteri Luar Negeri Inggris memberikan pengarahan untuk memerangi pandemi di negara itu.
Johnson dinyatakan positif virus COVID-19 dua minggu lalu. Setelah mengisolasi diri, pria blonde itu dibawa ke rumah sakit St. Thomas pada Minggu malam karena menderita demam tinggi dan batuk. Kondisinya sempat memburuk pada Senin lalu dan ia dilarikan ke unit perawatan intensif.
Pemimpin Inggris berusia 55 tahun itu mendapatkan bantuan oksigen tetapi tidak menggunakan ventilator. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, yang ditunjuk sebagai wakil Johnson, mengatakan ia akan segera kembali memimpin tugas-tugas negara ketika dunia menghadapi salah satu krisis kesehatan masyarakat yang paling parah dalam abad ini.
"Perdana menteri dalam kondisi stabil, dia nyaman dan bersemangat," kata Edward Argar, seorang menteri kesehatan junior Inggris.
"Dia beberapa waktu lalu dibantu beberapa tabung oksigen tetapi dia tidak berada dalam ventilator," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/4/2020).
Ketika Johnson memerangi virus Corona baru dari ranjang di rumah sakit St. Thomas, Inggris memasuki apa yang dikatakan para ilmuwan sebagai fase paling mematikan dari wabah itu dan bergulat dengan pertanyaan kapan harus mengangkat status lockdown.
Johnson dinyatakan positif virus COVID-19 dua minggu lalu. Setelah mengisolasi diri, pria blonde itu dibawa ke rumah sakit St. Thomas pada Minggu malam karena menderita demam tinggi dan batuk. Kondisinya sempat memburuk pada Senin lalu dan ia dilarikan ke unit perawatan intensif.
Pemimpin Inggris berusia 55 tahun itu mendapatkan bantuan oksigen tetapi tidak menggunakan ventilator. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, yang ditunjuk sebagai wakil Johnson, mengatakan ia akan segera kembali memimpin tugas-tugas negara ketika dunia menghadapi salah satu krisis kesehatan masyarakat yang paling parah dalam abad ini.
"Perdana menteri dalam kondisi stabil, dia nyaman dan bersemangat," kata Edward Argar, seorang menteri kesehatan junior Inggris.
"Dia beberapa waktu lalu dibantu beberapa tabung oksigen tetapi dia tidak berada dalam ventilator," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/4/2020).
Ketika Johnson memerangi virus Corona baru dari ranjang di rumah sakit St. Thomas, Inggris memasuki apa yang dikatakan para ilmuwan sebagai fase paling mematikan dari wabah itu dan bergulat dengan pertanyaan kapan harus mengangkat status lockdown.
(ian)