Hina Komandan Kapal Induk, Plt Sekretaris AL AS Mengundurkan Diri

WASHINGTON - Pejabat pelaksana Sekretaris Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Thomas Modly, mengundurkan diri di tengah kegemparan atas penanganan wabah virus Corona di kapal induk USS Theodore Roosevelt.

Modly diketahui memecat kapten kapal induk USS Theodore Roosevelt setelah suratnya yang memohon bantuan bocor ke media. Tidak hanya itu, ia juga menyebut Kapten Brett Crozier naif dan bodoh. (Baca: Dipecat, Kapten Kapal Induk Nuklir AS Dianggap Terlalu Bodoh )

Belakangan, Modly menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya tersebut. (Baca: Sebut Kapten Kapal Induk Nuklir Bodoh, Pejabat AS Minta Maaf )

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan Modly mengundurkan diri atas kemauannya sendiri. Kepala Pentagon ini juga mengatakan kesehatan dan keselamatan kru kapal induk USS Theodore Roosevelt adalah prioritas bagi pihaknya.

Wakil Menteri Angkatan Darat James McPherson diperkirakan akan menggantikan Modly seperti dilansir dari BBC, Rabu (8/4/2020).

Kapten Crozier dipecat minggu lalu. Sebuah rekaman menunjukkan kru kapal induk bertenaga nuklir itu mengiringi langkahnya keluar dari kapal perang dengan tepuk tangan. Mereka menganggap Crozier sebagai pahlawan.

Kapten Crozier mengirim surat kepada pejabat pertahanan pada 30 Maret untuk meminta bantuan atas wabah virus Corona di kapalnya, yang memiliki lebih dari 4.000 awak.

"Kami tidak berperang. Para pelaut tidak perlu mati," tulisnya, meminta karantina dari hampir seluruh kru.

Angkatan Laut AS sedang menyelidiki tindakan Kapten Crozier. Sementara anggota parlemen dari Partai Demokrat di Kongres telah meminta penyelidikan atas keputusan untuk memecat kapten.

Mantan Wakil Presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat saat ini Joe Biden juga berbicara. Dia mengatakan pemecatan Kapten Crozier "dekat dengan penjahat" dan dia seharusnya dipuji karena mengatakan "apa yang harus dikatakan".

Lebih dari 155 awak kapal induk USS Theodore Roosevelt dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Sementara lebih dari 1.000 pelaut yang dites negatif saat ini berada di Guam, menjalani karantina di hotel.