Sebut Kapten Kapal Induk Nuklir Bodoh, Pejabat AS Minta Maaf
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat pelaksan teknis (Plt) sekretaris Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) meminta maaf atas kata-kata kerasnya kepada mantan kapten kapal induk USS Theodore Roosevelt karena menyebutnya terlalu bodoh dan naif.
Permintaan maaf itu muncul setelah rekaman audio dan transkip komentarnya tentang kapten kapal itu dipublikasikan.
"Saya ingin meminta maaf kepada Angkatan Laut atas komentar saya baru-baru ini kepada awak TR," kata Thomas Modly dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin malam menggunakan akronim untuk kapal induk USS Theodore Roosevelt.
"Biarkan saya menjelaskan, saya tidak berpikir Kapten Brett Crozier naif atau bodoh. Saya pikir, dan selalu percaya dia sebaliknya," sambungnya
"Kami memilih petugas komandan kapal induk kami dengan sangat hati-hati," ujarnya.
"Kapten Crozier cerdas dan bersemangat. Saya percaya, justru karena dia tidak naif dan bodoh, bahwa dia mengirim emailnya yang mengkhawatirkan dengan maksud memasukkannya ke domain publik dalam upaya untuk menarik perhatian publik terhadap situasi di kapalnya. Saya minta maaf atas kebingungan apa pun yang disebabkan oleh pilihan kata-kata ini," tutur Modly.
"Saya juga ingin meminta maaf langsung kepada Kapten Crozier, keluarganya, dan seluruh kru Theodore Roosevelt atas segala rasa sakit yang mungkin ditimbulkan oleh komentar saya," tambahnya.
"Mereka, dan seluruh Angkatan Laut, memiliki komitmen penuh saya bahwa saya akan terus membantu mendapatkan TR kembali ke kesehatan penuh dan kembali ke laut di mana kita dapat bergerak maju melampaui situasi yang tidak menguntungkan ini," tukasnya seperti dikutip dari ABC News, Selasa (7/4/2020).
Sebelumnya pada hari Senin, situs berita online The Daily Caller menerbitkan transkrip komentar Modly kepada awak kapal yang disiarkan melalui sistem pengeras suara internal.
Kemudian pada hari itu, sebuah situs berita militer online Task and Purpose, memposting rekaman audio dari apa yang tampak seperti suara yang mirip dengan Modly yang berbicara melalui sistem pidato publik yang cocok dengan transkrip dalam isinya.
Menurut transkrip dan rekaman, Modly menggambarkan Crozier sebagai sosok yang terlalu naif atau terlalu bodoh untuk menjadi komandan kapal karena tidak mengantisipasi bahwa surat itu bisa bocor karena dikirim ke begitu banyak orang di luar rantai komandonya.
"Alternatifnya adalah dia sengaja melakukan ini," kata Modly tentang penerbitan surat itu di San Francisco Examiner yang akan menjadi pelanggaran terhadap Kode Peradilan Militer.
Lebih dari sekali ia melabeli surat itu sebagai "pengkhianatan" karena pertimbangan internal Angkatan Laut telah dipublikasikan dan mengurangi tindakan awal Angkatan Laut untuk menangani karantina dan jarak sosial yang diminta Crozier.
Permintaan maaf itu muncul setelah rekaman audio dan transkip komentarnya tentang kapten kapal itu dipublikasikan.
"Saya ingin meminta maaf kepada Angkatan Laut atas komentar saya baru-baru ini kepada awak TR," kata Thomas Modly dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin malam menggunakan akronim untuk kapal induk USS Theodore Roosevelt.
"Biarkan saya menjelaskan, saya tidak berpikir Kapten Brett Crozier naif atau bodoh. Saya pikir, dan selalu percaya dia sebaliknya," sambungnya
"Kami memilih petugas komandan kapal induk kami dengan sangat hati-hati," ujarnya.
"Kapten Crozier cerdas dan bersemangat. Saya percaya, justru karena dia tidak naif dan bodoh, bahwa dia mengirim emailnya yang mengkhawatirkan dengan maksud memasukkannya ke domain publik dalam upaya untuk menarik perhatian publik terhadap situasi di kapalnya. Saya minta maaf atas kebingungan apa pun yang disebabkan oleh pilihan kata-kata ini," tutur Modly.
"Saya juga ingin meminta maaf langsung kepada Kapten Crozier, keluarganya, dan seluruh kru Theodore Roosevelt atas segala rasa sakit yang mungkin ditimbulkan oleh komentar saya," tambahnya.
"Mereka, dan seluruh Angkatan Laut, memiliki komitmen penuh saya bahwa saya akan terus membantu mendapatkan TR kembali ke kesehatan penuh dan kembali ke laut di mana kita dapat bergerak maju melampaui situasi yang tidak menguntungkan ini," tukasnya seperti dikutip dari ABC News, Selasa (7/4/2020).
Sebelumnya pada hari Senin, situs berita online The Daily Caller menerbitkan transkrip komentar Modly kepada awak kapal yang disiarkan melalui sistem pengeras suara internal.
Kemudian pada hari itu, sebuah situs berita militer online Task and Purpose, memposting rekaman audio dari apa yang tampak seperti suara yang mirip dengan Modly yang berbicara melalui sistem pidato publik yang cocok dengan transkrip dalam isinya.
Menurut transkrip dan rekaman, Modly menggambarkan Crozier sebagai sosok yang terlalu naif atau terlalu bodoh untuk menjadi komandan kapal karena tidak mengantisipasi bahwa surat itu bisa bocor karena dikirim ke begitu banyak orang di luar rantai komandonya.
"Alternatifnya adalah dia sengaja melakukan ini," kata Modly tentang penerbitan surat itu di San Francisco Examiner yang akan menjadi pelanggaran terhadap Kode Peradilan Militer.
Lebih dari sekali ia melabeli surat itu sebagai "pengkhianatan" karena pertimbangan internal Angkatan Laut telah dipublikasikan dan mengurangi tindakan awal Angkatan Laut untuk menangani karantina dan jarak sosial yang diminta Crozier.
(ian)