Iran Bawa Tiruan Kapal Induk AS ke Selat Hormuz, Siap Ditembaki
loading...
Tiruan kapal induk AS ditarik oleh kapal tongkang dekat Bandar Abbas, Iran, 25 Juli 2020. Foto/REUTERS
A
A
A
TEHERAN - Iran telah memindahkan tiruan kapal induk Amerika Serikat (AS) ke Selat Hormuz berdasarkan citra satelit terbaru.
Tiruan kapal induk itu tampaknya akan digunakan sebagai target dalam latihan perang di jalur pelayaran yang penting bagi ekspor minyak dunia itu.
Penggunaan sejumlah tiruan kapal perang AS telah menjadi bagian dalam latihan militer oleh Garda Revolusioner Iran dan angkatan lautnya, termasuk pada 2015 saat rudal Iran menghancurkan tiruan kapal induk kelas Nimitz.
Iran menjadi penentang kehadiran angkatan laut AS dan Barat di Teluk. Teheran juga sering menggelar latiha nperang di Selat Hormuz yang menjadi jalur bagi 30% minyak mentah dunia.
Dalam salah satu gambar yang diambil perusahaan teknologi antariksa AS, Maxar Technologies, tmapak kapal Iran menarik tiruan kapal induk AS itu di Selat Hormuz. Gambar lain menunjukkan model pesawat yang berjajar di atas dek kapal induk palsu itu.
“Kami tak dapat mengomentari apa yang Iran harapkan didapat dengan membuat tiruan ini, atau apa nilai taktis yang mereka harap dapat diraih dengan memakai tiruan semacam itu dalam latihan atau skenario latihan serangan,” ujar Komandan Rebecca Rebarich, juru bicara Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain.
“Kami masih yakin pada kemampuan angkatan laut kami untuk membela diri melawan setiap ancaman maritim,” kata dia. (Lihat Infografis: Foto Satelit Ungkap Rusia Pasok Senjata ke Pemberontak Libya)
Ketegangan meningkat antara Iran dan AS sejak 2018, saat Presiden AS Donald Trump mundur dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi pada Iran. (Lihat Video: Akses Jalan Ditembok Seorang Warga di Jatim Kesulitan Masuk ke Rumahnya Sendiri)
Garda Revolusioner Iran pada April menyatakan Teheran akan menghancurkan kapal-kapal perang AS jika keamanannya terancam di Teluk. Para pejabat Iran juga berulang kali mengancam memblokade Hormuz jika Iran tak dapat mengekspor minyak atau jika fasilitas nuklirnya diserang. (Baca Juga: Rusia Sukses Tes Tembak Rudal Hipersonik Zircon, AS Mulai Khawatir)
Tiruan kapal induk itu tampaknya akan digunakan sebagai target dalam latihan perang di jalur pelayaran yang penting bagi ekspor minyak dunia itu.
Penggunaan sejumlah tiruan kapal perang AS telah menjadi bagian dalam latihan militer oleh Garda Revolusioner Iran dan angkatan lautnya, termasuk pada 2015 saat rudal Iran menghancurkan tiruan kapal induk kelas Nimitz.
Iran menjadi penentang kehadiran angkatan laut AS dan Barat di Teluk. Teheran juga sering menggelar latiha nperang di Selat Hormuz yang menjadi jalur bagi 30% minyak mentah dunia.
Dalam salah satu gambar yang diambil perusahaan teknologi antariksa AS, Maxar Technologies, tmapak kapal Iran menarik tiruan kapal induk AS itu di Selat Hormuz. Gambar lain menunjukkan model pesawat yang berjajar di atas dek kapal induk palsu itu.
“Kami tak dapat mengomentari apa yang Iran harapkan didapat dengan membuat tiruan ini, atau apa nilai taktis yang mereka harap dapat diraih dengan memakai tiruan semacam itu dalam latihan atau skenario latihan serangan,” ujar Komandan Rebecca Rebarich, juru bicara Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain.
“Kami masih yakin pada kemampuan angkatan laut kami untuk membela diri melawan setiap ancaman maritim,” kata dia. (Lihat Infografis: Foto Satelit Ungkap Rusia Pasok Senjata ke Pemberontak Libya)
Ketegangan meningkat antara Iran dan AS sejak 2018, saat Presiden AS Donald Trump mundur dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi pada Iran. (Lihat Video: Akses Jalan Ditembok Seorang Warga di Jatim Kesulitan Masuk ke Rumahnya Sendiri)
Garda Revolusioner Iran pada April menyatakan Teheran akan menghancurkan kapal-kapal perang AS jika keamanannya terancam di Teluk. Para pejabat Iran juga berulang kali mengancam memblokade Hormuz jika Iran tak dapat mengekspor minyak atau jika fasilitas nuklirnya diserang. (Baca Juga: Rusia Sukses Tes Tembak Rudal Hipersonik Zircon, AS Mulai Khawatir)
(sya)
Explore More