Kasus Pertama di Dunia, Harimau Terinfeksi Virus Corona

Selasa, 07 April 2020 - 06:45 WIB
Kasus Pertama di Dunia,...
Kasus Pertama di Dunia, Harimau Terinfeksi Virus Corona
A A A
NEW YORK - Sinyalemen virus corona (Covid-19) bisa menular ke hewan terbukti. Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx di New York, Amerika Serikat, diketahui terinfeksi virus corona dengan gejala mengalami gangguan pernapasan. Diduga harimau tersebut terpapar oleh virus yang dibawa penjaga kebun binatang.

Kasus penularan virus corona dari manusia ke hewan ini tercatat yang pertama. Sebelumnya seekor kucing di Belgia juga disebut-sebut tertular corona dari pemiliknya. Selain gangguan pernapasan, kucing tersebut mengalami muntah-muntah dan diare.

Pada kasus lain, seekor anjing juga disebut terpapar virus serupa. Namun, kasus kucing dan anjing ini tidak mengemuka karena minimnya dukungan data ilmiah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan belum ada bukti kuat bahwa virus ini bisa menular dari hewan peliharaan ke manusia atau sebaliknya.

Namun, Pengelola Kebun Binatang Bronx menyatakan hasil tes terhadap harimau tersebut telah dikonfirmasi oleh National Veterinary Services Laboratory di Iowa. Gejala yang dialami Nadia, nama harimau asal Asia Tenggara tersebut, sering batuk kering. Wildlife Conservation Society, pengelola Kebun Binatang Bronx, juga menyatakan selain Nadia ada dua harimau Amur dan tiga singa Afrika yang menderita batuk kering dan semuanya diharapkan pulih. Binatang tersebut diperkirakan akan segera sembuh.

“Kasus unik pada Nadia itu diyakini telah tertular dari seorang penjaga kebun binatang yang terinfeksi virus corona, tetapi tidak menunjukkan gejala,” kata Paul Calle, kepala dokter hewan di Kebun Binatang Bronx, dilansir Reuters.

Calle mengaku tidak mengetahui bagaimana pegawai di kebun binatang Bronx bisa menularkan virus corona kepada harimau tersebut. Padahal, Covid-19 diyakini selama ini hanya mampu menyebar dari binatang ke manusia. “Ini menjadi kasus pertama bagi kita di dunia bahwa orang bisa menularkan kepada binatang dan binatang itu bisa sakit,” kata Calle.

Dia pun berencana membagikan temuannya kepada kebun binatang lain dan institusi lainnya. “Saya harap kita akan bisa memahami hasil kajian ini,” katanya.

Pihak kebun binatang mengatakan pihaknya tidak tahu-menahu tentang bagaimana virus akan berkembang pada hewan seperti harimau dan singa karena berbagai spesies dapat bereaksi berbeda terhadap infeksi baru. Namun, mereka berjanji akan mengawasi semua hewan secara ketat.

Dari pantauan pengelola, tidak satu pun dari jenis harimau lain di kebun binatang tersebut menunjukkan adanya gejala terpapar virus tersebut. "Harimau-harimau kami terinfeksi oleh orang yang merawat mereka yang tanpa gejala terinfeksi virus atau sebelum orang tersebut mengalami gejala," kata Kepala Kebun Binatang.

Semua harimau yang menunjukkan adanya gejala ditempatkan di area Tiger Mountain di kebun binatang tersebut. Ada empat kebun binatang di New York City yang dikelola oleh Wildlife Conservation Society, termasuk Kebun Binatang Bronx, telah ditutup untuk umum sejak 16 Maret lalu.

Sejumlah langkah baru kini akan diberlakukan untuk melindungi hewan dan pengasuhnya di semua fasilitas penampungan. "Tidak ada bukti bahwa ada orang yang terinfeksi Covid-19 di AS oleh hewan, termasuk anjing atau kucing peliharaan," demikian bunyi pernyataan kebun binatang itu.

Para pakar konservasi telah memperingatkan bahwa virus itu dapat menimbulkan ancaman bagi beberapa satwa liar seperti kera besar. Langkah-langkah nyata pun diperlukan untuk mengurangi risiko penularan itu pada kawanan gorila liar, simpanse, dan orang utan.

Kobarkan Semangat PD II

Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris mengatakan, orang-orang Inggris akan mengalahkan wabah virus corona jika mereka tetap teguh dalam menghadapi lockdown dan isolasi diri. Dia juga mengobarkan semangat Perang Dunia (PD) II untuk mengalahkan pandemi tersebut.

Dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi, Ratu meminta warga Inggris untuk menunjukkan tekad dari leluhur mereka dan menunjukkan bahwa mereka sekuat generasi di masa lalu. "We'll Meet Again," katanya, merujuk pada lagu Inggris paling terkenal pada masa-masa perang 1940-an, ketika dia masih remaja. "Hari yang lebih baik akan kembali," ujarnya, seperti dikutip Reuters kemarin.

"Bersama-sama kita menangani penyakit ini dan saya ingin meyakinkan Anda bahwa jika kita tetap bersatu dan teguh, kita akan mengatasinya," ujar ratu berusia 93 tahun itu dalam pidato dari Kastil Windsor, tempat dia tinggal bersama suaminya, Pangeran Philip, 98.

Pidato Ratu Elizabeth II disiarkan beberapa jam setelah para pejabat Inggris mengatakan jumlah kematian akibat pandemi ini telah mencapai total 4.934 jiwa. Jumlah kematian dikhawatirkan akan lebih banyak lagi selama sepekan ke depan.

Perdana Menteri Boris Johnson termasuk di antara mereka yang melakukan isolasi diri setelah dites positif Covid-19. Putra Ratu Elizabeth II yang juga pewaris takhta, Pangeran Charles, 71, telah pulih setelah menderita gejala ringan dari virus ini.

Seperti banyak negara di Eropa, Inggris berada dalam kondisi lockdown virtual, di mana orang-orang disuruh tinggal di rumah kecuali jika ada urusan penting yang mengharuskan mereka keluar.
Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan bahkan aturan yang lebih keras mungkin akan diberlakukan jika aturan yang ada saat ini untuk mencegah penyebaran virus dilanggar.

Di Vatikan, akibat belum teratasinya wabah korona, Paus Fransiskus merayakan misa secara live streaming di gereja kosong tanpa ada jemaat. Dia mengatakan petugas yang mempertaruhkan nyawa di garis depan untuk menangani virus corona Covid-19 tidak perlu takut. Misa Minggu Palma dilaksanakan di St Peter’s Basilica menjelang perayaan Paskah.

PM Jadi Dokter

Perdana Menteri (PM) Irlandia, Taoiseach Leo Varadkar, kembali bekerja sebagai dokter untuk bergabung dengan tim medis dalam perang melawan pandemi virus korona. Sebelum jadi politisi, dia berprofesi sebagai dokter selama tujuh tahun.
Varadkar mengisi satu shift seminggu dalam kontribusinya sebagai dokter untuk upaya nasional memerangi pandemi ini. "Banyak keluarga dan teman-temannya bekerja di pelayanan kesehatan. Dia ingin membantu bahkan dengan cara yang kecil," kata seorang Juru Bicara PM Irlandia, seperti dikutip Daily Mirror kemarin.

Menurut laporan Irish Times, Varadkar mendaftar ulang sebagai dokter pada Maret ketika pandemi Covid-19 muncul. Dia berniat untuk bekerja di Eksekutif Layanan Kesehatan (HSE) Irlandia setiap minggu di ranah yang sesuai dengan kualifikasinya. (Muh Shamil/Muhaimin)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1600 seconds (0.1#10.140)