Perangi Virus Corona, PM Irlandia Kerja Lagi sebagai Dokter
A
A
A
DUBLIN - Perdana Menteri (PM) Irlandia, Taoiseach Leo Varadkar, kembali bekerja sebagai dokter untuk bergabung dengan tim medis dalam perang melawan pandemi virus corona baru, COVID-19. Sebelum jadi politisi, dia berprofesi sebagai dokter selama tujuh tahun.
Varadkar mengisi satu shift seminggu dalam kontribusinya sebagai dokter untuk upaya nasional memerangi pandemi COVID-19.
"Banyak keluarga dan teman-temannya bekerja di pelayanan kesehatan. Dia ingin membantu bahkan dengan cara yang kecil," kata seorang juru bicara PM Irlandia, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (6/4/2020).
Varadkar meninggalkan profesi dokter pada 2013 ketika dia memutuskan terjun ke politik. Namun, dia sebelumnya sudah menggeluti profesi dokter selama tujuh tahun.
Menurut laporan Irish Times, Varadkar mendaftar ulang sebagai dokter pada bulan Maret ketika pandemi COVID-19 muncul. Dia berniat untuk bekerja di Eksekutif Layanan Kesehatan (HSE) Irlandia setiap minggu di ranah yang sesuai dengan kualifikasinya.
PM Varadkar berasal dari keluarga medis. Dia adalah putra seorang dokter dan seorang perawat. Dua saudara perempuan dan suami mereka semua bekerja dalam perawatan kesehatan.
Irlandia bertujuan untuk hampir dua kali lipat tes virus corona menjadi 4.500 sehari. Rencana ini muncul ketika Menteri Kesehatan Simon Harris menggambar negara tersebut akan mengalami "minggu yang sangat penting" dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Pada hari Minggu, 21 kematian baru akibat COVID-19 di laporkan Irlandia, sehingga jumlah kematian secara keseluruhan menjadi 158 orang. Selain itu, negara itu melaporkan 390 kasus baru infeksi COVID-19, sehingga jumlah total orang yang terinfeksi menjadi 4.994 orang.
Irlandia bertujuan untuk hampir dua kali lipat pengujian virus corona menjadi 4.500 sehari.
Kepala Eksekutif Layanan Kesehatan Paul Reid membuat pengumuman pada hari Minggu bahwa 4.500 tes virus corona akan dilakukan setiap haru, Namunm dia memperingatkan bahwa pasokan bahan kimia untuk reagen tes tetap menjadi tantangan di seluruh dunia yang signifikan.
Dia mengungkapkan bahwa karena peningkatan kapasitas laboratorium, tes akan meningkat dari rata-rata 2.500 menjadi 4.500 sehari. Skala tes turun menjadi 1.500 sehari akhir pekan lalu karena masalah dengan ketersediaan reagen tes.
Reid mengatakan bahwa laboratorium Jerman sekarang sedang menyelesaikan 2.000 tes per hari untuk Irlandia, tetapi HSE masih mencari solusi dari negara Uni Eropa lainnya.
Varadkar mengisi satu shift seminggu dalam kontribusinya sebagai dokter untuk upaya nasional memerangi pandemi COVID-19.
"Banyak keluarga dan teman-temannya bekerja di pelayanan kesehatan. Dia ingin membantu bahkan dengan cara yang kecil," kata seorang juru bicara PM Irlandia, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (6/4/2020).
Varadkar meninggalkan profesi dokter pada 2013 ketika dia memutuskan terjun ke politik. Namun, dia sebelumnya sudah menggeluti profesi dokter selama tujuh tahun.
Menurut laporan Irish Times, Varadkar mendaftar ulang sebagai dokter pada bulan Maret ketika pandemi COVID-19 muncul. Dia berniat untuk bekerja di Eksekutif Layanan Kesehatan (HSE) Irlandia setiap minggu di ranah yang sesuai dengan kualifikasinya.
PM Varadkar berasal dari keluarga medis. Dia adalah putra seorang dokter dan seorang perawat. Dua saudara perempuan dan suami mereka semua bekerja dalam perawatan kesehatan.
Irlandia bertujuan untuk hampir dua kali lipat tes virus corona menjadi 4.500 sehari. Rencana ini muncul ketika Menteri Kesehatan Simon Harris menggambar negara tersebut akan mengalami "minggu yang sangat penting" dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Pada hari Minggu, 21 kematian baru akibat COVID-19 di laporkan Irlandia, sehingga jumlah kematian secara keseluruhan menjadi 158 orang. Selain itu, negara itu melaporkan 390 kasus baru infeksi COVID-19, sehingga jumlah total orang yang terinfeksi menjadi 4.994 orang.
Irlandia bertujuan untuk hampir dua kali lipat pengujian virus corona menjadi 4.500 sehari.
Kepala Eksekutif Layanan Kesehatan Paul Reid membuat pengumuman pada hari Minggu bahwa 4.500 tes virus corona akan dilakukan setiap haru, Namunm dia memperingatkan bahwa pasokan bahan kimia untuk reagen tes tetap menjadi tantangan di seluruh dunia yang signifikan.
Dia mengungkapkan bahwa karena peningkatan kapasitas laboratorium, tes akan meningkat dari rata-rata 2.500 menjadi 4.500 sehari. Skala tes turun menjadi 1.500 sehari akhir pekan lalu karena masalah dengan ketersediaan reagen tes.
Reid mengatakan bahwa laboratorium Jerman sekarang sedang menyelesaikan 2.000 tes per hari untuk Irlandia, tetapi HSE masih mencari solusi dari negara Uni Eropa lainnya.
(mas)