Inggris Tolak Ungkap Jumlah Tentara yang Terinfeksi COVID-19

Jum'at, 03 April 2020 - 03:26 WIB
Inggris Tolak Ungkap...
Inggris Tolak Ungkap Jumlah Tentara yang Terinfeksi COVID-19
A A A
LONDON - Inggris menolak untuk mengungkapkan berapa banyak personelnya yang terinfeksi virus Corona yang mematikan. Seperti sekutu dekatnya, Amerika Serikat (AS), Inggris diketahui telah menempatkan pasukannya ke negara-negara yang memberlakukan larangan perjalanan bagi para pendatang asal Negeri Ratu Elizabeth itu.

Menurut Declassified UK dalam dua minggu terakhir angkatan udara Inggris, Royal Air Force (RAF), telah menerbangkan 30 pesawatnya dari Inggris ke AS, Jerman, Siprus, Belize, Estonia dan Finlandia. Negara-negara tersebut diketahui telah melarang warga Inggris untuk masuk.

Selain itu, Angkatan Darat Inggris juga telah menempatkan sekitar 20 ribu tentara dalam kondisi siaga, siap untuk dikerahkan ke jalan-jalan Inggris dan situs-situs utama seperti rumah sakit dalam upaya untuk melawan penyebaran virus Corona.

Declassified UK adalah sebuah situs yang menyediakan analisis mendalam dan berita tentang kebijakan luar negeri Inggris.

Kepada situs tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mereka tidak akan memberikan informasi mengenai jumlah personelnya yang terinfeksi virus Corona.

"Kami tidak mengomentari perincian pribadi atau medis dari orang - orang kami," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (3/4/2020).

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris bersikeras bahwa angkatan bersenjata melanjutkan operasi "kritis" untuk pertahanan Inggris baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga mengklaim bahwa mereka akan mematuhi langkah-langkah yang dilakukan oleh negara lain untuk mengurangi virus Covid-19.

Ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pasukan militer adalah di antara penyebar virus Corona. Kondisi ini menjelaskan mengapa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PBB telah menerbitkan peringatan khusus tentang masalah ini.

Pada hari Jumat, dilaporkan bahwa 300 tentara Inggris saat ini dikurung di barak mereka di Aldershot, Hampshire, meningkatkan kekhawatiran bahwa kondisi mereka yang sempit dapat menyebabkan wabah virus Corona.

Lebih jauh, Kementrian Pertahanan Inggris mengungkapkan pada pertengahan Maret bahwa jumlah yang tidak ditentukan dari 400 atau lebih pasukan Inggris di Irak akan dikirim pulang untuk mendukung orang-orang terkasih yang menghadapi tantangan virus Corona.

Pada 2013, 100 tentara Inggris yang melindungi Ratu Elizabeth II di Windsor Castle terkena kudis setelah kembali dari latihan militer di Jerman.

Kematian terkait Corona setiap hari mencapai rekor tertinggi di Inggris. Pada hari Rabu angka kematian mencapai 563 sehingga jumlah total kematian menjadi 2.352. Pada 1 April, 29.474 warga Inggris telah dites positif terkena virus Corona.

Angka-angka terbaru itu datang di tengah tuduhan bahwa pemerintah Inggris gagal untuk meningkatkan pengujian virus Corona dengan cukup cepat, terutama untuk petugas kesehatan di garis depan, tetapi juga masyarakat luas.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3954 seconds (0.1#10.140)