Jam Malam Pandemi Corona Berlanjut, Miliarder Mesir Ancam Bunuh Diri

Selasa, 31 Maret 2020 - 21:33 WIB
Jam Malam Pandemi Corona...
Jam Malam Pandemi Corona Berlanjut, Miliarder Mesir Ancam Bunuh Diri
A A A
KAIRO - Miliarder Mesir, Naguib Sawiris, mengancam akan bunuh diri jika langkah-langkah untuk memerangi penyebaran virus Corona tidak dibatalkan dalam dua minggu.

"Biarkan saya memberi tahu Anda sesuatu, saya akan bunuh diri jika mereka memperpanjang periode (jam malam)," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi lokal Al-Hadath.

Orang terkaya kedua di Mesir itu menambahkan bahwa para pekerja harus kembali ke pabrik pada akhir jam malam pada 8 April, untuk mencegah keruntuhan ekonomi nasional.

"Kami membutuhkan keputusan revolusioner, terlepas dari konsekuensinya ... bahkan jika orang sakit, mereka akan pulih," kata Sawiris seperti dinukil Middle East Monitor, Selasa (31/3/2020).

Mengutip data terkait virus, taipan bisnis itu mengatakan bahwa virus COVID-19 hanya membunuh satu persen pasien, yang sebagian besar adalah orang tua.

Sementara menurut presenter Al-Hadath, persentase aktual kematian di Mesir adalah enam persen.

Kementerian Kesehatan Mesir telah melaporkan total 656 kasus yang dikonfirmasi, termasuk 41 kematian dan 150 sembuh.

Sawiris menyarankan tiga solusi yang mungkin untuk mengakhiri penguncian nasional untuk menjaga perekonomian negara tetap bertahan.

Pertama, memisahkan pekerja menjadi dua kelompok yang akan bekerja secara bergantian pada hari ganjil dan genap.

Saran kedua adalah meminta karyawan tidur di pabrik dan tidak kembali ke rumah, untuk membatasi pergerakan orang yang tidak perlu.

Ketiga, Sawiris menyarankan bahwa Mesir harus mengimpor alat tes yang cukup untuk memungkinkan orang memeriksa gejala dan karantina sendiri di rumah jika perlu.

Sawiris telah mengecam langkah-langkah virus Corona dalam beberapa minggu terakhir, atas potensi kerusakan ekonomi jangka panjang.

“Saya mengambil keputusan, saya tidak ingin lagi mendengar atau berbicara tentang virus Corona. Itu tidak bisa dipercaya. Apakah kita akan berhenti hidup karena kita takut akan virus?” katanya dalam sebuah tweet pada 5 Maret lalu.

Komentar Sawiris telah banyak dikritik oleh organisasi-organisasi Hak Asasi Manusia dan advokat yang telah menyerukan kepada miliarder untuk menyumbang untuk upaya memerangi virus.

Seorang pengguna Twitter menyerukan pada pemerintah untuk mengenakan pajak 10 persen satu kali pada siapa pun yang kekayaannya melebihi 10 juta pound (Mesir), dan mengalokasikannya untuk sektor pendidikan dan kesehatan.

“Keluarga Sawriris dan Mansour saja dapat menyumbangkan sekitar 25 miliar pound (Mesir),” imbuhnya.

Sebagai balasannya, miliarder itu mengatakan bahwa sebagian besar kekayaannya diinvestasikan dalam emas yang ia sebut "polis asuransi melawan krisis."
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9624 seconds (0.1#10.140)