Menteri Inggris Tuding China Tutupi Informasi Soal Covid-19
A
A
A
LONDON -
Menteri Kantor Kabinet Inggris, Michael Gove menuduh China menyembunyikan skala sebenarnya dari krisis Covid-19. Hampir 20 ribu orang terinfeksi Covid-19 di Inggris, dengan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.
"Kasus pertama virus Corona di China dilaporkan pada Desember tahun lalu, tetapi juga kasus beberapa pelaporan dari China tidak jelas tentang skala, sifat, dan daya menularnya virus ini," ucap Gove, seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/3/2020).
Pernyataan itu muncul di tengah tuduhan bahwa pemerintah Inggris ingin menggunakan China sebagai kambing hitam untuk membenarkan kegagalan kabinet untuk mempercepat pengujian terkait Covid-19. Ini terutama mengingat bahwa sementara Inggris baru saja mencapai ambang uji 70 ribu orang per minggu, Jerman melakukan 500 ribu tes dalam periode yang sama.
“Tentu saja kasus bahwa Jerman telah sukses dalam pengujian. Ada negara lain yang juga meningkatkan pengujian, tetapi akselerasi di sini di Inggris sangat signifikan. Terus terang yang paling penting adalah tidak melihat ke belakang tetapi melihat ke depan dan melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan jumlah tes," ungkap Gove.
Dia kemudian menyatakan harapan bahwa segera setelah pandemi Covid-19 yang mengerikan ini berakhir, akan ada kesempatan untuk melihat ke belakang dan untuk belajar pelajaran yang sesuai.
Menteri Kantor Kabinet Inggris, Michael Gove menuduh China menyembunyikan skala sebenarnya dari krisis Covid-19. Hampir 20 ribu orang terinfeksi Covid-19 di Inggris, dengan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.
"Kasus pertama virus Corona di China dilaporkan pada Desember tahun lalu, tetapi juga kasus beberapa pelaporan dari China tidak jelas tentang skala, sifat, dan daya menularnya virus ini," ucap Gove, seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/3/2020).
Pernyataan itu muncul di tengah tuduhan bahwa pemerintah Inggris ingin menggunakan China sebagai kambing hitam untuk membenarkan kegagalan kabinet untuk mempercepat pengujian terkait Covid-19. Ini terutama mengingat bahwa sementara Inggris baru saja mencapai ambang uji 70 ribu orang per minggu, Jerman melakukan 500 ribu tes dalam periode yang sama.
“Tentu saja kasus bahwa Jerman telah sukses dalam pengujian. Ada negara lain yang juga meningkatkan pengujian, tetapi akselerasi di sini di Inggris sangat signifikan. Terus terang yang paling penting adalah tidak melihat ke belakang tetapi melihat ke depan dan melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan jumlah tes," ungkap Gove.
Dia kemudian menyatakan harapan bahwa segera setelah pandemi Covid-19 yang mengerikan ini berakhir, akan ada kesempatan untuk melihat ke belakang dan untuk belajar pelajaran yang sesuai.
(esn)