Unit 81, Intelijen Paling Rahasia Israel Turun Tangan Lawan Corona

Sabtu, 28 Maret 2020 - 16:10 WIB
Unit 81, Intelijen Paling Rahasia Israel Turun Tangan Lawan Corona
Unit 81, Intelijen Paling Rahasia Israel Turun Tangan Lawan Corona
A A A
TEL AVIV - Unit 81, salah satu unit intelijen militer paling rahasia Israel, ikut turun tangan memerangi pandemi virus corona baru, COVID-19.

Unit 81 selama ini dibebani dengan pengembangan teknologi untuk mendukung operasi tempur. Unit ini bahkan lebih rahasia daripada Unit 8200 yang lebih terkenal di dalam sesama korps intelijen militer Israel atau AMAN.

Mengutip laporan Forbes yang dipublikasikan 20 Maret, Unit 81 sekarang telah membuka kedok untuk mempublikasikan pekerjaannya dalam memerangi COVID-19. Ini hanyalah contoh terbaru dari ganasnya virus tersebut dan perlawanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Salah satu petugas intelijen senior Unit 81 menggambarkan misi timnya adalah melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantu memerangi masalah terbesar yang kini dihadapi dunia. Menurutnya, solusi yang dikembangkan oleh tim teknologi tinggi akan dibagikan secara online.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyatakan keadaan darurat untuk memerangi apa yang dia sebut "musuh tak terlihat". Akhir pekan lalu, dia memberi isyarat bahwa Israel menggunakan alat siber canggih untuk melacak orang-orang yang berpotensi memiliki virus corona.

Isyarat Netanyahu itu berarti bahwa teknologi canggih itu untuk pertama kalinya digunakan terhadap warga sipil. Peralatan itu selama ini digunakan untuk operasi anti-teror. "Sekarang kami memiliki peraturan darurat baru. Ini bukan rekomendasi atau permintaan tetapi perintah yang akan ditegakkan," kata Netanyahu.

"Ini adalah keputusan yang berbeda dari yang lain sejak berdirinya Negara Yahudi," ujarnya.

"Unit 81 akan membantu memberikan solusi untuk beberapa tantangan medis setelah krisis virus corona," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang mengumumkan keterlibatan unit itu secara terbuka.

Unit tersebut, kata IDF, mencari masalah dan mengembangkan solusi, yang beberapa di antaranya berasal dari pengalaman militer mereka sendiri.

Para pejabat intelijen senior menjelaskan bahwa Unit 81 mengubah unit ventilator rumah Bilevel Positive Airway Pressure (BiPAP) untuk melengkapi ventilator yang berfungsi penuh di rumah sakit di seluruh negeri. Dengan cara inilah, Israel siap untuk menghadapi kemungkinan lonjakan pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan.

Ketika para pasien dirawat, upaya Unit 81 lainnya adalah menahan aliran udara di dalam kamar rumah sakit. "Memastikan bahwa kami tidak memaparkan ruang ke udara yang berasal dari pasien," kata salah satu pejabat intelijen Israel.

Unit 81 juga membangun sesuatu yang serupa untuk ambulans. Apa yang dimulai sebagai latihan untuk melindungi pengemudi militer pengangkut tentara yang terinfeksi kini telah berkembang.

Pihak Unit 81 mengatakan bahwa upayanya telah diterima dengan sangat baik oleh mereka yang bertanggung jawab di lapangan. Ada 150 kendaraan serupa ambulans yang kemungkinan akan siap dalam beberapa minggu mendatang.

Pekerjaan pada kendaraan serupa ambulans itu digarap di samping pengembangan masker wajah. Ambisi Unit 81 adalah menghasilkan lebih dari 1.000 masker setiap hari dan mendistribusikannya kepada dokter, perawat, dan staf medis lainnya di seluruh negeri.

Tak hanya itu, Unit 81 juga bekerja pada perangkat lunak untuk rumah sakit yang dapat menyimpan dan menganalisis data pasien, pelacakan infeksi, hasil tes, menyediakan rumah sakit dengan data untuk membantu mereka memahami apa yang mereka lihat dan cara terbaik untuk mengatasi tantangan sehari-hari.

Intelijen militer Israel saat ini adalah salah satu yang paling maju di dunia. Teknologi pertahanan secara umum memimpin dunia dalam inovasi dan kemampuan.

Data hingga sore ini (28/3/2020) menunjukkan ada 3.460 kasus infeksi COVID-19 di Israel dengan 12 di antaranya meninggal. Jumlah pasien yang berhasil disembuhkanya 89 orang dan sisanya masih dalam perawatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3816 seconds (0.1#10.140)