Iran Bersiap Adopsi Langkah-langkah Keras Cegah Penyebaran Covid-19
A
A
A
TEHERAN -
Presiden Iran, Hassan Rouhani memperingatkan bahwa pemerintahnya siap untuk memperkenalkan langkah-langkah baru yang keras untuk mencegah penyebaran lebih lanjut virus Corona baru, Covid-19. Langkah ini akan diambil ditengah terus meningkatnya infeksi dan kematian akibat virus tersebut.
Rouhani, seperti dilansir Arab News pada Rabu (25/3/2020), mengatakan bahwa langkah-langkah baru, yang dapat diadopsi pada esok hari, termasuk pembatasan pada gerakan orang-orang. Jika terealisasi, ini akan menjadi kali pertama bagi Iran menerapkan pembatasan bagi warganya.
Sejauh ini, Iran telah menolak memaksakan segala bentuk penguncian wilayah dan sebagai gantinya Teheran lebih memilih untuk mengimbau warganya untuk tetap berada di rumah.
Tetapi, imbauan itu telah diabaikan secara luas. Ratusan ribu warga Iran turun ke jalan seperti biasa pada akhir pekan lalu untuk menghabiskan liburan Tahun Baru Persia bersama keluarga mereka, meskipun ada kekhawatiran penyakit ini menyebar dari kota-kota besar ke pedesaan.
"Telah ada perdebatan panjang di dalam Komite Nasional untuk Memerangi Virus Corona tentang bagaimana memperkuat langkah-langkah yang telah kita ambil. Kita perlu meningkatkan langkah-langkah itu. Kementerian Kesehatan telah memberikan rencana kepada komite yang dapat disetujui dan diterbitkan besok siang," kata Rouhani.
"Ini dapat menciptakan masalah bagi rencana perjalanan orang dan mengharuskan orang pulang lebih awal. Itu bisa menghentikan gelombang perjalanan selanjutnya. Orang harus menyadari bahwa ini adalah keputusan sulit yang diambil untuk melindungi kehidupan semua orang. Tapi kami tidak punya pilihan, karena kehidupan orang-orang Iran penting bagi kami," tukasnya.
Rouhani mengatakan langkah-langkah baru akan diberlakukan selama 15 hari dan akan dilaksanakan secara menyeluruh sampai 4 April, hari ketika anak-anak biasanya kembali ke sekolah setelah liburan.
Presiden Iran, Hassan Rouhani memperingatkan bahwa pemerintahnya siap untuk memperkenalkan langkah-langkah baru yang keras untuk mencegah penyebaran lebih lanjut virus Corona baru, Covid-19. Langkah ini akan diambil ditengah terus meningkatnya infeksi dan kematian akibat virus tersebut.
Rouhani, seperti dilansir Arab News pada Rabu (25/3/2020), mengatakan bahwa langkah-langkah baru, yang dapat diadopsi pada esok hari, termasuk pembatasan pada gerakan orang-orang. Jika terealisasi, ini akan menjadi kali pertama bagi Iran menerapkan pembatasan bagi warganya.
Sejauh ini, Iran telah menolak memaksakan segala bentuk penguncian wilayah dan sebagai gantinya Teheran lebih memilih untuk mengimbau warganya untuk tetap berada di rumah.
Tetapi, imbauan itu telah diabaikan secara luas. Ratusan ribu warga Iran turun ke jalan seperti biasa pada akhir pekan lalu untuk menghabiskan liburan Tahun Baru Persia bersama keluarga mereka, meskipun ada kekhawatiran penyakit ini menyebar dari kota-kota besar ke pedesaan.
"Telah ada perdebatan panjang di dalam Komite Nasional untuk Memerangi Virus Corona tentang bagaimana memperkuat langkah-langkah yang telah kita ambil. Kita perlu meningkatkan langkah-langkah itu. Kementerian Kesehatan telah memberikan rencana kepada komite yang dapat disetujui dan diterbitkan besok siang," kata Rouhani.
"Ini dapat menciptakan masalah bagi rencana perjalanan orang dan mengharuskan orang pulang lebih awal. Itu bisa menghentikan gelombang perjalanan selanjutnya. Orang harus menyadari bahwa ini adalah keputusan sulit yang diambil untuk melindungi kehidupan semua orang. Tapi kami tidak punya pilihan, karena kehidupan orang-orang Iran penting bagi kami," tukasnya.
Rouhani mengatakan langkah-langkah baru akan diberlakukan selama 15 hari dan akan dilaksanakan secara menyeluruh sampai 4 April, hari ketika anak-anak biasanya kembali ke sekolah setelah liburan.
(esn)