Rektor Universitas Harvard dan Istrinya Positif Virus Corona
A
A
A
WASHINGTON - Rektor Universitas Harvard Lawrence S Bacow menyatakan dia dan istrinya telah dites positif virus corona.
“Kami mulai mengalami gejala pada Minggu (22/3), pertama batu kemudian demam, menggigil, dan otot sakit, kemudian kami menghubungi dokter kami pada Minggu (23/3),” ungkap Bacow dalam keterangannya pada publik.
“Kami dites kemarin dan baru menerima hasilnya beberapa menit lalu,” papar dia.
Bacow mengakui dia tidak yakin bagaimana dia dan istrinya terjangkit virus tersebut. “Jauh lebih sedikit orang yang kami temui dalam beberapa waktu terakhir dibandingkan biasanya,” ujar dia.
Bacow dan istrinya mulai bekerja dari rumah pada 14 Maret. “Kami akan mengambil waktu untuk istirahat dan pemulihan selama dua pekan isolasi di rumah,” ungkap dia.
“Saya diberkati dengan tim hebat dan banyak teman saya akan mengambil langkah lebih bertanggung jawab dalam beberapa pekan mendatang saat Adele dan saya fokus untuk memulihkan kesehatan,” papar dia.
Awal bulan ini, Harvard mengumumkan akan memindahkan kuliah menjadi online dan meminta para mahasiswa keluar dari asrama kampus.
Langkah ini dilakukan saat Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan kasus virus corona. Virus yang berasal dari Wuhan, China itu telah menyebar luar ke berbagai negara di dunia.
AS diperkirakan menjadi pusat baru untuk wabah virus corona dengan terjadinya peningkatan pesat jumlah kasus. Sejumlah negara bagian di AS telah menerapkan status darurat untuk menghadapi wabah tersebut.
“Kami mulai mengalami gejala pada Minggu (22/3), pertama batu kemudian demam, menggigil, dan otot sakit, kemudian kami menghubungi dokter kami pada Minggu (23/3),” ungkap Bacow dalam keterangannya pada publik.
“Kami dites kemarin dan baru menerima hasilnya beberapa menit lalu,” papar dia.
Bacow mengakui dia tidak yakin bagaimana dia dan istrinya terjangkit virus tersebut. “Jauh lebih sedikit orang yang kami temui dalam beberapa waktu terakhir dibandingkan biasanya,” ujar dia.
Bacow dan istrinya mulai bekerja dari rumah pada 14 Maret. “Kami akan mengambil waktu untuk istirahat dan pemulihan selama dua pekan isolasi di rumah,” ungkap dia.
“Saya diberkati dengan tim hebat dan banyak teman saya akan mengambil langkah lebih bertanggung jawab dalam beberapa pekan mendatang saat Adele dan saya fokus untuk memulihkan kesehatan,” papar dia.
Awal bulan ini, Harvard mengumumkan akan memindahkan kuliah menjadi online dan meminta para mahasiswa keluar dari asrama kampus.
Langkah ini dilakukan saat Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan kasus virus corona. Virus yang berasal dari Wuhan, China itu telah menyebar luar ke berbagai negara di dunia.
AS diperkirakan menjadi pusat baru untuk wabah virus corona dengan terjadinya peningkatan pesat jumlah kasus. Sejumlah negara bagian di AS telah menerapkan status darurat untuk menghadapi wabah tersebut.
(sfn)