Wabah COVID-19 Belum Reda, Muncul Hantavirus di China

Rabu, 25 Maret 2020 - 06:41 WIB
Wabah COVID-19 Belum...
Wabah COVID-19 Belum Reda, Muncul Hantavirus di China
A A A
BEIJING - Seorang penumpang yang meninggal di dalam bus di China dites positif terinfeksi virus yang sama sekali berbeda dari virus corona COVID-19. Nama virus yang baru muncul di China ini adalah hantavirus.

Media yang dikelola pemerintah China, Global Times, melaporkan korban meninggal oleh hantavirus mengalami gejala yang mirip dengan orang yang terpapar COVID-19.

Korban tak dikenal asal provinsi Yunnan meninggal ketika berada di dalam bus carteran menuju tempat kerjanya di provinsi Shandong.

“Dia dites positif untuk hantavirus. 32 orang lainnya di dalam bus dites," tulis Global Times dalam laporannya hari Senin lalu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Virus baru ini muncul ketika China bersiap mencabut lockdown di beberapa kota terkait pencegahan penyebaran COVID-19. Hantavirus telah memicu kepanikan di antara banyak orang di media sosial yang ramai-ramai menuliskan tanda pagar #hantavirus.

Namun, para ahli dengan cepat menunjukkan bahwa itu bukan virus baru, dan tidak berpotensi ditularkan di antara manusia.

#Hantavirus pertama kali muncul pada 1950-an dalam perang Amerika-Korea di Korea (sungai Hantan). Ini menyebar dari tikus-tikus jika manusia menelan cairan tubuh mereka. Penularan manusia ke manusia jarang terjadi," tulis ilmuwan Swedia Dr Sumaiya Shaikh di Twitter, seperti dikutip New York Post, Selasa (24/3/2020) malam.

"Tolong jangan panik, kecuali Anda berencana untuk makan tikus," lanjut dia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan hantavirus jarang terjadi, tetapi menempatkan angka kematian pada 38 persen.

"Gejala dapat terjadi hingga delapan minggu setelah terpapar urine segar, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi," kata CDC. Kadang-kadang juga dapat berasal dari gigitan tikus yang terinfeksi.

Gejala-gejalanya dalam banyak hal memiliki kemiripan dengan gejala orang yang terpapar viru corona baru, di mana penderita merasakan demam, sakit kepala, batuk dan sesak napas.

"Satu pasien menyamakannya dengan 'pita ketat di dada saya dan bantal menutupi wajah saya'," kata CDC.
(mas)
Berita Terkait
Sebelum di Wuhan, Virus...
Sebelum di Wuhan, Virus Corona Ditemukan di Barcelona Maret 2019
Virus Corona di Italia...
Virus Corona di Italia Terus Menyebar
Laboratorium Virus Wuhan...
Laboratorium Virus Wuhan Punya 3 Jenis Virus Corona
Terungkap, China Sempat...
Terungkap, China Sempat Tunda Rilis Informasi Virus Corona
Wabah Virus Corona di...
Wabah Virus Corona di Wuhan Diduga Terjadi Awal Agustus
China Temukan Virus...
China Temukan Virus Corona Baru pada Makanan Laut Beku
Berita Terkini
Sistem Pertahanan Israel...
Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk di Israel Jadi Sasaran
1 jam yang lalu
Siapa Zameer Ahmed Khan?...
Siapa Zameer Ahmed Khan? Politikus Muslim India yang Siap Jadi Pengebom Bunuh Diri
1 jam yang lalu
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
2 jam yang lalu
Kapan Manusia Mulai...
Kapan Manusia Mulai Berperang untuk Pertama Kalinya?
3 jam yang lalu
Berencana Melancarkan...
Berencana Melancarkan Teror di Inggris, 8 Orang yang Berafiliasi dengan Iran Ditangkap
4 jam yang lalu
Tembok Hijau China di...
Tembok Hijau China di Gurun Taklimakan: Ambisi Besar yang Sisakan Masalah Ekologis
5 jam yang lalu
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved