Bersiap untuk Skenario Terburuk, Malaysia Tingkatkan Tes Virus Corona
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysia meningkatkan tes virus corona sebagai persiapan menghadapi skenario terburuk saat negara itu mengalami kasus infeksi terbanyak di Asia Tenggara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua negara meningkatkan tes untuk mengatasi virus itu. Jumlah infeksi corona di Malaysia telah meningkat enam kali lipat hanya dalam 10 hari menjadi lebih dari 1.500. Jumlah tersebut melebihi semua negara lain di Asia kecuali oleh China, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Hingga akhir pekan, Malaysia akan meningkatkan kapasitas tes harian hingga dua kali lipat menjadi 7.000, sebelum meningkat menjadi 16.500 pada pekan pertama April.
“Saat kita memiliki kapasitas itu, kami akan meningkatkan deteksi kasus aktif, pengetesan, isolasi dan perawatan,” ungkap Noor Hisham, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia.
Data kementerian menunjukkan Malaysia telah melakukan 17.923 tes hingga Senin (23/3), saat peningkatan harian infeksi baru sebanyak 212 sehingga total kasus 1.518.
Itu artinya dilakukan sekitar 560 tes per satu juta warga, lebih sedikit dibandingkan Singapura yang memiliki 4.500 tes per satu juta warga. Meski demikian, jumlah tes di Malaysia tersebut masih di atas Indonesia.
Malaysia saat ini mencatat 14 korban tewas akibat virus corona.
Sekitar dua per tiga kasus di Malaysia terkait perkumpulan agama bulan lalu di dekat ibu kota Kuala Lumpur. Acara itu menarik lebih dari 16.000 peserta. Acara itu juga terkait dengan lebih dari 100 kasus yang menyebar di berbagai negara Asia Tenggara.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan pemerintah mungkin memperpanjang pembatasan perjalanan dan pergerakan hingga setelah akhir bulan ini untuk mencegah penyebaran virus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua negara meningkatkan tes untuk mengatasi virus itu. Jumlah infeksi corona di Malaysia telah meningkat enam kali lipat hanya dalam 10 hari menjadi lebih dari 1.500. Jumlah tersebut melebihi semua negara lain di Asia kecuali oleh China, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Hingga akhir pekan, Malaysia akan meningkatkan kapasitas tes harian hingga dua kali lipat menjadi 7.000, sebelum meningkat menjadi 16.500 pada pekan pertama April.
“Saat kita memiliki kapasitas itu, kami akan meningkatkan deteksi kasus aktif, pengetesan, isolasi dan perawatan,” ungkap Noor Hisham, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia.
Data kementerian menunjukkan Malaysia telah melakukan 17.923 tes hingga Senin (23/3), saat peningkatan harian infeksi baru sebanyak 212 sehingga total kasus 1.518.
Itu artinya dilakukan sekitar 560 tes per satu juta warga, lebih sedikit dibandingkan Singapura yang memiliki 4.500 tes per satu juta warga. Meski demikian, jumlah tes di Malaysia tersebut masih di atas Indonesia.
Malaysia saat ini mencatat 14 korban tewas akibat virus corona.
Sekitar dua per tiga kasus di Malaysia terkait perkumpulan agama bulan lalu di dekat ibu kota Kuala Lumpur. Acara itu menarik lebih dari 16.000 peserta. Acara itu juga terkait dengan lebih dari 100 kasus yang menyebar di berbagai negara Asia Tenggara.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan pemerintah mungkin memperpanjang pembatasan perjalanan dan pergerakan hingga setelah akhir bulan ini untuk mencegah penyebaran virus.
(sfn)