Berita Baik, Nenek 95 Tahun di Italia Sembuh dari Virus Corona
A
A
A
ROMA - Seorang nenek berusia 95 tahun menjadi pasien virus corona baru, COVVID-19, pertama di Provinsi Modena, Italia, yang sembuh total. Ini menjadi berita baik karena kebanyakan korban meninggal oleh virus tersebut adalah orang lanjut usia.
Pasien kedua di Modena yang sembuh total adalah seorang pria 27 tahun asal Carpi.
Nenek dengan usia hampir seabad, yang tidak disebutkan namanya, terlihat tersenyum berseri-seri dari tempat tidur rumah sakitnya. Dia dikelilingi oleh petugas medis yang membantunya memenangkan pertarungannya melawan dengan virus corona baru.
Menurut laporan kantor beruta Italia, Ansa, wanita lanjut usia itu berasal dari Fanano, sebuah komunitas di Modena Apennines yang terletak di antara Modena dan Bologna.
Sang nenek dan pria 27 tahun menjadi bagian dari 23 pasien di Modena yang berhasil disembuhkan sejak CIOVID-19 mewabah di Italia. Di wilayah itu, sudah 23 orang telah meninggal akibat wabah virus corona baru.
Provinsi Modena adalah salah satu wilayah di utara Italia yang di-lockdown ketika virus mulai menyapu wilayah itu bulan lalu.
Virus ini sudah menginfeksi 47.021 orang di Italia dengan korban meninggal sebanyak 4.032 orang. Jumlah kematian itu sudah melebihi angka kematian di China 3.255 orang. China sendiri melaporkan ada 81.008 kasus infeksi COVID-19 dengan 71.740 pasien telah disembuhkan.
Berita baik dari nenek 95 tahun itu muncul ketika seorang perawat Inggris di Italia telah memberikan laporan mengerikan tentang pasien yang meninggal dalam jumlah yang mengejutkan. Perawat bernama Connor McAinsh mengatakan pasien yang datang ke rumah sakit begitu banyak sehingga pihak rumah sakit kewalahan.
Berbicara setelah menyelesaikan shift malam, McAinsh yang bekerja di Rumah Sakit Gavazzeni di Bergamo, mengatakan arus kedatangan para pasien seolah tanpa henti.
Menurutnya, begitu satu pasien meninggal dan dikeluarkan dari bangsal, tempat itu segera diganti dengan pasien lain yang berjuang untuk hidup. Dia mengatakan penguburan terjadi setiap 30 menit di wilayah tersebut.
"Tingkat kematian naik begitu tinggi, segera setelah ada kematian atau bahwa kami dapat memindahkan seorang pasien dari rumah sakit kami ke salah satu rumah sakit pertama yang membawa orang dengan penyakit menular karena mereka memiliki bangsal untuk itu, segera kami akan menerima pasien baru," kata McAinsh kepada ITV News yang dilansir Sabtu (21/3/2020).
"Ini arus orang tanpa henti yang datang dan segera setelah kami memiliki tempat tidur, kami memiliki pasien baru yang membutuhkan perawatan kritis," paparnya.
Pasien kedua di Modena yang sembuh total adalah seorang pria 27 tahun asal Carpi.
Nenek dengan usia hampir seabad, yang tidak disebutkan namanya, terlihat tersenyum berseri-seri dari tempat tidur rumah sakitnya. Dia dikelilingi oleh petugas medis yang membantunya memenangkan pertarungannya melawan dengan virus corona baru.
Menurut laporan kantor beruta Italia, Ansa, wanita lanjut usia itu berasal dari Fanano, sebuah komunitas di Modena Apennines yang terletak di antara Modena dan Bologna.
Sang nenek dan pria 27 tahun menjadi bagian dari 23 pasien di Modena yang berhasil disembuhkan sejak CIOVID-19 mewabah di Italia. Di wilayah itu, sudah 23 orang telah meninggal akibat wabah virus corona baru.
Provinsi Modena adalah salah satu wilayah di utara Italia yang di-lockdown ketika virus mulai menyapu wilayah itu bulan lalu.
Virus ini sudah menginfeksi 47.021 orang di Italia dengan korban meninggal sebanyak 4.032 orang. Jumlah kematian itu sudah melebihi angka kematian di China 3.255 orang. China sendiri melaporkan ada 81.008 kasus infeksi COVID-19 dengan 71.740 pasien telah disembuhkan.
Berita baik dari nenek 95 tahun itu muncul ketika seorang perawat Inggris di Italia telah memberikan laporan mengerikan tentang pasien yang meninggal dalam jumlah yang mengejutkan. Perawat bernama Connor McAinsh mengatakan pasien yang datang ke rumah sakit begitu banyak sehingga pihak rumah sakit kewalahan.
Berbicara setelah menyelesaikan shift malam, McAinsh yang bekerja di Rumah Sakit Gavazzeni di Bergamo, mengatakan arus kedatangan para pasien seolah tanpa henti.
Menurutnya, begitu satu pasien meninggal dan dikeluarkan dari bangsal, tempat itu segera diganti dengan pasien lain yang berjuang untuk hidup. Dia mengatakan penguburan terjadi setiap 30 menit di wilayah tersebut.
"Tingkat kematian naik begitu tinggi, segera setelah ada kematian atau bahwa kami dapat memindahkan seorang pasien dari rumah sakit kami ke salah satu rumah sakit pertama yang membawa orang dengan penyakit menular karena mereka memiliki bangsal untuk itu, segera kami akan menerima pasien baru," kata McAinsh kepada ITV News yang dilansir Sabtu (21/3/2020).
"Ini arus orang tanpa henti yang datang dan segera setelah kami memiliki tempat tidur, kami memiliki pasien baru yang membutuhkan perawatan kritis," paparnya.
(mas)