Jumlah Orang Israel Terinfeksi Corona Melonjak Jadi 427
A
A
A
TEL AVIV - Jumlah orang Israel yang terinfeksi virus corona jenis baru, COVID-19, melonjak tajam menjadi 427. Kementerian Kesehatan setempat mengatakan ada 90 kasus baru dalam tempo semalam.
Dari 427 pasien COVID-19, 11 di antaranya diklaim telah sembuh dan diperbolahkan pulang dari rumah sakit. Lima pasien lainnya dalam kondisi serius, 10 pasien dalam kondisi sedang dan sisanya menunjukkan gejala ringan.
Kementerian itu mengatakan 236 orang dirawat di rumah sakit, dan 71 di rumah isolasi, termasuk 8 orang di sebuah hotel khusus.
Tambahan 90 kasus baru muncul sehari setelah Israel secara drastis mengambil langkah-langkah yang bertujuan memperlambat penyebaran penyakit, seperti memerintahkan orang-orang untuk tetap di rumah kecuali pergi kerja, membeli bekal atau alasan penting lainnya.
Peningkatan jumlah kasus kemungkinan disebabkan oleh lebih banyak pengujian yang dilakukan. Demikian disampaikan Dr Arnon Afek dari Sheba Medical Center kepada Channel 12, Rabu (18/3/2020).
Layanan darurat Magen David Adom menyatakan akan menawarkan pengujian "drive through" COVID-19 yang dimulai hari Rabu, karena secara signifikan memperluas pengujian untuk virus di seluruh negeri.
Layanan darurat itu sudah melakukan 1.085 tes pada hari Senin, dan 7.000 tes sejak wabah muncul. Itu bertujuan untuk mulai mengumpulkan sampel dari 6.000 warga Israel sehari.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Moshe Bar Siman-Tov mengatakan kepada Army Radio bahwa ia khawatir rumah sakit akan segera dibanjiri dengan kasus-kasus baru infeksi COVID-19, dan dokter tidak akan dapat mengobati semua orang.
"Kami akan menjangkau ratusan pasien baru dalam sehari dan bahkan lebih dari itu," katanya.
Pada konferensi pers Selasa malam, Bar Siman-Tov, memperingatkan bahwa ribuan warga Israel bisa meninggal oleh COVID-19 jika tindakan pencegahan penularan tidak dipatuhi.
"Kami menilai bahwa skenario seperti di Italia dan Spanyol dapat terjadi di sini juga," kata Bar Siman-Tov. “Dalam beberapa hari mendatang...tingkat kasus baru akan meningkat, hingga 100 hari atau lebih. Kami mungkin menghadapi ratusan kasus lagi setiap hari," ujarnya.
"Pada akhirnya, orang-orang akan meninggal, mungkin bahkan dalam beberapa hari ke depan. Sayangnya, dalam skenario yang kami miliki, ribuan (orang Israel) bisa meninggal," ujarnya.
Dari 427 pasien COVID-19, 11 di antaranya diklaim telah sembuh dan diperbolahkan pulang dari rumah sakit. Lima pasien lainnya dalam kondisi serius, 10 pasien dalam kondisi sedang dan sisanya menunjukkan gejala ringan.
Kementerian itu mengatakan 236 orang dirawat di rumah sakit, dan 71 di rumah isolasi, termasuk 8 orang di sebuah hotel khusus.
Tambahan 90 kasus baru muncul sehari setelah Israel secara drastis mengambil langkah-langkah yang bertujuan memperlambat penyebaran penyakit, seperti memerintahkan orang-orang untuk tetap di rumah kecuali pergi kerja, membeli bekal atau alasan penting lainnya.
Peningkatan jumlah kasus kemungkinan disebabkan oleh lebih banyak pengujian yang dilakukan. Demikian disampaikan Dr Arnon Afek dari Sheba Medical Center kepada Channel 12, Rabu (18/3/2020).
Layanan darurat Magen David Adom menyatakan akan menawarkan pengujian "drive through" COVID-19 yang dimulai hari Rabu, karena secara signifikan memperluas pengujian untuk virus di seluruh negeri.
Layanan darurat itu sudah melakukan 1.085 tes pada hari Senin, dan 7.000 tes sejak wabah muncul. Itu bertujuan untuk mulai mengumpulkan sampel dari 6.000 warga Israel sehari.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Moshe Bar Siman-Tov mengatakan kepada Army Radio bahwa ia khawatir rumah sakit akan segera dibanjiri dengan kasus-kasus baru infeksi COVID-19, dan dokter tidak akan dapat mengobati semua orang.
"Kami akan menjangkau ratusan pasien baru dalam sehari dan bahkan lebih dari itu," katanya.
Pada konferensi pers Selasa malam, Bar Siman-Tov, memperingatkan bahwa ribuan warga Israel bisa meninggal oleh COVID-19 jika tindakan pencegahan penularan tidak dipatuhi.
"Kami menilai bahwa skenario seperti di Italia dan Spanyol dapat terjadi di sini juga," kata Bar Siman-Tov. “Dalam beberapa hari mendatang...tingkat kasus baru akan meningkat, hingga 100 hari atau lebih. Kami mungkin menghadapi ratusan kasus lagi setiap hari," ujarnya.
"Pada akhirnya, orang-orang akan meninggal, mungkin bahkan dalam beberapa hari ke depan. Sayangnya, dalam skenario yang kami miliki, ribuan (orang Israel) bisa meninggal," ujarnya.
(mas)