Viral China Pasok Alquran untuk Tangkal Corona, Ini Cek Faktanya
Senin, 16 Maret 2020 - 12:45 WIB

Viral China Pasok Alquran untuk Tangkal Corona, Ini Cek Faktanya
A
A
A
JAKARTA - Sebuah video yang viral di Facebook menunjukkan orang-orang dengan emosional berebut buku. Video itu diklaim sebagai pembagian kitab suci Alquran oleh pemerintah China untuk menangkal virus corona jenis baru, COVID-19.
Cek fakta SINDOnews.com, Senin (16/3/2020), menyimpulkan klaim itu tidak benar. Keberadaan video itu sudah ada sejak 2013 dan tak ada kaitannya dengan wabah COVID-19.
Akun Facebook seperti "Pakistan is online" dan "Niyaz Ahmed" telah mem-posting video ini dengan judul "China Govt. Restricted to read HoLy Quraan and after Corona Virus Govt. Supplying Quraan to read. What a amazing miracle of ALLAH and Quraan".
Setelah dicek, posting-posting video itu menyesatkan. Namun, video itu viral di Facebook dan banyak orang percaya itu terkait dengan wabah virus corona di China pada saat ini. Padahal, faktanya tidak demikian
Dengan alat verifikasi InVID, SINDOnews.com pada awalnya memotong video viral itu dalam kerangka kunci (keyframe). Kemudian, menggunakan pencarian gambar terbalik pada keyframe ini ditemukan bahwa video tersebut ternyata sudah ada di internet sejak 2013.
Di sebuah situs web bernama "gospelprime.com", sebuah cerita diterbitkan menggunakan foto yang sama dari seorang wanita yang memegang buku yang mirip dengan yang ditampilkan dalam video viral itu. Cerita di situs itu diterbitkan pada 19 Maret 2013. Cerita di situs itu adalah reaksi orang-orang Kristen China setelah menerima Alkitab.
Video yang sama juga diunggah di YouTube pada tahun 2014, dengan tulisan Spanyol yang harfiah bermakna reaksi emosional orang-orang Kristen China setelah menerima Alkitab.
Halaman Facebook saluran keagamaan "God TV" juga mem-posting video ini dengan tulisan "Orang Kristen China yang menerima Alkitab untuk pertama kalinya".
COVID-19, menurut data dari situs pelaporan online worldometers.info, pada saat ini (16/3/2020), tercatat 169.610 kasus infeksi di 157 negara dengan jumlah orang meninggal mencapai 6.518 orang. Sedangkan jumlah pasien yang disembuhkan secara global sebanyak 77.776.
Cek fakta SINDOnews.com, Senin (16/3/2020), menyimpulkan klaim itu tidak benar. Keberadaan video itu sudah ada sejak 2013 dan tak ada kaitannya dengan wabah COVID-19.
Akun Facebook seperti "Pakistan is online" dan "Niyaz Ahmed" telah mem-posting video ini dengan judul "China Govt. Restricted to read HoLy Quraan and after Corona Virus Govt. Supplying Quraan to read. What a amazing miracle of ALLAH and Quraan".
Setelah dicek, posting-posting video itu menyesatkan. Namun, video itu viral di Facebook dan banyak orang percaya itu terkait dengan wabah virus corona di China pada saat ini. Padahal, faktanya tidak demikian
Dengan alat verifikasi InVID, SINDOnews.com pada awalnya memotong video viral itu dalam kerangka kunci (keyframe). Kemudian, menggunakan pencarian gambar terbalik pada keyframe ini ditemukan bahwa video tersebut ternyata sudah ada di internet sejak 2013.
Di sebuah situs web bernama "gospelprime.com", sebuah cerita diterbitkan menggunakan foto yang sama dari seorang wanita yang memegang buku yang mirip dengan yang ditampilkan dalam video viral itu. Cerita di situs itu diterbitkan pada 19 Maret 2013. Cerita di situs itu adalah reaksi orang-orang Kristen China setelah menerima Alkitab.
Video yang sama juga diunggah di YouTube pada tahun 2014, dengan tulisan Spanyol yang harfiah bermakna reaksi emosional orang-orang Kristen China setelah menerima Alkitab.
Halaman Facebook saluran keagamaan "God TV" juga mem-posting video ini dengan tulisan "Orang Kristen China yang menerima Alkitab untuk pertama kalinya".
COVID-19, menurut data dari situs pelaporan online worldometers.info, pada saat ini (16/3/2020), tercatat 169.610 kasus infeksi di 157 negara dengan jumlah orang meninggal mencapai 6.518 orang. Sedangkan jumlah pasien yang disembuhkan secara global sebanyak 77.776.
(mas)