Terbiasa Hidup Glamor, Keluarga Kerajaan Inggris Bisa Habiskan Rp1,5 T
A
A
A
LONDON - Inggris masih menjadi keluarga kerajaan terkaya dan terbesar di Eropa. Seluruh keluarga Ratu Elizabeth II, termasuk beberapa sepupunya, pun menjadi anggota keluarga kerajaan secara penuh. Pada situs kerajaan disebutkan 16 orang dewasa dan tiga anak-anak masih dipertimbangkan sebagai anggota penuh.
Aktivitas ratu dan keluarganya mendapatkan dana dari sovereign grant yang berjumlah USD103 juta pada 2018-2019. “Jumlah uang tersebut termasuk digunakan untuk membayar biaya renovasi Istana Buckingham selama 10 tahun,” demikian laporan CNN.
“Firma” sebutan bagi keluarga kerajaan di Inggris memiliki jumlah yang menurun. Putra kedua Ratu Elizabeth, Pangeran Andrew––Duke of York, tidak lagi menjalankan tugas publik pada November 2019 karena hubungannya dengan pelaku pedofilia, Jeffrey Epstein. Januari lalu, Harry dan Meghan juga mundur dan memilih membiayai hidupnya secara mandiri.
Melansir The Mirror, dana tersebut bisa digunakan Ratu Elizabeth untuk menjalankan tugas kerajaan seperti biaya perjalanan, hiburan, dan pemeliharaan gedung. Biasanya, 15% sovereign grant berasal dari keuntungan properti milik keluarga kerajaan.
Selain itu, Forbes memperkirakan Ratu Elizabeth memiliki kekayaan pribadi mencapai USD530 juta. Itu diperoleh dari kepemilikan tanah, dan dia tidak perlu membayar pajak. "Tanah kerajaan tidak wajib membayar pajak, tidak boleh untuk keuntungan pribadi," demikian laporan The Economist.
Monako juga mendapatkan dana publik yang cukup besar mencapai USD54,4 juta pada 2020. Anggaran untuk Pangeran Albert II mencapai USD14,6 juta. Sisanya digunakan untuk administrasi, perawatan istana, dan menggaji staf.
Mereka memiliki empat anggota keluarga kerajaan yang bekerja secara penuh, yakni Pangeran Albert II dan istrinya, Putri Charlene, serta kedua adik perempuannya, Putri Caroline dan Stephanie. Albert II dan Charlene memiliki dua anak kembar yakni Putri Gabriella dan Pangeran Jacques dengan selisih lahir dua menit. Namun, Pangeran Jacques dipilih akan menggantikan ayahnya. Albert II juga sebenarnya memiliki dua anak lainnya di luar pernikahan, tetapi tidak diakui sebagai anggota keluarga kerajaan.
Belanda juga memiliki keluarga kerajaan dengan kehidupan yang mewah. Keluarga kerajaan Belanda terdiri atas sembilan orang dewasa dan tiga anak-anak. Mereka adalah Raja Willem-Alexander, istrinya, Ratu Maxima, tiga putri mereka yakni Putri Orange Catharina-Amalia, Putri Alexia, dan Putri Ariane. Selain itu, ibunda sang raja, mantan Ratu Beatrix yang telah mengundurkan diri pada 2013.
Keluarga Kerajaan Belanda mendapatkan dana sekitar USD49,2 juta untuk pendanaan pada 2020. Raja Belanda sendiri mendapatkan anggaran setiap tahunnya mencapai USD6,5 juta.
Tak Semuanya Kaya Raya
Menjadi anggota keluarga kerajaan bukan berarti menjadi bebas mencari pekerjaan dan mendapatkan keglamoran kehidupan. Banyak kerajaan di Eropa justru mengalami “penurunan” dalam beberapa dekade terakhir dan anggota keluarga kerajaan terpaksa bekerja untuk menyambung hidup.
Sembilan dari 10 keluarga kerajaan di Eropa masih mendapatkan dana publik untuk melaksanakan tugas mereka. Hanya House of Liechtenstein yang tidak mendapatkan uang dari pembayar pajak untuk menutupi pengeluarannya. Keluarga tersebut merupakan keluarga terkaya di Eropa dengan kepemilikan properti dan memiliki sejumlah bank.
Pangeran Alois dan istrinya, Putri Sophie. Tidak seperti anggota keluarga kerajaan Eropa lainnya, Pangeran Hans-Adam II tidak memiliki peran politik. Namun, dia memiliki hak mengajukan legislasi, memberikan pengampunan, dan menunjuk hakim. (Andika H Mustaqim)
Aktivitas ratu dan keluarganya mendapatkan dana dari sovereign grant yang berjumlah USD103 juta pada 2018-2019. “Jumlah uang tersebut termasuk digunakan untuk membayar biaya renovasi Istana Buckingham selama 10 tahun,” demikian laporan CNN.
“Firma” sebutan bagi keluarga kerajaan di Inggris memiliki jumlah yang menurun. Putra kedua Ratu Elizabeth, Pangeran Andrew––Duke of York, tidak lagi menjalankan tugas publik pada November 2019 karena hubungannya dengan pelaku pedofilia, Jeffrey Epstein. Januari lalu, Harry dan Meghan juga mundur dan memilih membiayai hidupnya secara mandiri.
Melansir The Mirror, dana tersebut bisa digunakan Ratu Elizabeth untuk menjalankan tugas kerajaan seperti biaya perjalanan, hiburan, dan pemeliharaan gedung. Biasanya, 15% sovereign grant berasal dari keuntungan properti milik keluarga kerajaan.
Selain itu, Forbes memperkirakan Ratu Elizabeth memiliki kekayaan pribadi mencapai USD530 juta. Itu diperoleh dari kepemilikan tanah, dan dia tidak perlu membayar pajak. "Tanah kerajaan tidak wajib membayar pajak, tidak boleh untuk keuntungan pribadi," demikian laporan The Economist.
Monako juga mendapatkan dana publik yang cukup besar mencapai USD54,4 juta pada 2020. Anggaran untuk Pangeran Albert II mencapai USD14,6 juta. Sisanya digunakan untuk administrasi, perawatan istana, dan menggaji staf.
Mereka memiliki empat anggota keluarga kerajaan yang bekerja secara penuh, yakni Pangeran Albert II dan istrinya, Putri Charlene, serta kedua adik perempuannya, Putri Caroline dan Stephanie. Albert II dan Charlene memiliki dua anak kembar yakni Putri Gabriella dan Pangeran Jacques dengan selisih lahir dua menit. Namun, Pangeran Jacques dipilih akan menggantikan ayahnya. Albert II juga sebenarnya memiliki dua anak lainnya di luar pernikahan, tetapi tidak diakui sebagai anggota keluarga kerajaan.
Belanda juga memiliki keluarga kerajaan dengan kehidupan yang mewah. Keluarga kerajaan Belanda terdiri atas sembilan orang dewasa dan tiga anak-anak. Mereka adalah Raja Willem-Alexander, istrinya, Ratu Maxima, tiga putri mereka yakni Putri Orange Catharina-Amalia, Putri Alexia, dan Putri Ariane. Selain itu, ibunda sang raja, mantan Ratu Beatrix yang telah mengundurkan diri pada 2013.
Keluarga Kerajaan Belanda mendapatkan dana sekitar USD49,2 juta untuk pendanaan pada 2020. Raja Belanda sendiri mendapatkan anggaran setiap tahunnya mencapai USD6,5 juta.
Tak Semuanya Kaya Raya
Menjadi anggota keluarga kerajaan bukan berarti menjadi bebas mencari pekerjaan dan mendapatkan keglamoran kehidupan. Banyak kerajaan di Eropa justru mengalami “penurunan” dalam beberapa dekade terakhir dan anggota keluarga kerajaan terpaksa bekerja untuk menyambung hidup.
Sembilan dari 10 keluarga kerajaan di Eropa masih mendapatkan dana publik untuk melaksanakan tugas mereka. Hanya House of Liechtenstein yang tidak mendapatkan uang dari pembayar pajak untuk menutupi pengeluarannya. Keluarga tersebut merupakan keluarga terkaya di Eropa dengan kepemilikan properti dan memiliki sejumlah bank.
Pangeran Alois dan istrinya, Putri Sophie. Tidak seperti anggota keluarga kerajaan Eropa lainnya, Pangeran Hans-Adam II tidak memiliki peran politik. Namun, dia memiliki hak mengajukan legislasi, memberikan pengampunan, dan menunjuk hakim. (Andika H Mustaqim)
(ysw)