Lewat Telepon, Johnson-Trump Bahas Serangan ke Basis AS di Irak dan Covid-19
A
A
A
LONDON -
Downing Street menuturkan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon. Trump dan Johnson, dalam pembicaraan itu membahas mengenai wabah virus Corona baru, Covid-19 dan serangan terhadap basis militer AS di Irak.
"Menjelang panggilan dengan para pemimpin G7 tentang wabah, Johnson dan Trump tentang pentingnya koordinasi internasional untuk mempercepat kemajuan pengembangan vaksin dan untuk mencegah gangguan ekonomi bagi warga negara kami," kata Downing Street dalam sebuah pernyataan.
Johnson dan Trump, jelas Downing Street, dalam pembicaraan itu juga membahas serangan baru-baru ini di pangkalan Taji di Irak, di mana dua tentara AS dan satu tentara Inggris tewas.
"Keduanya menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam perang melawan teroris di Irak," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/3/2020).
Sebelumnya, Johnson telah mengutuk serangan roket terhadap pangkalan militer di Irak, yang dijadikan basis oleh pasukan koalisi pimpinan AS itu. Dia mengatakan, serangan terhadap pangkalan militer Taji di Irak adalah hal menyedihkan.
Dia menuturkan, Menteri Luar Negeri Inggris telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS dan kedua negara akan terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk sepenuhnya memahami rincian dari serangan tersebut.
Downing Street menuturkan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon. Trump dan Johnson, dalam pembicaraan itu membahas mengenai wabah virus Corona baru, Covid-19 dan serangan terhadap basis militer AS di Irak.
"Menjelang panggilan dengan para pemimpin G7 tentang wabah, Johnson dan Trump tentang pentingnya koordinasi internasional untuk mempercepat kemajuan pengembangan vaksin dan untuk mencegah gangguan ekonomi bagi warga negara kami," kata Downing Street dalam sebuah pernyataan.
Johnson dan Trump, jelas Downing Street, dalam pembicaraan itu juga membahas serangan baru-baru ini di pangkalan Taji di Irak, di mana dua tentara AS dan satu tentara Inggris tewas.
"Keduanya menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam perang melawan teroris di Irak," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/3/2020).
Sebelumnya, Johnson telah mengutuk serangan roket terhadap pangkalan militer di Irak, yang dijadikan basis oleh pasukan koalisi pimpinan AS itu. Dia mengatakan, serangan terhadap pangkalan militer Taji di Irak adalah hal menyedihkan.
Dia menuturkan, Menteri Luar Negeri Inggris telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS dan kedua negara akan terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk sepenuhnya memahami rincian dari serangan tersebut.
(esn)