Kelompok Pekerja Jadi Pihak Paling Terdampak Virus Corona di AS

Minggu, 15 Maret 2020 - 01:29 WIB
Kelompok Pekerja Jadi...
Kelompok Pekerja Jadi Pihak Paling Terdampak Virus Corona di AS
A A A
WASHINGTON - Kelompok pekerja di Amerika Serikat (AS), menjadi pihak paling terdampak wabah virus Corona baru, Covid-19. Ini karena adanya kelemahan dalam sistem jaminan kesehatan untuk pekerja di AS.

Saat ini terdapat lebih dari 150 kasus virus di AS, dan lebih dari 10 orang di negara itu telah meninggal karena virus Corona. Jumlah kematian terbanyak berada di negara bagian Washington.

Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, sekitar 33,6 juta pekerja AS tidak membayar cuti sakit, memperlihatkan kerentanan utama dalam sistem perawatan kesehatan dan tenaga kerja AS. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengumumkan bahwa para pejabat mempertimbangkan opsi untuk mendukung pekerja tanpa cuti sakit.

"Penyakit seperti ini cenderung mempengaruhi mereka yang kehilangan haknya. Jadi, ini adalah situasi yang sangat rumit, dan ini adalah diskusi yang lebih luas di luar wabah ini saja. Ini adalah diskusi yang perlu kita miliki dalam konteks yang lebih besar, dan itulah sebabnya kita perlu berpikir tentang bagaimana kita akan menangani hal-hal ini," ucap, Krutika Kuppalli, seorang dokter penyakit menular dan wakil ketua Asosiasi Penyakit Menular dari Komite Kesehatan Global Amerika.

"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengeluarkan beberapa rekomendasi, berharap pengusaha akan mengembangkan dan berbicara dengan karyawan mereka tentang apa yang harus dilakukan jika mereka sakit, mendorong mereka untuk tetap di rumah,” jelas Kuppalli, seperti dilansir Sputnik.

Kuppalli lalu mengatakan, dengan perusahaan farmasi dan pemerintah masih menemukan vaksin virus tersebut, masyarakat harus bisa menjadi diri mereka sendiri. Caranya, jelas Kuppalli, adalah dengan menerapkann pola hidup sehat.

“Orang-orang perlu menjaga diri mereka sendiri. Makan yang sehat. Cobalah dan tetap sehat. Itu semua adalah hal yang akan membantu mereka dalam jangka panjang. Tetapi saat ini, ada uji klinis yang sedang dilakukan pada berbagai terapi yang berpotensi dapat bekerja melawan infeksi ini," ungkapnya.

"Mereka (pemerintah dan perusahaan farmasi) sedang dalam proses mengembangkan vaksin," sambungnya. Dia lalu mencatat bahwa vaksin kemungkinan paling awal baru bisa ditemukan dan diprduksi dalam 12 hingga 18 bulan lagi.

Dia kemudian mengatakan, warga AS harusnya bisa memeriksakan diri apakah mereka terinfeksi virus itu atau tidak dimanapun dan kapanpun.

"Mengenai ke mana harus mendapatkan pengujian, itu harus bisa dilakukan mana pun Anda pergi. Anda harus dapat menghubungi klinik perawatan primer Anda, memanggil layanan gawat darurat, memanggil ruang gawat darurat. Saya benar-benar akan memperingatkan orang-orang bahwa jika Anda khawatir dan perlu diuji, jika Anda sakit tolong pakai masker, karena kami tidak ingin Anda menulari orang lain," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8492 seconds (0.1#10.140)