Tak Hanya di Indonesia, Pasien Corona di India Juga Kabur dari RS
A
A
A
NEW DELHI - Polisi di Nagpur, India, menetapkan kondisi siaga setelah lima pasien yang diduga terinfeksi virus Corona kabur dari rumah sakit. Polisi pun kini tengah melakukan pengejaran terhadap kelimanya.
Lima pasien terduga virus Corona diketahui meninggalkan bangsal isolasi di rumah sakit tempat mereka dirawat setelah menunjukkan gejala mirip flu. Pihak kepolisian berhasil melacak tiga dari lima pasien.
Para pasien, dua perempuan dan tiga pria, ditempatkan di bangsal isolasi khusus di Rumah Sakit Indira Gandhi Government Medical College and Hospital (Mayo) di negara bagian Maharashtra barat pada Jumat malam setelah mereka mengeluhkan gejala yang mirip dengan yang dilaporkan oleh mereka yang terifeksi virus COVID-19 yang mematikan.
"Mereka semua datang ke fasilitas medis atas kemauan mereka sendiri," Times of India melaporkan, mengutip sumber-sumber medis, dinukil dari Russia Today, Sabtu (14/3/2020).
Mereka berhasil melarikan diri setelah berpura-pura ingin ke kamar mandi dan minum teh.
Setidaknya satu perempuan terduga virus Corona diyakini telah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita penyakit tersebut. Majikan perempuan itu, istrinya dan seorang kolega sedang dirawat di rumah sakit yang sama setelah dinyatakan positif COVID-19.
Tidak jelas apakah perempuan itu, yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, telah terpapar virus Corona atau belum. Hasil uji laboratoriumnya dan bahwa tiga buronan lainnya diperkirakan akan keluar pada hari ini. Sementara seorang pria dinyatakan negatif virus Corona.
Wakil Komisaris Polisi (DCP), Rahul Maknikar mengatakan, untuk sementara masih belum diketahui apa yang mendorong pasien melarikan diri. Ia mengatakan upaya skala besar untuk melacak para pasien yang melarikan diri telah diluncurkan.
"Polisi telah siaga tinggi," ujarnya.
Menurut Times of India setidaknya tiga pasien telah ditemukan oleh polisi dan meminta mereka kembali ke rumah sakit. Sementara pengejaran sedang dilakukan untuk dua lainnya.
Kejadian yang terjadi di India ini sama dengan yang terjadi di Indonesia. Seorang pasien positif virus Corona COVID-19 melarikan diri dari ruang isolasi di Gedung Pinere, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta pada Jumat kemarin. (Baca: Pasien Positif Corona Kabur dari Ruang Isolasi RSUP Persahabatan )
Belakangan pihak RSUP Persahabatan, Jakarta memastikan pasien positif virus Corona COVID-19 yang kabur dari ruangan isolasi telah kembali ke ruang perawatan. (Baca: Pasien Positif Corona yang Kabur Telah Kembali ke RSUP Persahabatan )
India telah melaporkan lebih dari 80 kasus virus Corona, termasuk dua yang mengakibatkan kematian. Saat sedang bergulat dengan wabah itu - dinyatakan sebagai pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) awal pekan ini - PM India Narendra Modi meminta semua negara yang terdiri dari Asosiasi Kerjasama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk bersatu untuk menghentikan penyebarannya.
Pakistan, yang juga merupakan anggota blok yang meliputi Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Maladewa, Nepal dan Sri Lanka, telah mengisyaratkan kesediaannya untuk membahas strategi virus Corona bersama melalui konferensi video, seperti yang diusulkan oleh New Delhi.
Lima pasien terduga virus Corona diketahui meninggalkan bangsal isolasi di rumah sakit tempat mereka dirawat setelah menunjukkan gejala mirip flu. Pihak kepolisian berhasil melacak tiga dari lima pasien.
Para pasien, dua perempuan dan tiga pria, ditempatkan di bangsal isolasi khusus di Rumah Sakit Indira Gandhi Government Medical College and Hospital (Mayo) di negara bagian Maharashtra barat pada Jumat malam setelah mereka mengeluhkan gejala yang mirip dengan yang dilaporkan oleh mereka yang terifeksi virus COVID-19 yang mematikan.
"Mereka semua datang ke fasilitas medis atas kemauan mereka sendiri," Times of India melaporkan, mengutip sumber-sumber medis, dinukil dari Russia Today, Sabtu (14/3/2020).
Mereka berhasil melarikan diri setelah berpura-pura ingin ke kamar mandi dan minum teh.
Setidaknya satu perempuan terduga virus Corona diyakini telah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita penyakit tersebut. Majikan perempuan itu, istrinya dan seorang kolega sedang dirawat di rumah sakit yang sama setelah dinyatakan positif COVID-19.
Tidak jelas apakah perempuan itu, yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, telah terpapar virus Corona atau belum. Hasil uji laboratoriumnya dan bahwa tiga buronan lainnya diperkirakan akan keluar pada hari ini. Sementara seorang pria dinyatakan negatif virus Corona.
Wakil Komisaris Polisi (DCP), Rahul Maknikar mengatakan, untuk sementara masih belum diketahui apa yang mendorong pasien melarikan diri. Ia mengatakan upaya skala besar untuk melacak para pasien yang melarikan diri telah diluncurkan.
"Polisi telah siaga tinggi," ujarnya.
Menurut Times of India setidaknya tiga pasien telah ditemukan oleh polisi dan meminta mereka kembali ke rumah sakit. Sementara pengejaran sedang dilakukan untuk dua lainnya.
Kejadian yang terjadi di India ini sama dengan yang terjadi di Indonesia. Seorang pasien positif virus Corona COVID-19 melarikan diri dari ruang isolasi di Gedung Pinere, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta pada Jumat kemarin. (Baca: Pasien Positif Corona Kabur dari Ruang Isolasi RSUP Persahabatan )
Belakangan pihak RSUP Persahabatan, Jakarta memastikan pasien positif virus Corona COVID-19 yang kabur dari ruangan isolasi telah kembali ke ruang perawatan. (Baca: Pasien Positif Corona yang Kabur Telah Kembali ke RSUP Persahabatan )
India telah melaporkan lebih dari 80 kasus virus Corona, termasuk dua yang mengakibatkan kematian. Saat sedang bergulat dengan wabah itu - dinyatakan sebagai pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) awal pekan ini - PM India Narendra Modi meminta semua negara yang terdiri dari Asosiasi Kerjasama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk bersatu untuk menghentikan penyebarannya.
Pakistan, yang juga merupakan anggota blok yang meliputi Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Maladewa, Nepal dan Sri Lanka, telah mengisyaratkan kesediaannya untuk membahas strategi virus Corona bersama melalui konferensi video, seperti yang diusulkan oleh New Delhi.
(ian)