PM Muhyiddin Minta Mahathir Dukung Pemerintahan Baru

Kamis, 12 Maret 2020 - 10:25 WIB
PM Muhyiddin Minta Mahathir Dukung Pemerintahan Baru
PM Muhyiddin Minta Mahathir Dukung Pemerintahan Baru
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) baru Malaysia, Muhyiddin Yassin, menyerukan mantan PM Mahathir Mohamad untuk mendukung pemerintahan barunya. Langkah itu dilakukan untuk mencairkan ketegangan politik yang melanda Malaysia selama beberapa pekan lalu.

Mahathir, 94, kini pun sudah menyadari kekuatannya melemah di parlemen. Dia juga mengatakan tidak lagi memimpin kekuatan mayoritas di parlemen dan tidak akan menang dalam pemakzulan terhadap PM baru Malaysia.

Muhyiddin pun menulis surat kepada Mahathir untuk meminta jadwal pertemuan dan meminta maaf kepada tokoh politik paling berpengaruh di Malaysia karena telah berkuasa selama 22 tahun pada 1981 hingga 2003 dan kembali ke panggung politik pada 2018.

“Kita membentuk pemerintahan ini dan saya meminta Tun (Mahathir) untuk mendukung pemerintahan ini. Ini adalah pemerintahan untuk rakyat,” kata Muhyiddin dilansir Reuters. Sayangnya, Mahathir belum memberikan komentar mengenai ajakan itu.

Muhyiddin juga mengabaikan spekulasi tentang pemilu yang dipercepat. “Saya tidak menginginkan hal itu. Rakyat tidak hanya mengumpat, mereka akan mengatakan ini bukan waktu yang tepat. Kita di sini untuk melayani,” ujarnya.

Sebelumnya, Muhyiddin mengumumkan formasi dewan ekonomi yang terdiri atas menteri senior, gubernur bank sentral, dan berbagai pakar untuk menangkal risiko ekonomi serta mengkaji keuangan pemerintah. Dia mengatakan, rencana paket stimulus senilai USD4,73 miliar yang diusulkan pemerintahan sebelumnya akan dikaji ulang dan bisa ditingkatkan jumlahnya.

“Kabinet sangat sadar bahwa situasi yang dihadapi negara ini tidak sehat,” kata Muhyiddin.

Ini adalah langkah cepat untuk menunjukkan bahwa kita tidak menunggu,” tuturnya. Dia menjelaskan, pemerintah akan mempertimbangkan segala opsi, termasuk memberlakukan pajak pelayanan dan barang. Pajak konsumsi 6% yang tidak populer dihapus pemerintahan Mahathir pada 2018 yang mengakibatkan penurunan sumber pendapatan.

Sementara itu, Mahathir Mohamad mengindikasi upaya koalisi Pakatan Harapan (PH) untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap PM Muhyiddin di parlemen dinilai tidak akan sukses. Dia mengungkapkan, PM Muhyiddin bisa mempertahankan kekuasaan hingga pemilu mendatang.

“Kini dia (Muhyiddin) adalah pemimpin pemerintahan, dia bisa menawarkan banyak tawaran kepada banyak pihak,” kata Mahathir dalam wawancara dengan Sinar Harian.

“Saya mengetahui banyak pendukung saya telah ditunjuk sebagai menteri, sehingga mereka beralih kubu,” ujarnya.

Mahathir mengatakan, dirinya awalnya didukung 114 anggota dari 222 anggota parlemen, tapi kini jumlahnya terus menurun. “Jika kita memaksa menggelar pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen, itu tidak akan sukses. Itu karena dia (Muhyiddin) telah merebut mereka yang dulu pernah di pihak saya,” katanya.

Itu karena Muhyiddin memberikan tawaran kepada anggota parlemen untuk menjadi menteri. “Saya tidak bisa menawarkan apapun,” ujarnya.

Siapa dalang naiknya Muhyiddin? Mahathir menuding mantan PM Najib Razak mendalangi perubahan pemerintahan karena ingin menciptakan pemerintahan Muslim Melayu.

Mahathir mengundurkan pada 24 Februari lalu ketika Muhyiddin menarik Partai Pribumi Bersatu Malaysia keluar dari koalisi Pakatan Harapan yang memicu ketegangan politik. Istana Negara menyatakan kalau Raja Malaysia menunjuk anggota parlemen yang mendapatkan dukungan mayoritas, yakni Muhyiddin. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5596 seconds (0.1#10.140)