Cegah Penyebaran Corona, Presiden Parlemen Eropa Isolasi Diri
A
A
A
BRUSSELS - Presiden Parlemen Eropa Davide Sassoli mengatakan ia tengah mengisolasi diri di rumahnya di Brussels, Swiss. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan setelah melakukan perjalanan ke Italia.
“Parlemen akan terus bekerja untuk menjalankan tugasnya. Tidak ada virus yang dapat menghalangi demokrasi,” kata Sassoli, yang berasal dari Italia, dalam pernyataannya seperti dinukil dari Reuters, Selasa (10/3/2020).
Parlemen Eropa pada hari Senin memutuskan untuk mempersingkat pertemuan bulanan karena khawatir ratusan anggota parlemennya dapat terjangkit virus Corona COVID-19. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat.
Sesi pleno awalnya dijadwalkan akan diadakan di Strasbourg, Prancis, tetapi itu dibatalkan karena kekhawatiran bahwa perjalanan ke sana akan meningkatkan risiko terinfeksi virus Corona.
Hingga saat ini, virus Corona COVID-19 telah menginfeksi 114.638 orang di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 4.031 orang meninggal dan 64.277 orang dinyatakan sembuh.
Italia sendiri menjadi epicentrum wabah virus yang mulanya ditemukan di Wuhan, China ini. Sebanyak 9.172 kasus infeksi dilaporkan terjadi di Negeri Pizza itu dengan 463 orang meninggal dan 724 orang berhasil disembuhkan.
“Parlemen akan terus bekerja untuk menjalankan tugasnya. Tidak ada virus yang dapat menghalangi demokrasi,” kata Sassoli, yang berasal dari Italia, dalam pernyataannya seperti dinukil dari Reuters, Selasa (10/3/2020).
Parlemen Eropa pada hari Senin memutuskan untuk mempersingkat pertemuan bulanan karena khawatir ratusan anggota parlemennya dapat terjangkit virus Corona COVID-19. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat.
Sesi pleno awalnya dijadwalkan akan diadakan di Strasbourg, Prancis, tetapi itu dibatalkan karena kekhawatiran bahwa perjalanan ke sana akan meningkatkan risiko terinfeksi virus Corona.
Hingga saat ini, virus Corona COVID-19 telah menginfeksi 114.638 orang di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 4.031 orang meninggal dan 64.277 orang dinyatakan sembuh.
Italia sendiri menjadi epicentrum wabah virus yang mulanya ditemukan di Wuhan, China ini. Sebanyak 9.172 kasus infeksi dilaporkan terjadi di Negeri Pizza itu dengan 463 orang meninggal dan 724 orang berhasil disembuhkan.
(ian)