Singapura Sebut Kasus-kasus Baru Corona Impor dari Indonesia

Selasa, 10 Maret 2020 - 13:52 WIB
Singapura Sebut Kasus-kasus...
Singapura Sebut Kasus-kasus Baru Corona Impor dari Indonesia
A A A
SINGAPURA - Pemerintah Singapura mengatakan kasus-kasus anyar infeksi virus corona baru, COVID-19, merupakan impor dari Indonesia. Pemerintah setempat memungut biaya kepada para pengunjung atau pelancong untuk perawatan COVID-19 .

Menurut pemerintah Singapura, kasus-kasus terbaru infeksi COVID-19 melibatkan orang-orang yang telah melakukan perjalanan dari negara tetangga, yakni Indonesia.

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, melaporkan ada 19 kasus. Angka itu jauh lebih kecil dari jumlah kasus di negara kota tersebut yang mencapai 160. (Baca: Ilmuwan Havard Khawatir Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi )

Kebijakan pemungutan biaya perawatan bagi pengunjung pengidap virus corona baru itu diumumkan Senin malam dan sudah berlaku 7 Maret lalu. Pengumuman disampaikan ketika otoritas terkait mengatakan dua pelancong asal Indonesia dengan gejala virus corona tiba di Singapura.

Keduanya pernah melapor mengalami gejala terinfeksi virus tersebut ketika masih berada di Indonesia atau sebelum tiba di Singapura. Salah seorang sebelumnya mencari perawatan di rumah sakit di Jakarta.

Kasus lain melibatkan seorang warga Singapura yang mengunjungi saudara perempuannya di Indonesia yang menderita pneumonia.

Kementerian Kesehatan Singapura tidak mengatakan apakah sikap baru tentang pemungutan biaya terhadap pengunjung untuk perawatan COVID-19 terkait dengan kasus-kasus tertentu.

"Mengingat meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 secara global, dan perkiraan peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi di Singapura, kita perlu memprioritaskan sumber daya di rumah sakit umum kami," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/3/2020).

Orang asing yang merupakan pemegang izin kunjungan jangka pendek yang mencari pengobatan untuk COVID-19 di Singapura wajib membayar. Namun, tes untuk virus tersebut tetap gratis.

Pengobatan infeksi pernapasan parah di rumah sakit umum Singapura biasanya menelan biaya antara SD6.000-SD8.000 (USD4.300-USD5.800). Rincian biaya itu menurut situs web Departemen Kesehatan setempt.

Dari 33 kasus impor yang dilaporkan oleh Singapura hingga saat ini, 24 melibatkan perjalanan ke China—tempat virus corona baru pertama kali muncul akhir 2019, tiga kasus melibatkan perjalanan ke Indonesia dan yang lainnya ke Italia, Inggris, Prancis dan Jerman.

Singapura juga telah menetapkan bahwa beberapa kasus lokalnya memiliki sejarah perjalanan ke Indonesia.

Peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health, di Amerika Serikat, Profesor Marc Lipsitch, mengatakan dalam sebuah penelitian bulan lalu bahwa Indonesia yang minim kasus COVID-19 kemungkinan memiliki kasus yang tidak terdeteksi.

"Apakah mereka (Indonesia) beruntung atau mereka kehilangan kasus? Agak sulit dikatakan...tapi itu pasti membuat orang mengajukan pertanyaan," kata Dale Fisher, pakar penyakit berbasis di Singapura yang mengetuai Global Outbreak Alert and Response Network yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2554 seconds (0.1#10.140)