Pekerja Medis AS Tak Gunakan Pelindung Memadai Saat Rawat Pasien Corona

Senin, 09 Maret 2020 - 04:00 WIB
Pekerja Medis AS Tak Gunakan Pelindung Memadai Saat Rawat Pasien Corona
Pekerja Medis AS Tak Gunakan Pelindung Memadai Saat Rawat Pasien Corona
A A A
WASHINGTON - Seorang pejabat senior Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, lebih dari selusin pekerja HHS yang membantu orang Amerika pertama yang dievakuasi dari Wuhan, China, tidak memakai alat pelindung yang tepat. Menurut whistleblower tersebut, para pekerja itu juga tidak menerima pelatihan yang sesuai untuk pengendalian infeksi.

Menurut pengacara whistleblower, kliennya bertugas mengawasi karyawan di Administrasi untuk Anak-anak dan Keluarga (ACF) dalam HHS, kedua tim personel ACF dikirim ke dua pangkalan California. Satu ke Pangkalan Angkatan Udara Maret dari 28 Januari hingga 31 Januari dan yang lain ke Pangkalan Angkatan Udara Travis dari 2 Februari hingga 7 Februari, untuk mengambil mereka yang dievakuasi.

Personel dari kedua tim tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi Covid-19, tetapi mereka juga tidak menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Whistleblower, dalam aduan kepada HHS, juga menyatakan bahwa para pekerja medis telah melakukan kontak dengan warga AS yang terinfeksi pada beberapa kesempatan.

“Langkah-langkah yang tepat tidak diambil untuk mengkarantina, memantau, atau menguji (para pekerja) selama penempatan mereka dan sekembalinya mereka ke rumah,” demikian bunyi aduan itu, seperti dilansir Sputnik.

Setelah penempatan mereka, lanjutnya, beberapa personel bahkan mengambil penerbangan maskapai komersial untuk kembali ke tempat kerja mereka masing-masing.

"Klien kami khawatir bahwa staf ACF, yang berpotensi terkena virus Corona, diizinkan meninggalkan area karantina dan kembali ke komunitas mereka, di mana mereka mungkin telah menyebarkan virus Corona ke orang lain," ucap Lauren Naylor, salah satu pengacara whistleblower.

Sang whistleblower saat ini dilaporkan mencari perlindungan federal, karena dia percaya dia diperlakukan tidak adil dan ditugaskan kembali ke tempat yang tidak tepat setelah menyampaikan kekhawatiran tentang keselamatan para pekerja ini kepada pejabat HHS. Dia juga diberitah bahwa dia akan dipecat jika dia tidak menerima penugasannya paling lambat pada 5 Maret.

Juru bicara HHS, Caitlin Oakley kemudian mengatakan bahwa pihaknya menganggap serius setiap pengaduan yang ada.

“Kami menanggapi semua pengaduan whistleblower dengan sangat serius dan memberikan semua perlindungan yang tepat kepada pengadu di bawah Whistleblower Protection Act. Kami sedang mengevaluasi keluhan dan tidak perlu menambahkan lebih lanjut saat ini," ujarnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4735 seconds (0.1#10.140)