Industri Perjalanan Umrah Global Tetap Optimis
A
A
A
MEKAH - Arab Saudi telah mengumumkan bahwa mereka menangguhkan layanan ibadah Umrah untuk sementara waktu. Penangguhan ini terkait dengan terus menyebarnya virus Corona, termasuk di kawasan Timur Tengah.
Keputusan itu mempengaruhi jutaan Muslim di seluruh dunia yang berencana mengunjungi Mekah, dan banyak yang menunda rencana mereka. Tapi, yang paling terdampak adalah industri perjalanan Umrah di seluruh dunia.
"Jelas bisnis, seluruh industri akan terpengaruh, karena banyak pelanggan telah membatalkan rencana mereka," kata Faheem Zafar dari Arqem Haji & Umrah Services yang berbasis di Pakistan, yang agensinya mengandalkan jamaah haji dan umrah untuk 80 persen dari bisnis mereka.
Seperti dilansir Al Arabiya, sejumlah agen perjalanan mengatakan, banyak penerbangan ke Saudi telah dibatalkan setelah pengumuman tersebut, beberapa di antaranya dengan para penumpang sudah ada di dalamnya.
Bukan hanya di negara dengan mayoritas Muslim yang terdampak penagguhan tersebut, di Inggris para agen perjalanan Umrah juga harus membatalkan seluruh perjalanan mereka.
"(Maskapai yang berbasis di Lebanon) Middle East Airlines membatalkan 80 tiket, karena bandara Saudi tidak akan menerima penumpang untuk Umrah," kata Asim Khan, seorang petugas penjualan di Departemen Umrah dan Haji di Labbaik Hajj Umrah yang berbasis di London.
Namun, Khan menuturkan bahwa status penerbangan bervariasi dari satu maskapai penerbangan ke maskapai penerbangan lain, dan bahwa sebuah pesawat asal Saudi telah membawa penumpang ke negara kerajaan tersebut, meski sudah ada pengumuman penangguhan.
Meskipun demikian, beberapa agen perjalanan mengatakan, mereka optimis bahwa tindakan itu hanya sementara. Mereka berharap Saudi akan membuka kembali penerbangan dan layanan Umrah dalam beberapa hari mendatang.
"Jelas, mereka harus melindungi perbatasan mereka, setiap negara melakukannya. Kami mengharapkan (Saudi) akan dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan," kata Zafar.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi, Abdel Fattah Mashat telah mengatakan bahwa penangguhan visa Umrah adalah langkah pre-emptive dan sementara. Dia menambahkan bahwa Kementerian telah memberi tahu semua perusahaan dan lembaga di Saudi untuk melakukan komunikasi para jamaah dan menyediakan mereka semua fasilitas yang diperlukan.
Keputusan itu mempengaruhi jutaan Muslim di seluruh dunia yang berencana mengunjungi Mekah, dan banyak yang menunda rencana mereka. Tapi, yang paling terdampak adalah industri perjalanan Umrah di seluruh dunia.
"Jelas bisnis, seluruh industri akan terpengaruh, karena banyak pelanggan telah membatalkan rencana mereka," kata Faheem Zafar dari Arqem Haji & Umrah Services yang berbasis di Pakistan, yang agensinya mengandalkan jamaah haji dan umrah untuk 80 persen dari bisnis mereka.
Seperti dilansir Al Arabiya, sejumlah agen perjalanan mengatakan, banyak penerbangan ke Saudi telah dibatalkan setelah pengumuman tersebut, beberapa di antaranya dengan para penumpang sudah ada di dalamnya.
Bukan hanya di negara dengan mayoritas Muslim yang terdampak penagguhan tersebut, di Inggris para agen perjalanan Umrah juga harus membatalkan seluruh perjalanan mereka.
"(Maskapai yang berbasis di Lebanon) Middle East Airlines membatalkan 80 tiket, karena bandara Saudi tidak akan menerima penumpang untuk Umrah," kata Asim Khan, seorang petugas penjualan di Departemen Umrah dan Haji di Labbaik Hajj Umrah yang berbasis di London.
Namun, Khan menuturkan bahwa status penerbangan bervariasi dari satu maskapai penerbangan ke maskapai penerbangan lain, dan bahwa sebuah pesawat asal Saudi telah membawa penumpang ke negara kerajaan tersebut, meski sudah ada pengumuman penangguhan.
Meskipun demikian, beberapa agen perjalanan mengatakan, mereka optimis bahwa tindakan itu hanya sementara. Mereka berharap Saudi akan membuka kembali penerbangan dan layanan Umrah dalam beberapa hari mendatang.
"Jelas, mereka harus melindungi perbatasan mereka, setiap negara melakukannya. Kami mengharapkan (Saudi) akan dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan," kata Zafar.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi, Abdel Fattah Mashat telah mengatakan bahwa penangguhan visa Umrah adalah langkah pre-emptive dan sementara. Dia menambahkan bahwa Kementerian telah memberi tahu semua perusahaan dan lembaga di Saudi untuk melakukan komunikasi para jamaah dan menyediakan mereka semua fasilitas yang diperlukan.
(esn)