Update Corona 7 Maret: 102.235 Kasus, Nyaris 3.500 Meninggal
A
A
A
BEIJING - Wabah virus Corona baru, Covid-19 , sudah membunuh 3.497 atau nyaris 3.500 orang secara global hingga pagi ini (7/3/2020). Jumlah kasus infeksi secara global mencapai 102.235 dengan 57.622 pasien disembuhkan.
Berikut data korban Covid-19 yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info:
China: 3.070 orang meninggal, 80.651 kasus
Korea Selatan: 44 orang meninggal, 6.767 kasus
Iran: 124 orang meninggal, 4.747 kasus
Italia: 197 orang meninggal, 4.636 kasus
Kapal pesiar Diamond Princes: 6 orang meninggal, 696 kasus
Jepang: 6 orang meninggal, 420 kasus
Hong Kong: 2 orang meninggal, 108 kasus
Taiwan: 1 orang meninggal, 45 kasus
Prancis: 9 orang meninggal, 653 kasus
Filipina: 1 orang meninggal, 5 kasus
San Marino: 1 orang mennggal, 23 kasus
Thailand: 1 orang meninggal, 38 kasus
Irak: 4 orang meninggal, 48 kasus
Australia: 2 orang meninggal, 64 kasus
Belanda: 1 orang meninggal, 128 kasus
Inggris: 2 orang meninggal, 164 kasus
Swiss: 1 orang meninggal, 214 kasus
Amerika Serikat: 17 orang meninggal, 330 kasus
Spanyol: 8 orang meninggal, 402 kasus
Virus ini sudah menyebar ke 97 negara dengan jumlah kasus infeksi bervariasi, termasuk Indonesia yang melaporkan ada empat kasus. (Baca: Eks Intel CIA Curiga Virus Corona Dibuat AS dan Israel )
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan akan mengunjungi Wuhan dalam waktu dekat, setelah kota di Provinsi Hubei itu "babak belur" diserang Covid-19 sejak Desember 2019. Di kota itulah virus yang telah membunuh ribuan orang secara global ini pertama kali muncul.
Layanan berita yang berbasis di Hong Kong, Mingpao melaporkan pada hari Jumat, bahwa Xi Jinping akan melakukan perjalanan ke Wuhan dalam waktu dekat. Dia telah jadi sorotan publik China karena menghindari kota pusat wabah itu selama berminggu-minggu.
Pemimpin China itu jarang muncul di acara-acara publik meskipun mengklaim dia "bertanggung jawab" untuk pencegahan dan pengendalian penyakit selama kunjungan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus ke Beijing pada 28 Januari.
Menurut sumber Beijing yang berbicara dengan Mingpao, Xi akan mengunjungi Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, tempat pasien pertama yang diakui secara resmi dirawat. Xi diperkirakan juga akan mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan Wuhan, pusat perawatan pasien Covid-19 dengan 1.000 tempat tidur yang dibangun dalam 10 hari.
Presiden Xi dijadwalkan akan berhenti di Wuhan Institute of Virology yang dikelola pemerintah, yang menjadi pusat perhatian internasional menyusul spekulasi di media sosial China bahwa laboratorium di institut itu adalah sumber virus.
Pada hari Jumat, media pemerintah China; People's Daily, sempat menerbitkan video yang menunjukkan protes di Wuhan. Namun, video itu kemudian dihapus.
Dalam cuplikan videio itu, Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan terlihat sedang dicemooh dan diejek selama kunjungan ke Wuhan. Warga Wuhan terlihat berteriak, "palsu, palsu, semuanya palsu," saat dia memeriksa pekerjaan komite lingkungan yang bertanggung jawab atas karantina.
Berikut data korban Covid-19 yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info:
China: 3.070 orang meninggal, 80.651 kasus
Korea Selatan: 44 orang meninggal, 6.767 kasus
Iran: 124 orang meninggal, 4.747 kasus
Italia: 197 orang meninggal, 4.636 kasus
Kapal pesiar Diamond Princes: 6 orang meninggal, 696 kasus
Jepang: 6 orang meninggal, 420 kasus
Hong Kong: 2 orang meninggal, 108 kasus
Taiwan: 1 orang meninggal, 45 kasus
Prancis: 9 orang meninggal, 653 kasus
Filipina: 1 orang meninggal, 5 kasus
San Marino: 1 orang mennggal, 23 kasus
Thailand: 1 orang meninggal, 38 kasus
Irak: 4 orang meninggal, 48 kasus
Australia: 2 orang meninggal, 64 kasus
Belanda: 1 orang meninggal, 128 kasus
Inggris: 2 orang meninggal, 164 kasus
Swiss: 1 orang meninggal, 214 kasus
Amerika Serikat: 17 orang meninggal, 330 kasus
Spanyol: 8 orang meninggal, 402 kasus
Virus ini sudah menyebar ke 97 negara dengan jumlah kasus infeksi bervariasi, termasuk Indonesia yang melaporkan ada empat kasus. (Baca: Eks Intel CIA Curiga Virus Corona Dibuat AS dan Israel )
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan akan mengunjungi Wuhan dalam waktu dekat, setelah kota di Provinsi Hubei itu "babak belur" diserang Covid-19 sejak Desember 2019. Di kota itulah virus yang telah membunuh ribuan orang secara global ini pertama kali muncul.
Layanan berita yang berbasis di Hong Kong, Mingpao melaporkan pada hari Jumat, bahwa Xi Jinping akan melakukan perjalanan ke Wuhan dalam waktu dekat. Dia telah jadi sorotan publik China karena menghindari kota pusat wabah itu selama berminggu-minggu.
Pemimpin China itu jarang muncul di acara-acara publik meskipun mengklaim dia "bertanggung jawab" untuk pencegahan dan pengendalian penyakit selama kunjungan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus ke Beijing pada 28 Januari.
Menurut sumber Beijing yang berbicara dengan Mingpao, Xi akan mengunjungi Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, tempat pasien pertama yang diakui secara resmi dirawat. Xi diperkirakan juga akan mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan Wuhan, pusat perawatan pasien Covid-19 dengan 1.000 tempat tidur yang dibangun dalam 10 hari.
Presiden Xi dijadwalkan akan berhenti di Wuhan Institute of Virology yang dikelola pemerintah, yang menjadi pusat perhatian internasional menyusul spekulasi di media sosial China bahwa laboratorium di institut itu adalah sumber virus.
Pada hari Jumat, media pemerintah China; People's Daily, sempat menerbitkan video yang menunjukkan protes di Wuhan. Namun, video itu kemudian dihapus.
Dalam cuplikan videio itu, Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan terlihat sedang dicemooh dan diejek selama kunjungan ke Wuhan. Warga Wuhan terlihat berteriak, "palsu, palsu, semuanya palsu," saat dia memeriksa pekerjaan komite lingkungan yang bertanggung jawab atas karantina.
(mas)