Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri

Minggu, 08 Maret 2020 - 11:28 WIB
Ironi Ilmuwan Dunia,...
Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri
A A A
PERKEMBANGAN peradaban manusia tak bisa dilepaskan dari kontribusi ilmuwan. Namun dibalik kejeniusannya, sosok ilmuwan juga merupakan manusia biasa yang memiliki berbagai problem hidup. Ironisnya banyak ilmuwan yang justru menyerah ketika diterpa persoalan sehingga memutuskan mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

1. Yoshiki Sasai

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Yoshiki Sasai (52), ilmuwan Jepang yang sangat diharapkan memajukan Negeri Sakura justru tewas bunuh diri pada 5 Agustus 2014. Sasai yang pernah menjabat Wakil Kepala Riken Center for Developmental Biology (CDB) di Kobe, bunuh diri di lokasi fasilitas Institute of Biomedical Research and Innovation di Kobe. Sasai adalah co-author fenomena sel stimulus-triggered acquisition of pluripotency (STAP), yang dipublikasikan oleh jurnal Inggris, Nature and Cell pada Januari 2014.
2. Alan Turing

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Alan Turing, ilmuwan Inggris amat cakap di bidang matematika, logika, dan kriptografer. Boleh dibilang ia ilmuwan Inggris terbesar abad ke-20 dan dianggap bapak ilmu komputer modern. Pada 1952, Turing dihukum karena insiden Acts of Gross Indecency, setelah ia mengakui hubungan seksualnya dengan sesama jenis.

Ia diberi pilihan, penjara 18 bulan atau pengebirian kimia. Ia memilih yang kedua. Pada 8 Juni 1954, Turing tak sanggup lagi menahan hinaan dan rasa sakit atas hukuman kepadanya. Ia kemudian bunuh diri dengan makan apel dicampur sianida.

2. Wallace Carothers

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Wallace Hume Carothers adalah seorang kimiawan Amerika yang namanya dikait-kaitkan dengan penemuan nylon. Setelah menerima gelar Ph.D, ia mengajar di beberapa universitas sebelum ia disewa oleh Perusahaan DuPont untuk mengerjakan riset fundamental.

Selain nylon, ia juga meletakkan dasar bagi terciptanya Neoprene. Setelah penemuan monumentalnya, Carothers menderita depresi akibat 'inventor's block, ditambah lagi oleh kematian adiknya. Puncaknya ia meminum racun pada 1937 saat usianya menginjak 41 tahun.

3. Viktor Meyer

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Viktor Meyer, pakar kimia berkebangsaan Jerman ini memiliki kontribusi besar atas kimia organik dan anorganik. Pria yang lahir di Berlin pada 1848 ini juga menciptakan suatu alat untuk mengukur kepadatan uap dan menemukan tiofena.

Meyer adalah seorang workaholic. Mungkin lantaran kegilaannya pada pekerjaan, sistem sarafnya mulai terganggu. Setelah serangkaian gangguan mental, ia memutuskan mengakhiri hidup dengan bunuh diri menggunakan sianida pada 1897 di usia 49.

4. David Kelly

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


David Christopher Kelly, salah seorang pegawai Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) sekaligus ahli senjata biologi dan mantan inspektur PBB bidang senjata di Irak. Keraguannya terhadap dokumen WMD yang disusun Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Tony Blair menyebabkannya terjerumus ke dalam skandal politik dan ia dipaksa menghadiri sidang Komite Parlemen.

Pada 17 Juli 2003, Kelly dilaporkan bunuh diri dengan menelan 29 obat penghilang rasa sakit dan menyayat pergelangan tangannya. Namun, banyak tokoh meragukan penyebab pasti kematian Kelly.

5. Ludwig Boltzmann

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Ludwig Eduard Boltzmann adalah fisikawan Austria yang terkenal di bidang mekanika statistik dan termodinamika statistik. Lahir di Wina, 20 Februari 1844, Boltzmann kuliah di University of Vienna, dan mendapatkan gelar Ph.D pada usia 22 tahun.

Tiga tahun kemudian ia menjadi profesor matematika-fisika di Universitas Graz. Impiannya menjadi profesor fisika teoritis tercapai pada 1893. Di balik semua kesuksesannya, Boltzmann menderita gangguan bipolar. Sebuah derita yang kemudian menyebabkannya bunuh diri.

6. Valeri Legasov

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Valeri Alekseevich Legasov adalah ilmuwan terkemuka di bidang kimia anorganik dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet. Ia juga ketua komite penyelidikan bencana Chernobyl pada 26 April 1986.

Pada Agustus 1986, ia menyampaikan laporan tentang tragedi nuklir Chernobyl pada pertemuan khusus Badan Energi Atom Internasional di Wina. Laporannya penuh kejujuran dalam membahas tragedi itu. Sikap tegas dan terbuka Legasov menyebabkannya harus menghadapi banyak masalah termasuk dari pemerintah Soviet.

Setelah terkena radiasi di Chernobyl, kesehatan Legasov mulai memburuk. Ia juga mengalami depresi berat. Karena itulah, ia memutuskan bunuh diri pada 27 April 1988.

7. Hans Berger

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Hans Berger lahir di Neuses, Jerman pada 1873. Ia dikenal sebagai orang pertama yang merekam electroencephalograms (EEGs) dengan objek manusia. Ia juga menemukan the rhythmic Alpha brain waves.
Berger belajar ilmu kedokteran, neurologi, psikiatri dan psikologi di Universitas Jena. Namun, ia kemudian berkonsentrasi pada bidang neurologi. Ia berhasil mencatat EEG manusia pada 1924.
Kesuksesannya memberinya jalan menemukan gelombang alfa dan menjelaskan–untuk kali pertama–bahwa epilepsi memiliki efek pada otak. Terganggu oleh bangkitnya Nazisme dan efek Perang Dunia II, Berger gantung diri pada 1 Juni 1941.

8. Edwin Armstrong

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Edwin Armstrong merupakan insinyur listrik Amerika Serikat yang menemukan radio FM. Untuk pertama kalinya, ia mulai menggagas radio FM dan mematenkan gagasannya pada 1914.

Tetapi, banyak pihak yang menghalang-halangi gagasannya itu. Di antaranya Radio Corporation of America yang berpikir bahwa gagasannya akan menghancurkan radio AM. Karena putus asa, frustasi dan beranggapan radio FM tidak akan pernah berhasil, Armstrong bunuh diri dengan melompat dari lantai 13 apartemennya di 1954.

9. Nicolas Leblanc

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


Leblanc adalah ahli kimia dan ahli bedah Prancis yang terkenal karena menjadi orang pertama yang memproduksi soda dari garam biasa. Pada 1775, Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis menawarkan hadiah siapa saja yang bisa memproses garam menjadi abu soda.

Pada 1791, Leblanc berhasil membuat natrium karbonat menggunakan garam dan asam sulfat. Hadiah yang dijanjikan pun diberikan kepadanya. Dua tahun setelah penyerahan hadiah, pemerintah Prancis membatalkan hadiah Leblanc.

Selanjutnya pada 1802 Napoleon memberikan pabrik (bukan hadiah uang) kepadanya. Tapi Leblanc yang terlanjur kecewa, tidak mampu menjalankan pabrik. Akhirnya, ia bunuh diri pada 1806.

10. George Eastman

Ironi Ilmuwan Dunia, Jenius Tapi Memilih Bunuh Diri


George Eastman lahir di Waterville, New York, pada 1854. Ia mendirikan Eastman Kodak Company. Ia juga menemukan roll film yang membantu mengangkat derajat dunia fotografi dan memudahkan pembuatan film.

Pada 1884, ia mematenkan media fotografi. Pada 4 September 1888 Eastman mendaftarkan merek dagangnya, Kodak. Tahun 1932, Eastman bunuh diri. Ia meninggalkan sebuah catatan yang berbunyi: “Pekerjaanku sudah selesai. Mengapa menunggu?” Ia dimakamkan di Rochester, New York.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1000 seconds (0.1#10.140)