Erdogan: Pos Militer di Idlib Tetap Bertahan Usai Gencatan Senjata
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan pos observasi militer Turki di Idlib Suriah akan tetap memiliki status seperti sekarang sesuai kesepakatan gencatan senjata Rusia dan Turki.
Pernyataan itu diungkapkan kantor Erdogan seiring hasil kesepakatan antara Rusia dan Turki.
Menurut Erdogan, kesepakatan itu menjadi landasan untuk normalisasi kawasan. Turki dan Rusia mengumumkan kesepakatan untuk meredam eskalasi konflik di barat laut Suriah.
Kesepakatan itu tidak memenuhi beberapa permintaan Turki seperti penarikan pasukan pemerintah Suriah dari pos-pos observasinya.
Saat berbicara dalam penerbangan pulang dari Moskow, Erdogan juga menyatakan, Amerika Serikat (AS) dapat mengirim dukungan militer pada Turki untuk Idlib jika tak ada gencatan senjata pada Kamis (5/3), tapi saat ini belum ada pengiriman tersebut.
Erdogan juga menegaskan kembali bahwa Turki akan mengaktifkan sistem pertahanan S-400 buatan Rusia yang dibelinya meski mendapat protes dari AS bulan depan.
Dia juga meminta agar AS menjual sistem rudal Patriot pada Turki.
Pernyataan itu diungkapkan kantor Erdogan seiring hasil kesepakatan antara Rusia dan Turki.
Menurut Erdogan, kesepakatan itu menjadi landasan untuk normalisasi kawasan. Turki dan Rusia mengumumkan kesepakatan untuk meredam eskalasi konflik di barat laut Suriah.
Kesepakatan itu tidak memenuhi beberapa permintaan Turki seperti penarikan pasukan pemerintah Suriah dari pos-pos observasinya.
Saat berbicara dalam penerbangan pulang dari Moskow, Erdogan juga menyatakan, Amerika Serikat (AS) dapat mengirim dukungan militer pada Turki untuk Idlib jika tak ada gencatan senjata pada Kamis (5/3), tapi saat ini belum ada pengiriman tersebut.
Erdogan juga menegaskan kembali bahwa Turki akan mengaktifkan sistem pertahanan S-400 buatan Rusia yang dibelinya meski mendapat protes dari AS bulan depan.
Dia juga meminta agar AS menjual sistem rudal Patriot pada Turki.
(sfn)