1.835 Orang Dites Positif Virus Corona di Italia, 52 Tewas
A
A
A
ROMA - Total 1.835 orang dites positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Italia, naik 258 kasus dibandingkan data resmi yang dirilis pada Minggu (1/3) malam.
Sebagai tambahan, ada 52 orang tewas akibat wabah tersebut, naik dari 34 orang pada Minggu (1/3). Adapun 149 pasien telah pulih.
"Kita mengalami peningkatan orang yang meninggal, dengan 18 kematian, termasuk 15 orang di Lombardy dan tiga orang di Emilia Romagna, sehingga total korban tewas mencapai 52 orang," ujar Kepala Departemen Proteksi Sipil Angelo Borrelli yang juga menjabat sebagai Komisioner Luar Biasa untuk Darurat Virus Corona.
"Yang melegakan tentang 258 kasus baru itu adalah 50% tanpa gejala dan dalam karantina rumah, 40% dirawat di rumah sakit dengan gejala, dan 10% di rumah sakit dalam perawatan intensif," ungkap Borrelli.
Kementerian Kesehatan Italia juga merilis rincian kasus berdasarkan wilayah, menunjukkan angka tertinggi terjadi di Lombardy sebanyak 1.254 kasus, tempat kasus pertama di Italia muncul pada 21 Februari dan 10 kota dikunci serta disebut "zona merah" dalam upaya menghentikan penyebaran virus.
Selanjutnya adalah Emilia Romagna dengan 335 kasus, diikuti Veneto dengan 273 kasus.
"Terdapat 742 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala, 166 di perawatan intensif dan 927 dalam karantina rumah," papar pernyataan Kementerian Kesehatan.
"Tujuh kasus di Lazio termasuk lima kasus baru yang muncul di dalam dan sekitar ibu kota tadi malam," ungkap otoritas kesehatan publik Lazio.
Sebagai tambahan, ada 52 orang tewas akibat wabah tersebut, naik dari 34 orang pada Minggu (1/3). Adapun 149 pasien telah pulih.
"Kita mengalami peningkatan orang yang meninggal, dengan 18 kematian, termasuk 15 orang di Lombardy dan tiga orang di Emilia Romagna, sehingga total korban tewas mencapai 52 orang," ujar Kepala Departemen Proteksi Sipil Angelo Borrelli yang juga menjabat sebagai Komisioner Luar Biasa untuk Darurat Virus Corona.
"Yang melegakan tentang 258 kasus baru itu adalah 50% tanpa gejala dan dalam karantina rumah, 40% dirawat di rumah sakit dengan gejala, dan 10% di rumah sakit dalam perawatan intensif," ungkap Borrelli.
Kementerian Kesehatan Italia juga merilis rincian kasus berdasarkan wilayah, menunjukkan angka tertinggi terjadi di Lombardy sebanyak 1.254 kasus, tempat kasus pertama di Italia muncul pada 21 Februari dan 10 kota dikunci serta disebut "zona merah" dalam upaya menghentikan penyebaran virus.
Selanjutnya adalah Emilia Romagna dengan 335 kasus, diikuti Veneto dengan 273 kasus.
"Terdapat 742 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala, 166 di perawatan intensif dan 927 dalam karantina rumah," papar pernyataan Kementerian Kesehatan.
"Tujuh kasus di Lazio termasuk lima kasus baru yang muncul di dalam dan sekitar ibu kota tadi malam," ungkap otoritas kesehatan publik Lazio.
(sfn)