Waspada Corona, Raja Saudi Menolak Tangannya Dicium Wanita

Senin, 02 Maret 2020 - 15:49 WIB
Waspada Corona, Raja Saudi Menolak Tangannya Dicium Wanita
Waspada Corona, Raja Saudi Menolak Tangannya Dicium Wanita
A A A
RIYADH - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, terekam video menolak aksi cium tangan oleh seorang wanita. Tindakan itu terjadi di tengah kewaspadaan terhadap wabah virus Corona baru, Covid-19.

Video itu diduga diambil pada akhir pekan dalam sebuah pertemuan di istana. Awalnya, beberapa pria mendekat dan bersalaman dengan sang raja tanpa ada ketegangan.

Namun, respons Raja Arab Saudi itu berubah ketika seorang wanita mendekat, meraih tangan kanan sang raja dan hendak menciumnya. Raja Salman dengan gerakan cepat menarik tangannya dan sekilas mengenai wajah wanita itu. Mata sang raja terlihat terbelalak sebagai ekspresi ketidaksukaannya.

Ketika wanita itu mengucapkan sesuatu, Raja Salman menggelengkan kepalanya sebagai respons penolakan.

Pertemuan itu telah meninggalkan rasa tidak nyaman dan dia menolak untuk bertemu orang lain, sembari berjalan pergi dengan rombongannya.
Sejauh ini belum ada kasus infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di Arab Saudi. Namun, virus yang pertama kali muncul di China ini telah menginfeksi banyak orang di Iran, Uni Emirat Arab, Afghanistan, Lebanon dan Irak. Di Iran sendiri telah ada 54 kematian.

Respons raja Salman memicu komentar di kalangan pengguna media sosial. Sebagian memahami sikap sang raja dan membandingkan dengan pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus yang dianggap ceroboh karena kontak dengan sembarang orang tanpa khawatir akan Covid-19.

"Lol, dia lebih pintar dari Paus," tulis Kelly Campagna, seorang pengguna Twitter ketika mengomentari video yang telah ditonton ribuan kali tersebut, seperti dikutip news.com.au, Senin (2/3/2020).

Paus Fransiskus dilaporkan jatuh sakit ketika wabah Covid-19 melanda Italia. Namun, pihak Vatikan menegaskan bahwa paus tidak terinfeksi virus Corona baru. "Tidak ada bukti yang menunjukkan diagnosis (Covid-19) selain penyakit ringan," kata pihak Vatikan melalui seorang juru bicara kepada AFP.

Pada hari Minggu, paus berusia 83 tahun itu mengatakan dia tidak akan mengambil bagian dalam acara spiritual enam hari yang direncanakan di selatan Roma.

Dia sebelumnya menderita batuk yang memaksanya berbalik dari kerumunan dan menutup mulutnya dengan tangan di Lapangan Santo Petrus.

"Sayangnya, pilek memaksa saya untuk tidak mengambil bagian tahun ini," katanya setelah mengucapkan Doa Angelus dan menyikapi krisis migran yang sedang berlangsung di perbatasan Turki dengan Yunani.

Otoritas kesehatan Italia sedang berjuang melawan wabah Covid-19. Ada lebih dari 1.700 kasus infeksi di negara itu dan jumlah kematian 41 orang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6345 seconds (0.1#10.140)