Irak Laporkan Enam Kasus Baru Virus Corona
A
A
A
BAGHDAD - Irak melaporkan enam kasus virus Corona baru pada Minggu (1/3). Dengan tambahan enam kasus baru ini, total kasus orang yang terjangkiti virus Corona jenis baru, COVID-19 menjadi 19 orang.
Seperti dilaporkan Reuters, Kementerian Kesehatan Irak menyatakan, dua dari enam pasien berada di ibukota Baghdad dan empat lainnya di Sulaimaniya, yang terletak di timur laut negara itu. “Semua pasien baru-baru ini kembali dari Iran,” sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Irak.
Saat ini, Iran memiliki jumlah kematian tertinggi akibat virus Corona di luar China, tempat wabah itu bermula. Kementerian Kesehatan Irak sebelumnya mengeluarkan pernyataan terpisah yang memberi tahu rakyat Irak untuk menghindari pertemuan, baik itu protes, upacara keagamaan atau acara sosial untuk menghindari penularan virus.
Pada pertengahan pekan lalu, Irak telah melarang pertemuan publik dan melarang masuknya pelancong dari Kuwait dan Bahrain. Otoritas Irak juga telah melarang perjalanan ke atau dari total sembilan negara yang terjangkiti virus Corona.
Kasus virus COVID-19 pertama kali terdeteksi di Irak diketahui diidap oleh seorang mahasiswa Iran, yang sejak itu telah dikirim kembali ke Iran. Sementara 12 lainnya semuanya warga Irak yang telah mengunjungi Iran.
Hingga kini, jumlah kematian akibat virus Corona di Iran telah mencapai 54 jiwa. Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, jumlah orang yang terinfeksi telah mencapai 978.
Seperti dilaporkan Reuters, Kementerian Kesehatan Irak menyatakan, dua dari enam pasien berada di ibukota Baghdad dan empat lainnya di Sulaimaniya, yang terletak di timur laut negara itu. “Semua pasien baru-baru ini kembali dari Iran,” sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Irak.
Saat ini, Iran memiliki jumlah kematian tertinggi akibat virus Corona di luar China, tempat wabah itu bermula. Kementerian Kesehatan Irak sebelumnya mengeluarkan pernyataan terpisah yang memberi tahu rakyat Irak untuk menghindari pertemuan, baik itu protes, upacara keagamaan atau acara sosial untuk menghindari penularan virus.
Pada pertengahan pekan lalu, Irak telah melarang pertemuan publik dan melarang masuknya pelancong dari Kuwait dan Bahrain. Otoritas Irak juga telah melarang perjalanan ke atau dari total sembilan negara yang terjangkiti virus Corona.
Kasus virus COVID-19 pertama kali terdeteksi di Irak diketahui diidap oleh seorang mahasiswa Iran, yang sejak itu telah dikirim kembali ke Iran. Sementara 12 lainnya semuanya warga Irak yang telah mengunjungi Iran.
Hingga kini, jumlah kematian akibat virus Corona di Iran telah mencapai 54 jiwa. Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, jumlah orang yang terinfeksi telah mencapai 978.
(esn)