Virus Corona Capai AS, Trump Berlakukan Pembatasan Perjalanan
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pembatasan perjalanan sebagai akibat dari wabah virus Corona. Pengumuman itu dikeluarkan setelah seorang pria AS meninggal akibat terinfeksi virus yang diberi nama Covid-19 itu.
Presiden Trump dan Wakil Presiden Mike Pence mengumumkan pembatasan perjalanan ke Iran dan mengeluarkan peringatan terkait perjalanan ke Italia dan Korea Selatan (Korsel).
"AS akan memperluas pembatasan perjalanan yang sudah ada untuk kedatangan warga negara asing yang telah mengunjungi Iran dalam 14 hari terakhir," ucap Pence, yang bertanggung jawab atas tanggapan pemerintah AS terhadap wabah virus Corona, seperti dilansir dari CNBC, Minggu (1/3/2020).
Pemerintah AS juga mendesak warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah Italia dan Korsel yang terkena wabah oleh virus Corona.
AS telah membatasi perjalanan ke China dan Trump mengatakan dia juga memandang perlu adanya pembatasan masuk ke negara itu dari perbatasan selatan Amerika.
"Kami juga memandang (pembatasan masuk di) perbatasan selatan," kata Trump, meskipun jumlah kasus coronavirus di Meksiko masih rendah sejauh ini.
"Ini bukan perbatasan, ini tampaknya menjadi masalah saat ini. Kami berharap kami tidak perlu melakukan itu," ujarnya saat ditekan terkait masalah ini.
"Kami sedang memikirkan semua perbatasan," ucapnya di titik lain.
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar mengatakan: "Kami ingin menurunkan jumlah perjalanan ke dan dari daerah yang paling terkena dampak."
"Ini adalah strategi pencegahan dasar," tambahnya.
Sebelumnya seorang pria berusia 50-an tahun meninggal akibat terinfeksi virus Corona. Menurut Trump, empat orang warga Amerika lainnya "sakit parah," dan saat ini ada 22 kasus yang dikonfirmasi, tidak termasuk hampir empat lusin orang yang dibawa kembali dari Asia.
"Kemungkinan ada beberapa kasus tambahan di Amerika Serikat, tetapi individu yang sehat harus dapat pulih sepenuhnya dan kami pikir itu akan menjadi pernyataan yang dapat kami buat dengan penuh keyakinan sekarang karena kami telah terbiasa dengan masalah ini," ujarnya.
"Orang sehat, jika kamu sehat kamu mungkin akan melalui proses dan kamu akan baik-baik saja," ia menambahkan.
Pence juga menekankan bahwa rata-rata orang Amerika tidak perlu keluar dan membeli masker. Ia mengatakan pemerintah memiliki lebih dari 40 juta masker di tangan dan telah menandatangani kontrak dengan produsen 3M di Minnesota untuk 35 juta lebih masker per bulan untuk memastikan mereka tersedia untuk penyedia layanan kesehatan.
"Kami akan mencondongkan upaya ini dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan rakyat Amerika," kata Pence.
Trump mengatakan dia akan bertemu dengan para kepala perusahaan farmasi tentang prospek vaksin di Gedung Putih pada hari Senin.
"Mereka akan datang ke Gedung Putih, dan kita berbicara tentang vaksin dan berkembang dengan sangat cepat, dan mereka sudah mulai mengerjakannya," ungkapnya.
Para pejabat telah memperingatkan kemungkinan akan memakan waktu setidaknya satu setengah tahun untuk mengembangkan vaksin.
Sejauh ini, virus Corona Covid-19 telah menyerang 64 negara dan wilayah dengan korban meninggal mencapai 2.977. Kondisi ini memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan penilaian risiko global terhadap virus Corona baru ke tingkat tertinggi. (Baca: WHO Naikkan Risiko Global Wabah Virus Corona Jadi 'Sangat Tinggi')
Presiden Trump dan Wakil Presiden Mike Pence mengumumkan pembatasan perjalanan ke Iran dan mengeluarkan peringatan terkait perjalanan ke Italia dan Korea Selatan (Korsel).
"AS akan memperluas pembatasan perjalanan yang sudah ada untuk kedatangan warga negara asing yang telah mengunjungi Iran dalam 14 hari terakhir," ucap Pence, yang bertanggung jawab atas tanggapan pemerintah AS terhadap wabah virus Corona, seperti dilansir dari CNBC, Minggu (1/3/2020).
Pemerintah AS juga mendesak warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah Italia dan Korsel yang terkena wabah oleh virus Corona.
AS telah membatasi perjalanan ke China dan Trump mengatakan dia juga memandang perlu adanya pembatasan masuk ke negara itu dari perbatasan selatan Amerika.
"Kami juga memandang (pembatasan masuk di) perbatasan selatan," kata Trump, meskipun jumlah kasus coronavirus di Meksiko masih rendah sejauh ini.
"Ini bukan perbatasan, ini tampaknya menjadi masalah saat ini. Kami berharap kami tidak perlu melakukan itu," ujarnya saat ditekan terkait masalah ini.
"Kami sedang memikirkan semua perbatasan," ucapnya di titik lain.
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar mengatakan: "Kami ingin menurunkan jumlah perjalanan ke dan dari daerah yang paling terkena dampak."
"Ini adalah strategi pencegahan dasar," tambahnya.
Sebelumnya seorang pria berusia 50-an tahun meninggal akibat terinfeksi virus Corona. Menurut Trump, empat orang warga Amerika lainnya "sakit parah," dan saat ini ada 22 kasus yang dikonfirmasi, tidak termasuk hampir empat lusin orang yang dibawa kembali dari Asia.
"Kemungkinan ada beberapa kasus tambahan di Amerika Serikat, tetapi individu yang sehat harus dapat pulih sepenuhnya dan kami pikir itu akan menjadi pernyataan yang dapat kami buat dengan penuh keyakinan sekarang karena kami telah terbiasa dengan masalah ini," ujarnya.
"Orang sehat, jika kamu sehat kamu mungkin akan melalui proses dan kamu akan baik-baik saja," ia menambahkan.
Pence juga menekankan bahwa rata-rata orang Amerika tidak perlu keluar dan membeli masker. Ia mengatakan pemerintah memiliki lebih dari 40 juta masker di tangan dan telah menandatangani kontrak dengan produsen 3M di Minnesota untuk 35 juta lebih masker per bulan untuk memastikan mereka tersedia untuk penyedia layanan kesehatan.
"Kami akan mencondongkan upaya ini dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan rakyat Amerika," kata Pence.
Trump mengatakan dia akan bertemu dengan para kepala perusahaan farmasi tentang prospek vaksin di Gedung Putih pada hari Senin.
"Mereka akan datang ke Gedung Putih, dan kita berbicara tentang vaksin dan berkembang dengan sangat cepat, dan mereka sudah mulai mengerjakannya," ungkapnya.
Para pejabat telah memperingatkan kemungkinan akan memakan waktu setidaknya satu setengah tahun untuk mengembangkan vaksin.
Sejauh ini, virus Corona Covid-19 telah menyerang 64 negara dan wilayah dengan korban meninggal mencapai 2.977. Kondisi ini memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan penilaian risiko global terhadap virus Corona baru ke tingkat tertinggi. (Baca: WHO Naikkan Risiko Global Wabah Virus Corona Jadi 'Sangat Tinggi')
(ian)