Trump Keukeuh Sebut COVID-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan

Jum'at, 01 Mei 2020 - 06:32 WIB
loading...
Trump Keukeuh Sebut COVID-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan
Presiden AS Donald Trump tetap meyakini virus COVID-19 berasal dari laboratorium Wuhan, China. Foto/Washington Post
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memiliki keyakinan tinggi jika virus Corona baru berasal dari Institut Virolog Wuhan di China meski menolak memberikan pernyataan. Pernyataan ini seolah menampik pernyataan intelijen AS yang mengatakan virus mematikan itu bukan buatan manusia.

Ditanya pada hari Kamis apakah dia memiliki "tingkat kepercayaan yang tinggi" bahwa virus Corona berasal dari laboratorium, Trump menjawab: "Ya, saya punya."

"Aku tidak bisa memberitahumu itu. Saya tidak diizinkan untuk memberi tahu Anda,” ia menambahkan menanggapi wartawan yang bertanya atas dasar apa ia membuat keputusan itu seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (1/5/2020).

Sebelumnya, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) merilis pernyataan yang mengatakan bahwa komunitas intelijen AS sependapat dengan konsensus ilmiah yang luas bahwa virus COVID-19 bukan buatan manusia atau hasil rekayasa genetik.

"Intelijen AS akan terus memeriksa dengan teliti informasi dan intelijen yang muncul untuk menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di laboratorium di Wuhan," tambah ODNI.

Trump mencibir pernyataan itu ketika ditanya tentang hal itu di acara pers, tetapi ODNI saat ini dijalankan oleh Duta Besarnya yang terpercaya Rick Grenell, sambil menunggu konfirmasi Senat dari sekutu lain, anggota Kongres John Ratcliffe.

Presiden AS telah berulang kali menyalahkan China atas pandemi COVID-19, dengan alasan sementara Beijing mengunci Wuhan dan provinsi sekitarnya, itu memungkinkan warga negara China untuk bepergian ke luar negeri, menyebarkan virus.

Kasus-kasus virus Corona di AS yang tercatat pertama adalah di antara warga negara yang dievakuasi dari Wuhan pada bulan Januari, tetapi virus tersebut dengan cepat menyebar meskipun ada deklarasi darurat nasional dan penguncian yang kejam. Lebih dari satu juta orang Amerika telah terinfeksi pada minggu ini, dengan lebih dari 61.000 kematian disebabkan oleh virus.

Trump menunjuk China menyusul kritik dari Demokrat, yang telah memberlakukan penguncian tetapi menyalahkan presiden atas kematian dan kehancuran ekonomi yang ditimbulkan virus itu di AS, dengan lebih dari 30 juta orang Amerika mengajukan pengangguran sejauh ini.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0873 seconds (0.1#10.140)