Warga Korsel Ketakutan Virus Corona: 'Ini Seperti Kiamat zombie'
A
A
A
DAEGU - Penduduk kota Daegu, Korea Selatan (Korsel) menggambarkan jalan-jalan kosong, toko-toko sepi, dan iklim ketakutan dirasakan ketika virus Corona baru; Covid-19 , mewabah di kota tersebut. Sebuah gereja di kota itu dikonfirmasi berperan meningkatkan prospek penularan yang lebih luas.
Mal, restoran, dan jalan-jalan di Daegu—kota terbesar keempat di Korsel dengan populasi 2,5 juta—sebagian besar kosong dalam adegan yang oleh penduduk setempat dan pengguna media sosial seperti film bencana.
"Seperti seseorang menjatuhkan bom di tengah kota. Ini seperti kiamat zombie," kata Kim Geun-woo, 28, warga Kota Daegu, kepada Reuters melalui telepon, yang dilansir Jumat (21/2/2020).
"Bahkan Jalan Dongseong-ro—pusat kota yang paling ramai—kosong," katanya lagi, seraya menambahkan bahwa ia telah mencoba membeli masker bedah di beberapa toko, tapi semuanya sudah habis.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 53 kasus baru virus Corona baru pada hari Kamis. Angka baru itu membuat total kasus atau orang yang terinfeksi Covid-19 di negara itu menjadi 104.
Dari penghitungan nasional itu, 70 pasien berasal dari Daegu atau sekitarnya. Mayoritas pasien telah ditelusuri terkait kontak dengan seorang wanita berusia 61 tahun yang terinfeksi lebih dulu. Wanita itu dikenal sebagai "Pasien 31" yang menghadiri sebuah gereja. KCDC menggambarkan hal itu sebagai "peristiwa penyebaran super".
Korea Selatan juga melaporkan kematian pertama seorang pasien Covid-19, meskipun penyebab kematian pasien pria itu sedang diselidiki.
Pria itu termasuk di antara 13 orang di sebuah rumah sakit di dekat Daegu yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona baru. Para pejabat kesehatan mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara wabah di gereja dan rumah sakit.
Menurut laporan kantor berita Yonhap, rumah sakit itu akan ditutup sementara dan sekitar 600 staf dan pasien akan dites.
Beberapa department store besar, termasuk setidaknya satu di Seoul, ditutup setelah laporan bahwa "Pasien 31" telah berkunjung dalam beberapa pekan terakhir.
Wali Kota Daegu, Kwon Young-jin, mengatakan kepada penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah saat ia memperingatkan kemungkinan penambahan kasus lebih lanjut.
"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya pada briefing di kota itu, sekitar 240 km (150 mil) barat daya Seoul.
Kwon mengingatkan bahwa setidaknya 90 lebih dari sekitar 1.000 orang lainnya yang menghadiri kebaktian di Temple of the Tabernacle of the Testimony juga menunjukkan gejala terkait infeksi Covid-19.
"Kami berencana untuk menguji semua orang yang diyakini berada di gereja itu dan telah meminta mereka untuk tinggal di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka," kata Kwon.
Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Kang-lip, mengatakan pada briefing terpisah di kota administratif Sejong bahwa situasinya "sangat parah."
Kasus-kasus yang sebelumnya dilaporkan di Korea Selatan sebagian besar melibatkan orang-orang yang telah melakukan perjalanan secara individu ke China atau melakukan kontak dengan seseorang yang pernah terinfeksi, tetapi tidak jelas bagaimana "Pasien 31" itu tertular virus.
Pihak berwenang Daegu memerintahkan penutupan semua taman kanak-kanak (TK). Semua sekolah untuk sementara akan menunda awal semester musim semi yang dijadwalkan mulai Maret.
Kementerian Pertahanan melarang pasukan yang ditempatkan di Daegu meninggalkan barak mereka dan menerima tamu. Sementara itu, seorang tentara yang baru-baru ini mengunjungi rumahnya di Daegu dinyatakan positif terjangkit virus Corona baru.
Mal, restoran, dan jalan-jalan di Daegu—kota terbesar keempat di Korsel dengan populasi 2,5 juta—sebagian besar kosong dalam adegan yang oleh penduduk setempat dan pengguna media sosial seperti film bencana.
"Seperti seseorang menjatuhkan bom di tengah kota. Ini seperti kiamat zombie," kata Kim Geun-woo, 28, warga Kota Daegu, kepada Reuters melalui telepon, yang dilansir Jumat (21/2/2020).
"Bahkan Jalan Dongseong-ro—pusat kota yang paling ramai—kosong," katanya lagi, seraya menambahkan bahwa ia telah mencoba membeli masker bedah di beberapa toko, tapi semuanya sudah habis.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 53 kasus baru virus Corona baru pada hari Kamis. Angka baru itu membuat total kasus atau orang yang terinfeksi Covid-19 di negara itu menjadi 104.
Dari penghitungan nasional itu, 70 pasien berasal dari Daegu atau sekitarnya. Mayoritas pasien telah ditelusuri terkait kontak dengan seorang wanita berusia 61 tahun yang terinfeksi lebih dulu. Wanita itu dikenal sebagai "Pasien 31" yang menghadiri sebuah gereja. KCDC menggambarkan hal itu sebagai "peristiwa penyebaran super".
Korea Selatan juga melaporkan kematian pertama seorang pasien Covid-19, meskipun penyebab kematian pasien pria itu sedang diselidiki.
Pria itu termasuk di antara 13 orang di sebuah rumah sakit di dekat Daegu yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona baru. Para pejabat kesehatan mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara wabah di gereja dan rumah sakit.
Menurut laporan kantor berita Yonhap, rumah sakit itu akan ditutup sementara dan sekitar 600 staf dan pasien akan dites.
Beberapa department store besar, termasuk setidaknya satu di Seoul, ditutup setelah laporan bahwa "Pasien 31" telah berkunjung dalam beberapa pekan terakhir.
Wali Kota Daegu, Kwon Young-jin, mengatakan kepada penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah saat ia memperingatkan kemungkinan penambahan kasus lebih lanjut.
"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya pada briefing di kota itu, sekitar 240 km (150 mil) barat daya Seoul.
Kwon mengingatkan bahwa setidaknya 90 lebih dari sekitar 1.000 orang lainnya yang menghadiri kebaktian di Temple of the Tabernacle of the Testimony juga menunjukkan gejala terkait infeksi Covid-19.
"Kami berencana untuk menguji semua orang yang diyakini berada di gereja itu dan telah meminta mereka untuk tinggal di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka," kata Kwon.
Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Kang-lip, mengatakan pada briefing terpisah di kota administratif Sejong bahwa situasinya "sangat parah."
Kasus-kasus yang sebelumnya dilaporkan di Korea Selatan sebagian besar melibatkan orang-orang yang telah melakukan perjalanan secara individu ke China atau melakukan kontak dengan seseorang yang pernah terinfeksi, tetapi tidak jelas bagaimana "Pasien 31" itu tertular virus.
Pihak berwenang Daegu memerintahkan penutupan semua taman kanak-kanak (TK). Semua sekolah untuk sementara akan menunda awal semester musim semi yang dijadwalkan mulai Maret.
Kementerian Pertahanan melarang pasukan yang ditempatkan di Daegu meninggalkan barak mereka dan menerima tamu. Sementara itu, seorang tentara yang baru-baru ini mengunjungi rumahnya di Daegu dinyatakan positif terjangkit virus Corona baru.
(mas)