Satu Keluarga Uighur Diduga Terinfeksi Virus Corona

Jum'at, 21 Februari 2020 - 03:12 WIB
Satu Keluarga Uighur...
Satu Keluarga Uighur Diduga Terinfeksi Virus Corona
A A A
BEIJING - Pejabat lokal di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang mengatakan satu keluarga Uighur beranggotakan empat orang telah terinfeksi virus Corona Covid-19. Ini adalah kasus pertama infeksi virus Corona di etnis minoritas Uighur.

Para pejabat mengatakan keempat anggota keluarga itu tinggal di kota Dongmazar, di Ili Kazakh provinsi Ghulja, yang sepenuhnya telah ditutup.

Pehridin Helil, seorang pensiunan guru berusia 75 tahun, diidentifikasi oleh pejabat setempat positif kasus virus Corona.

“Seorang kader partai yang berkuasa sedang mengunjungi rumah-rumah di lingkungan kami dan bertanya apakah kami telah mengunjungi kota-kota Mazar dan Dongmazar. Selama percakapan kami, dia memberi tahu kami secara tidak resmi bahwa pasangan Uighur di sana telah tertular virus itu,” kata seorang penduduk Rozimetyuzi seperti dikutip dari Radio Free Asia (RFA), Jumat (21/2/2020).

Sebuah keluarga dari Dongmazar mengatakan kepada RFA bahwa kader Partai Komunis China melakukan kunjungan serupa ke daerah mereka.

“Selama empat atau lima hari terakhir, (mereka) telah datang ke setiap rumah untuk menanyakan apakah kami telah mengunjungi Dongmazar, dan untuk memberi tahu mereka apakah ada yang pernah ke sana baru-baru ini,” kata salah satu anggota keluarga.

“Mereka memberi tahu kami bahwa beberapa kasus virus terdeteksi di sana, tetapi mereka tidak memberi tahu kami siapa dan berapa banyak yang terinfeksi. Salah satu putra saya adalah seorang pejabat di komite lingkungan dan ia mengatakan kepada saya bahwa dia mendengar orang yang terinfeksi adalah seorang pria berusia 70-an,” tambah sumber itu.

Seorang warga kota Mazar mengatakan kepada RFA bahwa karena ia melakukan perdagangan di Dongmazar, ia terpaksa tetap di rumah.

"Saat ini saya diisolasi di rumah saya selama beberapa hari," katanya.

“Orang yang terinfeksi bernama Pehridin Helil, seorang pensiunan guru. Dia tinggal di daerah desa Sheyih di kota kami,” kata penduduk Mazar.

Ia mengatakan bahwa Pehridin telah menghadiri upacara pemakaman, dan para pejabat sedang menyelidiki mereka yang hadir.

“Ayah saya, namanya Musa, juga ada di antara mereka dan ia dan yang lainnya dibawa ke daerah Ghulja untuk diisolasi. Ketika saya berbicara dengan ayah saya melalui telepon, saya mendengar bahwa Pehridin Helil dibawa ke kota," kata penduduk Mazar.

"Para kader tidak berbicara secara transparan tentang ini. Mereka menyembunyikan informasi semacam ini atau mereka mengungkapkannya pada beberapa kesempatan. Kadang-kadang mereka akan mengatakan bahwa mereka menemukan satu, atau empat, di desa kami juga,” tambahnya.

Seorang penduduk desa Sheyih memberi tahu RFA bahwa para kader bertanya apakah ada anggota keluarga yang melakukan kontak fisik dengan salah satu dari empat anggota keluarga Pehridin dan menyebutkan empat anggota.

“Perhridin memiliki dua putra dan beberapa cucu. Kami telah mendengar bahwa mereka berempat dibawa ke kota untuk dirawat, sementara anggota keluarga lainnya diisolasi,” kata penduduk Sheyih.

Sekretaris partai desa Sheyih, Abdurrahman, mengkonfirmasi satu dari empat kasus yang dicurigai sebagai jawaban atas pertanyaan dari RFA.

“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa Pehridin terinfeksi dan mendapatkan perawatan di kota Ghulja tetapi saya tidak dapat memberi tahu Anda apakah tiga lainnya positif atau dugaan kasus. Jika Anda ingin menanyakan lebih lanjut tentang hal ini, silakan hubungi Pusat Komando Manajemen Krisis,” katanya.

RFA berusaha untuk menghubungi partai di prefektur dan tingkat kabupaten serta kantor pemerintah untuk memberikan komentar, tetapi tidak dapat menghubungi mereka.

Pusat Komando Manajemen Krisis mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa semua informasi terkait virus Corona di Xinjiang adalah rahasia negara. (Baca: China: Informasi Wabah Virus Corona di Xinjiang Jadi Rahasia Negara )

Meskipun ada kemungkinan bahwa orang Uighur lain mungkin terinfeksi virus dan empat kasus yang dikonfirmasi ini mungkin bukan yang pertama, media pemerintah China tidak memasukkan etnis Uighur dari kasus yang dikonfirmasi dalam laporannya.

Hingga saat ini ada 76 kasus virus Corona Covid-19 yang dikonfirmasi di Xinjiang, dengan 20 sembuh dan satu meninggal.

Belum diketahui dengan pasti Pehridin Helil atau keluarganya termasuk dalam daftar tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7064 seconds (0.1#10.140)