Jajak Pendapat USA TODAY, Sanders Unggul Dalam Hal Nilai Personal dan Karakter
A
A
A
NEWYORK - Senator Vermont Bernie Sanders ungguldalam nilai personal dan karakter. Itu yang menyebabkan banyak pemilih Demokrat tertarik kepadanya.
Jajak pendapat USA TODAY dan Ipsos menyebutkan 40% pemilih Amerika Serikat (AS) tertarik dengan karakter Sanders. Sedangkan rivalnya pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat seperti mantan wakil presiden Joe Biden mendapatkan 31%.
Kalau mantan wali kota South Bend Pete Buttigieg dan Senator Massachusetts Elizabeth Warren sama-sama meraih 30%. Kalau mantan wali kota New York Mike Bloomberg mendapatkan 29%.
Bagaimana dengan Presiden Donald Trump? Hanya 26% responden yang mengaku tertarik dan menyukai karakternya. Itu bisa jadi karena Trump merupakan pemimpin yang tidak populer.
Menariknya, Sanders juga unggul dalam tentang “berbagai tentang nilai saya”. Sebanyak 39% responden menyatakan mereka tertarik dengan nilai-nilai yang dibagikan Sanders. Hanya 31% untuk Warren, 30% untuk Buttigieg dan Biden, serta 28% untuk Bloomberg. Mengenai nilai, Trump mendapatkan 31%. Jajak pendapat itu mewawancarai 1.005 orang pada 12-13 Februari lalu.
Saat ini Sanders memang bersaing dengan Buttigieg pada kaukus Iowa dan pemilu pendahuluan New Hampshire. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bagaimana momentum bagi Sanders untuk menuju pertarungan di Nevada, South Carolina, dan Super Tuesday. Selama kampanye pemilu pendahuluan, Sanders kerap disebut sebagai sosialis demokrat dengan kebijakan perawatan kesehatan untuk semua, biaya gratis bagi kampus negeri, pajak bagi orang kaya, dan memerangi perubahan iklim. “Pesan yang disampaikan Sanders sangat konsisten sehingga membuatnya sebagai politikus yang dipercaya,” kata pakar strategi Demokrat Andrew Feldman dilansir USA TODAY.
Menurut Feldman, Sanders selalu berbicara tentang permasalahan sistemik dengan cara dia memahami suatu yang sederhana dan tidak sering berpindah atau berganti-ganti pesan.
Para rival Sanders beranggapan senator Vermont tersebut mempromosikan agenda yang tidak merefleksikan populasi luas. Bahkan, mantan menteri luar negeri Hillary Clinton menggambarkan Sanders sebagai politikus karier yang tidak memiliki dukungan. “Tidak ada yang seperti dia (Sanders), tidak ada yang ingin seperti dia, dan dia tidak mendapatkan apa pun,” kata Hillary dalam sebuah film dokumenter.
Penelitian selama beberapa dekade menyebutkan kandidat yang difavoritkan menjadi faktor penting pada pemilu AS. Dalam laporan yayasan keluarga Barbara Lee menyebutkan 84% lelaki dan 90% perempuan menyatakan suka dengan kandidat dibandingkan dengan keputusan mereka untuk memilih.
“Tampilan personal menjadi persoalan utama pada pemilu pendahuluan dibandingkan pemilu. Itu menjadi partisipan semakin dalam dan semakin terpecah,” kata Eric Schickler, Direktur the Institute of Governmental Studiesat U.C. Berkeley.
Dalam jajak pendapat USA TODAY/Ipsos menyebutkan, 58% pendukung Republik suka dengan karakter Trump dan hanya 14% menyukai Sanders. Di kalangan pendukung Demokrat, Sanders disukai 65% pemilih dan 54% menyukai Biden. (Andika H Mustaqim)
Jajak pendapat USA TODAY dan Ipsos menyebutkan 40% pemilih Amerika Serikat (AS) tertarik dengan karakter Sanders. Sedangkan rivalnya pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat seperti mantan wakil presiden Joe Biden mendapatkan 31%.
Kalau mantan wali kota South Bend Pete Buttigieg dan Senator Massachusetts Elizabeth Warren sama-sama meraih 30%. Kalau mantan wali kota New York Mike Bloomberg mendapatkan 29%.
Bagaimana dengan Presiden Donald Trump? Hanya 26% responden yang mengaku tertarik dan menyukai karakternya. Itu bisa jadi karena Trump merupakan pemimpin yang tidak populer.
Menariknya, Sanders juga unggul dalam tentang “berbagai tentang nilai saya”. Sebanyak 39% responden menyatakan mereka tertarik dengan nilai-nilai yang dibagikan Sanders. Hanya 31% untuk Warren, 30% untuk Buttigieg dan Biden, serta 28% untuk Bloomberg. Mengenai nilai, Trump mendapatkan 31%. Jajak pendapat itu mewawancarai 1.005 orang pada 12-13 Februari lalu.
Saat ini Sanders memang bersaing dengan Buttigieg pada kaukus Iowa dan pemilu pendahuluan New Hampshire. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bagaimana momentum bagi Sanders untuk menuju pertarungan di Nevada, South Carolina, dan Super Tuesday. Selama kampanye pemilu pendahuluan, Sanders kerap disebut sebagai sosialis demokrat dengan kebijakan perawatan kesehatan untuk semua, biaya gratis bagi kampus negeri, pajak bagi orang kaya, dan memerangi perubahan iklim. “Pesan yang disampaikan Sanders sangat konsisten sehingga membuatnya sebagai politikus yang dipercaya,” kata pakar strategi Demokrat Andrew Feldman dilansir USA TODAY.
Menurut Feldman, Sanders selalu berbicara tentang permasalahan sistemik dengan cara dia memahami suatu yang sederhana dan tidak sering berpindah atau berganti-ganti pesan.
Para rival Sanders beranggapan senator Vermont tersebut mempromosikan agenda yang tidak merefleksikan populasi luas. Bahkan, mantan menteri luar negeri Hillary Clinton menggambarkan Sanders sebagai politikus karier yang tidak memiliki dukungan. “Tidak ada yang seperti dia (Sanders), tidak ada yang ingin seperti dia, dan dia tidak mendapatkan apa pun,” kata Hillary dalam sebuah film dokumenter.
Penelitian selama beberapa dekade menyebutkan kandidat yang difavoritkan menjadi faktor penting pada pemilu AS. Dalam laporan yayasan keluarga Barbara Lee menyebutkan 84% lelaki dan 90% perempuan menyatakan suka dengan kandidat dibandingkan dengan keputusan mereka untuk memilih.
“Tampilan personal menjadi persoalan utama pada pemilu pendahuluan dibandingkan pemilu. Itu menjadi partisipan semakin dalam dan semakin terpecah,” kata Eric Schickler, Direktur the Institute of Governmental Studiesat U.C. Berkeley.
Dalam jajak pendapat USA TODAY/Ipsos menyebutkan, 58% pendukung Republik suka dengan karakter Trump dan hanya 14% menyukai Sanders. Di kalangan pendukung Demokrat, Sanders disukai 65% pemilih dan 54% menyukai Biden. (Andika H Mustaqim)
(ysw)