Raja Thailand Lakukan Pemakaman Kerajaan bagi 29 Korban Penembakan Massal
A
A
A
BANGKOK - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menjalankan upacara pemakaman kerajaan untuk 29 orang yang tewas dalam penembakan massal oleh seorang tentara selama akhir pekan lalu. Tentara nakal tersebut membantai banyak orang di empat lokasi termasuk mal Terminal 21 di Korat sebelum akhirnya ia ditembak mati pasukan khusus.
"Yang mulia raja dan ratu ingin menyampaikan belasungkawa mereka...dan ingin memberikan dukungan moral kepada semua keluarga korban dan pejabat (yang telah kehilangan nyawa mereka)," kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.
"Mereka telah memberikan upacara pemakaman kerajaan untuk para korban," ujar mantan panglima militer Thailand tersebut, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/2/2020). (Baca: Tentara Thailand Bantai 29 Orang, Motifnya Dendam karena Ditipu )
Para pelayat telah meninggalkan karangan bunga dan pesan tertulis di depan pusat perbelanjaan Terminal 21 di timur laut Thailand di mana banyak korban tewas.
Tentara, staf mal, dan sukarelawan ramai-ramai membersihkan noda darah dari depan mal di Korat, Nakhon Ratchasima. Ada juga yang meletakkan karangan bunga.
"Meskipun mereka bukan saudara saya atau seseorang yang saya kenal, tetapi hanya berjalan lewat, saya tidak merasa baik-baik saja dengan apa yang terjadi," kata Thanaphorn Tongweraprasert, 29, yang tinggal di dekat mal.
Banyak dari mereka yang tewas dalam serangan itu berada di pusat perbelanjaan, tempat pemberhentian terakhir tentara nakal tersebut. Tentara bernama Sersan Jakrapanth Thomma bertahan di mal itu dengan melawan pengepungan pasukan keamanan selama semalam.
Thomma beraksi sejak Sabtu dengan senjata yang dicuri dari pangkalan militernya. Dia ditembak mati pasukan khusus dari detasemen anti-teror Thailand pada hari Minggu. (Baca juga: Kronologi Penembakan Massal di Thailand, 4 Lokasi, 29 Tewas )
Thoma, yang marah setelah merasa ditipu dalam kesepakatan penjualan real estate, memulai amukannya dengan membunuh komandannya di sebuah rumah pribadi pada hari Sabtu.
Dia kemudian lari ke pangkalan militernya, tempat dia membunuh seorang tentara penjaga dan mencuri senjata serta amunisi berkekuatan tinggi dari gudang senjata. Dia lantas melarikan diri dengan membawa Humvee yang dicuri ke kuil Buddha. Di kuil itulah dia membunuh sembilan orang sebelum lari ke mal Terminal 21 dan membantai banyak orang.
Data resmi pemerintah Thailand menyebut sebanyak 29 orang tewas dibantai Thomma dan 57 orang lainnya luka-luka. Data itu sekaligus menjadi revisi dari data pihak berwenang sebelumnya yang menyebut jumlah orang yang dibantai Thomma sebanyak 30 orang.
"Yang mulia raja dan ratu ingin menyampaikan belasungkawa mereka...dan ingin memberikan dukungan moral kepada semua keluarga korban dan pejabat (yang telah kehilangan nyawa mereka)," kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.
"Mereka telah memberikan upacara pemakaman kerajaan untuk para korban," ujar mantan panglima militer Thailand tersebut, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/2/2020). (Baca: Tentara Thailand Bantai 29 Orang, Motifnya Dendam karena Ditipu )
Para pelayat telah meninggalkan karangan bunga dan pesan tertulis di depan pusat perbelanjaan Terminal 21 di timur laut Thailand di mana banyak korban tewas.
Tentara, staf mal, dan sukarelawan ramai-ramai membersihkan noda darah dari depan mal di Korat, Nakhon Ratchasima. Ada juga yang meletakkan karangan bunga.
"Meskipun mereka bukan saudara saya atau seseorang yang saya kenal, tetapi hanya berjalan lewat, saya tidak merasa baik-baik saja dengan apa yang terjadi," kata Thanaphorn Tongweraprasert, 29, yang tinggal di dekat mal.
Banyak dari mereka yang tewas dalam serangan itu berada di pusat perbelanjaan, tempat pemberhentian terakhir tentara nakal tersebut. Tentara bernama Sersan Jakrapanth Thomma bertahan di mal itu dengan melawan pengepungan pasukan keamanan selama semalam.
Thomma beraksi sejak Sabtu dengan senjata yang dicuri dari pangkalan militernya. Dia ditembak mati pasukan khusus dari detasemen anti-teror Thailand pada hari Minggu. (Baca juga: Kronologi Penembakan Massal di Thailand, 4 Lokasi, 29 Tewas )
Thoma, yang marah setelah merasa ditipu dalam kesepakatan penjualan real estate, memulai amukannya dengan membunuh komandannya di sebuah rumah pribadi pada hari Sabtu.
Dia kemudian lari ke pangkalan militernya, tempat dia membunuh seorang tentara penjaga dan mencuri senjata serta amunisi berkekuatan tinggi dari gudang senjata. Dia lantas melarikan diri dengan membawa Humvee yang dicuri ke kuil Buddha. Di kuil itulah dia membunuh sembilan orang sebelum lari ke mal Terminal 21 dan membantai banyak orang.
Data resmi pemerintah Thailand menyebut sebanyak 29 orang tewas dibantai Thomma dan 57 orang lainnya luka-luka. Data itu sekaligus menjadi revisi dari data pihak berwenang sebelumnya yang menyebut jumlah orang yang dibantai Thomma sebanyak 30 orang.
(mas)