Menteri India Sebut Hanya Keturunan Iblis yang Pakai Burqa

Senin, 10 Februari 2020 - 16:58 WIB
Menteri India Sebut...
Menteri India Sebut Hanya Keturunan Iblis yang Pakai Burqa
A A A
NEW DELHI - Seorang menteri dari Negara Bagian Uttar Pradesh, India, menyerukan larangan pemakaian burqa. Dia menyebut busana perempuan yang menutupi wajah itu hanya dikenakan oleh keturunan iblis.

Raghuraj Singh, menteri negara di Kementerian Tenaga Kerja di Uttar Pradesh, berbicara pada acara hari Minggu di Agra ketika dia meminta pemerintah melarang pemakaian burqa. Menurutnya, busana seperti itu hanya dikenakan oleh mereka yang keturunan Suparnakha, sosok karakter iblis dalam epik Ramayana, yang hidungnya dipotong oleh Lakshmana, saudara lelaki dari Dewa Rama.

Tak cukup, Singh melanjutkan dengan pernyataan eksplosif yang menyebut burqa dikenakan oleh teroris untuk menyembunyikan identitas mereka. Pernyataan itu untuk menyindir para perempuan yang memprotes undang-undang kewarganegaraan India yang kontroversial.

Undang-undang ini memberikan kewarganegaraan kepada minoritas agama yang dianiaya dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan yang tiba di India sebelum 2015. Namun, undang-undang ini tidak berlaku bagi imigran Muslim.

“Sistem burqa berasal dari Arab. Mereka menyembunyikan wajah mereka karena Dewa Lakshmana telah memotong telinga dan hidung mereka. Mereka yang mengenakan burqa adalah keturunan iblis. Hanya keturunan iblis yang bisa memakai burqa. Tidak ada orang biasa yang bisa mengenakan burqa," katanya, seperti dikutip Sputniknews, Senin (10/2/2020).

"Saya juga akan meminta pemerintah negara untuk melarang burqa karena teroris memasuki negara kami mengenakan burqa. Jadi, saudara-saudaraku, kita harus bersatu karena itu perlu untuk menghilangkan preman ini," lanjut Singh yang direkam dan videonya telah menyebar secara online.

Pernyataan itu memicu perdebatan di media sosial ketika beberapa pihak mendukung menteri tersebut atas larangan pemakaian burqa. Bahkan, tidak sedikit pengguna media sosial yang menyerukan India meniru Sri Lanka, yang melarang total pada semua jenis kerudung termasuk burqa.

Kendati demikian, ada beberapa pihak yang terkejut dengan seruan menteri tersebut dan menuduh Perdana Menteri India Narendra Modi bertanggung jawab karena mengatakan bahwa mereka yang menciptakan kekerasan selama protes anti-undang-undang kewarganegaraan dapat diidentifikasi dengan pakaian mereka.

Ini bukan pertama kalinya Singh membuat pernyataan kontroversial seperti itu. Dia baru-baru ini bersumpah akan mengubur hidup-hidup mereka yang meneriakkan slogan-slogan anti-Modi dan Kepala Uttar Pradesh Yogi Adityanath.
(mas)
Berita Terkait
Saat Islamisasi di Samudera...
Saat Islamisasi di Samudera Pasai, Gujarat Masih Hindu
Kejamnya India Rezim...
Kejamnya India Rezim Modi Terhadap Pemeluk Islam: Imigran Muslim Dipersulit Mendapat Status Kewarganegaraan
The Kerala Story, Film...
The Kerala Story, Film India yang Dinilai Memberi Amunisi Pembenci Islam
Pengadilan India Kabulkan...
Pengadilan India Kabulkan Teliti Dewi Hindu Dalam Masjid
Inilah Waseem Rizvi,...
Inilah Waseem Rizvi, Tokoh India yang Minta 26 Ayat Al-Qur'an Dihapus
5 Negara Bagian di India...
5 Negara Bagian di India dengan Penduduk Mayoritas Muslim
Berita Terkini
3 Jet Tempur Rafale...
3 Jet Tempur Rafale Prancis, 1 MiG-29 dan 1 SU-30 India Ditembak Jatuh Pakistan
18 menit yang lalu
Seluruh Rakyat Pakistan...
Seluruh Rakyat Pakistan Dukung Pembalasan terhadap India, Perang Makin Berkobar
53 menit yang lalu
Profil Muhammad Asif,...
Profil Muhammad Asif, Menteri Pertahanan Pakistan yang Berani Balas Serangan India
1 jam yang lalu
PM Pakistan Sebut Serangan...
PM Pakistan Sebut Serangan India Pengecut dan Tanpa Alasan
2 jam yang lalu
6 Penyebab Konflik India-Pakistan...
6 Penyebab Konflik India-Pakistan di Kashmir Tak Selesai selama Puluhan Tahun
3 jam yang lalu
Trump Kecam Serangan...
Trump Kecam Serangan India ke Pakistan: Sungguh Memalukan!
4 jam yang lalu
Infografis
5 Menteri Terkaya yang...
5 Menteri Terkaya yang Masuk di Kabinet Merah Putih
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved