Putra Trump Marah pada Pelosi yang Robek Naskah Pidato Ayahnya

Kamis, 06 Februari 2020 - 11:29 WIB
Putra Trump Marah pada...
Putra Trump Marah pada Pelosi yang Robek Naskah Pidato Ayahnya
A A A
WASHINGTON - Pertikaian antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nancy Pelosi dan Presiden AS Donald Trump kini turut melibatkan putra Trump, Donald Trump Jr.

Melalui akun Instagramnya, Donald Trump Jr mengecam tindakan Pelosi yang merobek naskah pidato kenegaraan Trump di depan publik dan disiarkan langsung ke penjuru negeri. Video itu pun viral di penjuru dunia.

Menurut Trump Jr, tindakan Pelosi itu dianggap tak menghargai sejarah rakyat AS yang diungkapkan dalam pidato Trump itu.

Saat meluapkan kemarahannya, Trump Jr melalui akun @donaldjtrumpjr menyatakan, "Nancy Pelosi merobek pidato ayah saya malam tadi."

"Dalam pidato itu ada berbagai kisah Para Pahlawan Amerika dan Mimpi Amerika. Pengorbanan dan kehormatan. Pria dan wanita yang memberikan segalanya bagi negeri ini. Itu cerita mereka: Seorang Bocah terinspirasi menjadi seorang Pahlawan, seperti Kakek Buyutnya. Seorang tentara kembali ke rumah untuk keluarganya. Mimpi menjadi nyata untuk pemuda Amerika. Menghormati Keluarga Bintang Emas yang memberikan segalanya. Seorang Gadis Muda selamat melawan semua tantangan," ungkap Trump Jr dalam penjelasan panjang di akun media sosialnya.

"Pelosi MEROBEK cerita-cerita itu JADI SETENGAH. Pelosi membenci Presiden Donald J Trump lebih dari dia cinta Amerika. Wanita yang sangat pahit. Cerita-cerita mereka lebih kuat dibandingkan kebenciannya. Kami merobek Pasal Pemakzulannya hari ini. Kini biarkan semua merobek peluang Demokrat pada 2020," papar Trump Jr.

Rekaman pidato Trump dan saat Pelosi merobek naskah Trump itu telah ditonton sebanyak 1,6 juta view hingga berita ini dirilis.
Dalam rekaman terlihat Pelosi merobek salinan pidato kenegaraan State of Union Presiden Donald Trump yang telah disiapkan di akhir pidato. Ketika Trump selesai berpidato dan sebagian besar anggota parlemen berdiri untuk bertepuk tangan, Pelosi ikut berdiri kemudian mengambil salinan pidato dan merobeknya menjadi dua. Ia kemudian meletakkannya di tumpukan di atas mimbar saat Trump berjalan untuk menyambut anggota Kongres.

Saat ditanya wartawan mengapa ia merobek salinan pidato Trump, Pelosi menjawab: "Itu adalah hal yang sopan untuk dilakukan," seperti dikutip dari The Hill, Rabu (5/2).

Momen tersebut menjadi puncak dari ketegangan yang dimulai dari Trump menolak tawaran jabat tangan Pelosi saat akan berpidato.

Pelosi sendiri tampat terus menghindari menatap Trump selama berpidato, bukannya membaca sambutan yang sudah disiapkan dan melihat ruangan secara sepintas.

Ia dan politisi Parat Demokrat lainnya berdiri dan bertepuk tangan hanya secara berkala, bahkan ketika Partai Republik secara teratur memberikan tepuk tangan.

Pelosi dapat terlihat menggelengkan kepalanya secara halus seolah mengatakan "tidak" ketika Trump berjanji melindungi Medicare dan Jaminan Sosial serta menolak klaimnya bahwa Partai Demokrat ingin memberikan "perawatan kesehatan tanpa batas" untuk imigran yang tidak memiliki dokumen.

Pidato kenegaraan Trump itu dilakukan beberapa minggu setelah DPR memakzulkan Trump karena menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres serta sehari sebelum Senat yang dikendalikan Partai Republik menyelamatkan Trump dari pemakzulan itu.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0925 seconds (0.1#10.140)