China Mengaku Berbagi Informasi Penyebaran Virus Corona dengan Taiwan
A
A
A
JENEWA - China menyatakan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa pihaknya telah berbagi informasi lengkap tentang virus Corona dengan pihak berwenang di Taiwan. Saat ini ada 10 kasus virus Corona yang dikofirmasi di Taiwan.
"Menanggapi keprihatinan orang-orang Taiwan dan sejalan dengan prinsip keterbukaan dan transparansi dan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan rekan senegara di kedua sisi Selat Taiwan, daratan telah berulang kali dan tepat waktu memberi tahu Taiwan tentang informasi terbaru tentang pencegahan dan pengendalian epidemi melalui saluran normal," jelas Duta Besar China Li Song di pertemuan Dewan Eksekutif WHO di Jenewa, Swiss
“Ahli pencegahan epidemi Taiwan telah mengunjungi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit provinsi Wuhan dan Hubei pada pertengahan Januari. Kekhawatiran mereka (Taiwan) juga telah diberikan jawaban lebih lanjut," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/2).
"Komunikasi yang lancar antara dua sisi selat pada penyakit menular telah memastikan pencegahan dan kontrol teratur wabah di seluruh Selat. Kunjungan ini lebih lanjut mempromosikan komunikasi dan pertukaran di bidang kesehatan di seluruh Selat Taiwan," lanjut Song.
Namun, ia mengecam apa yang disebutnya sebagai "kebohongan dan alasan" otoritas Taiwan terkait ketidakmampuannya menghadiri pertemuan WHO. Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pemberontak, di bawah aturan WHO, diwakili kehadirannya oleh China daratan.
"Tidak ada yang disebut celah dalam sistem pencegahan epidemi internasional sebagai akibat dari tidak hadirnya Taiwan ke WHA (Majelis Kesehatan Dunia)," katanya, merujuk pada pertemuan tingkat menteri WHO yang diadakan setiap bulai Mei.
"Sebaliknya itu hanya kebohongan dan alasan yang dibuat oleh otoritas Taiwan dalam upaya untuk berpartisipasi dalam WHA," kata Song.
"Menanggapi keprihatinan orang-orang Taiwan dan sejalan dengan prinsip keterbukaan dan transparansi dan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan rekan senegara di kedua sisi Selat Taiwan, daratan telah berulang kali dan tepat waktu memberi tahu Taiwan tentang informasi terbaru tentang pencegahan dan pengendalian epidemi melalui saluran normal," jelas Duta Besar China Li Song di pertemuan Dewan Eksekutif WHO di Jenewa, Swiss
“Ahli pencegahan epidemi Taiwan telah mengunjungi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit provinsi Wuhan dan Hubei pada pertengahan Januari. Kekhawatiran mereka (Taiwan) juga telah diberikan jawaban lebih lanjut," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/2).
"Komunikasi yang lancar antara dua sisi selat pada penyakit menular telah memastikan pencegahan dan kontrol teratur wabah di seluruh Selat. Kunjungan ini lebih lanjut mempromosikan komunikasi dan pertukaran di bidang kesehatan di seluruh Selat Taiwan," lanjut Song.
Namun, ia mengecam apa yang disebutnya sebagai "kebohongan dan alasan" otoritas Taiwan terkait ketidakmampuannya menghadiri pertemuan WHO. Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pemberontak, di bawah aturan WHO, diwakili kehadirannya oleh China daratan.
"Tidak ada yang disebut celah dalam sistem pencegahan epidemi internasional sebagai akibat dari tidak hadirnya Taiwan ke WHA (Majelis Kesehatan Dunia)," katanya, merujuk pada pertemuan tingkat menteri WHO yang diadakan setiap bulai Mei.
"Sebaliknya itu hanya kebohongan dan alasan yang dibuat oleh otoritas Taiwan dalam upaya untuk berpartisipasi dalam WHA," kata Song.
(esn)