Ribuan Tentara Singapura Kemas 5,2 Juta Masker dalam 24 Jam

Sabtu, 01 Februari 2020 - 19:48 WIB
Ribuan Tentara Singapura...
Ribuan Tentara Singapura Kemas 5,2 Juta Masker dalam 24 Jam
A A A
SINGAPURA - Sebanyak 1.500 personel Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) mengemas 5,2 juta masker bedah untuk dibagikan kepada publik. Saat ini, Singapura terus berjuang untuk melawan penyebaran virus Corona Wuhan.

Operasi pengemasan itu dilakukan di SAFTI Military Institute dalam operasi selama 24 jam. Operasi itu dimulai pada Kamis malam setelah gugus tugas multi kementerian mengumumkan bahwa setiap rumah tangga Singapura akan menerima paket empat masker.

SAF akan menggunakan van besar dan kendaraan utilitas operasional untuk mengirimkan masker ke 89 pusat Komite Warga dan Pusat Komunitas, setelah itu Asosiasi Rakyat (PA) akan membagikannya kepada publik.

Personil SAF bekerja shift delapan jam, dengan masing-masing shift diharapkan untuk mengemas 200 ribu masker. Mereka bertujuan untuk mengirimkan masker pertama pada Jumat malam dan menyelesaikan operasi pada Sabtu malam.

Menteri Pertahanan Ng Eng Hen mengatakan SAF sangat sadar bahwa semua badan di Singapura harus maju ke depan untuk melakukan bagiannya dalam menangani virus Corona Wuhan.

"Setiap wabah biologis baru bisa sangat serius jika kita tidak cukup cepat untuk mengambil tindakan yang tepat," katanya kepada wartawan di lokasi pengepakan seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (1/2/2020).

Ng mengatakan bahwa para prajurit membutuhkan waktu beberapa jam setelah diaktifkan untuk mempersiapkan seluruh persiapan, termasuk mendapatkan bahan-bahan seperti masker, kantong plastik, dan kotak kemasan dari berbagai lembaga.

Namun demikian, ia mengatakan para prajurit berada di jalur yang benar dengan kemajuan mereka, dan menambahkan bahwa mereka bersemangat.

"Anda tahu bahwa ketika Anda melakukan ini, Anda melakukannya untuk melindungi keluarga dan sesama warga Singapura, dan Anda sangat bangga akan hal itu," ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya SAF melakukan operasi semacam ini. Selama krisis kabut asap pada tahun 2013, SAF mengemas dan mendistribusikan lebih dari 1 juta masker kepada publik melalui PA.

SAF juga membantu dalam bidang lain dari pertempuran melawan virus Corona Wuhan.

Ng mengatakan bahwa sebagai bagian dari pelacakan kontak, personel SAF melakukan seratus panggilan sehari kepada orang-orang di Singapura yang telah melakukan perjalanan ke provinsi Hubei baru-baru ini untuk menanyakan kondisi mereka.

Mereka juga mengoperasikan peralatan pencitraan termal di bandara dan akan memberi tahu staf bandara jika mereka mendeteksi penumpang yang simtomatik.

Ia menekankan bahwa personel SAF ini tidak melakukan kontak langsung dengan penumpang, menambahkan bahwa mereka tidak dilatih untuk melakukannya.

Ng juga mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada hari Kamis bahwa SAF menggunakan propertinya untuk kasus karantina.

Pada hari Jumat, ia mengatakan bahwa SAF berhati-hati untuk memastikan kesiapan operasionalnya meskipun menyebarkan sumber daya untuk menahan penyebaran virus Corona Wuhan.

"Meskipun ini merupakan upaya nasional, kami ingin memastikan bahwa SAF mengawasi tanggung jawab utamanya," ujarnya.

"Kami tidak akan berkompromi dengan keamanan, meskipun ini penting, dan itulah sebabnya kami memobilisasi Komando Dukungan Layanan Tempur, sedangkan unit operasional lainnya masih dalam penugasan," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah ada prajurit SAF saat ini di China, Ng mengatakan SAF telah menginstruksikan personel untuk menunda perjalanan yang tidak penting ke negara itu, menambahkan bahwa juga tidak ada latihan bilateral yang akan datang dengan China.

"Bahkan jika (perjalanan ke China) penting, mereka harus mendapatkan izin," tambahnya.

Ini terjadi ketika Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing mengatakan pada hari Kamis bahwa ada cukup pasokan masker di Singapura jika dikelola dengan baik, di tengah kekhawatiran tentang kurangnya ketersediaan di pengecer di seluruh negara itu.

Banyak orang di Singapura mengenakan masker bedah sebagai bentuk perlindungan terhadap virus Corona Wuhan, meskipun para ahli telah memperingatkan itu bisa menciptakan "rasa aman yang salah" jika tidak digunakan dengan benar.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)