Wabah Virus Corona: AS Juga Melarang Masuk Pelancong China

Sabtu, 01 Februari 2020 - 11:27 WIB
Wabah Virus Corona:...
Wabah Virus Corona: AS Juga Melarang Masuk Pelancong China
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan larangan masuk bagi pelancong asal China atau pun turis asing lainnya yang telah melakukan perjalanan ke China selama dua minggu terakhir. Larangan ini untuk mencegah penyebaran virus Corona baru, 2019-nCoV .

Sebelum AS, Singapura telah lebih dulu mengeluarkan larangan serupa. Kebijakan AS diumumkan hari Jumat waktu Washington ketika pemerintah menyatakan darurat kesehatan masyarakat.

Bagi warga Amerika yang pulang dari provinsi Hubei —yang dilanda wabah 2019-nCoV—di China akan ditempatkan di fasilitas khusus untuk karantina wajib selama 14 hari. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Alex Azar.

Sedangkan warga AS yang datang dari wilayah lain di China akan menjalani pemeriksaan kesehatan di pelabuhan masuk dan kemudian ditempatkan di bawah karantina sendiri di rumah yang diawasi. (Baca: Singapura Melarang Masuk Seluruh Pelancong China )

"Saya hari ini telah menyatakan bahwa Coronavirus menghadirkan keadaan darurat kesehatan masyarakat di Amerika Serikat," kata Azar saat pengarahan di Gedung Putih. Menurutnya, arahan akan mulai berlaku pada 2 Februari dari pukul 17.00 sore waktu setempat.

"Warga negara asing, selain keluarga dekat warga negara AS dan penduduk tetap, yang telah melakukan perjalanan di China dalam 14 hari terakhir akan ditolak masuk ke Amerika Serikat untuk kali ini," ujarnya.

Ada 16 kasus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang dikonfirmasi di AS. Virus ini berasal dari pasar makanan laut di Wuhan , Provinsi Hubei, dan terdeteksi pada akhir Desember 2019. (Baca juga: Kata Pejabat Trump, Virus Corona China Bagus untuk Ekonomi AS )

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan epidemi itu sebagai keadaan darurat global, dan jumlah kematian China meningkat pada Jumat menjadi 259, sedangkan total infeksi mencapai 11.791.

Tiga maskapai AS, American Airlines, Delta Airlines dan United Airlines mengatakan bahwa mereka akan segera menangguhkan semua penerbangan ke China.

Sebelumnya, para pejabat Amerika memberlakukan perintah wajib karantina 14 hari terhadap 195 orang Amerika yang dievakuasi dari Wuhan. Ini merupakan yang pertama kalinya pihak federal mengeluarkan perintah semacam itu selama lebih dari 50 tahun.

Sebuah pesawat yang membawa warga Amerika yang dipulangkan, termasuk diplomat dan keluarga mereka, mendarat di March Air Reserve Base in Riverside, California, pada hari Rabu dan para pejabat awalnya mengatakan para penumpang akan diminta untuk secara sukarela mengisolasi diri mereka sendiri hingga 72 jam.

Tanda-tanda awal yang baik, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa tidak ada orang yang menunjukkan gejala terinfeksi virus Corona baru.

Pejabat CDC, Marty Citron, mengatakan ada salah satu individu mencoba meninggalkan pangkalan dan ditempatkan di bawah karantina oleh otoritas negara bagian California, sebelum akhirnya ditangani otoritas federal.

Kelompok yang dipulangkan dari Wuhan sudah mengirimkan sampel untuk pengujian di markas CDC di Atlanta, tetapi para pejabat mengatakan mereka tidak yakin tentang keakuratan alat diagnostik mereka.

"Kami melihat dalam kasus-kasus yang ada di rumah sakit, kami telah melihat orang yang memiliki virus yang dapat terdeteksi, dan mereka tidak memiliki virus teknis, dan kemudian tiga hari kemudian mereka memiliki virus yang dapat terdeteksi," kata Direktur CDC, Robert Redfield, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (1/2/2020).

Mengingat bahwa tingkat penularan asimptomatik belum jelas, hasil tes yang negatif tidak digunakan sebagai kriteria untuk "melepaskan" warga yang dikarantina.

"Ini bukan seperti tes yang mengerikan, tetapi itu bukan tes yang mutlak," imbuh ahli imunologi CDC, Anthony Fauci.
(mas)
Berita Terkait
Cerita Dokter China...
Cerita Dokter China yang Temukan Virus Corona di Wuhan
Viral, Vlogger China...
Viral, Vlogger China Curiga Virus Corona Dibawa AS ke Wuhan
Bos Laboratorium Wuhan:...
Bos Laboratorium Wuhan: Asal Virus Corona Bukan dari Kami
Pentagon Tak Yakin COVID-19...
Pentagon Tak Yakin COVID-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan
WHO Sebut Mustahil untuk...
WHO Sebut Mustahil untuk Menentukan Asal-usul Covid-19
Trump Stop AS Danai...
Trump Stop AS Danai WHO atas Tuduhan Salah Urus COVID-19
Berita Terkini
Siapa Ayesha Farooq?...
Siapa Ayesha Farooq? Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama Pakistan yang Jadi Pahlawan
18 menit yang lalu
3 Tanda Kemenangan Pakistan...
3 Tanda Kemenangan Pakistan dari India yang Menggemparkan, Salah Satunya Keberhasilan Operasi
28 menit yang lalu
Kim Jong-un Awasi Latihan...
Kim Jong-un Awasi Latihan Tempur Pasukan Korut, Tegaskan Kesiapan Perang Modern
1 jam yang lalu
PM Pakistan Umumkan...
PM Pakistan Umumkan Keberhasilan Operasi Melawan India, 10 Mei Jadi Hari Perayaan
1 jam yang lalu
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
2 jam yang lalu
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
2 jam yang lalu
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved