Pakai Masker Atau Tidak? Warga Dunia Bingung Cara Cegah Wabah

Sabtu, 01 Februari 2020 - 06:01 WIB
Pakai Masker Atau Tidak?...
Pakai Masker Atau Tidak? Warga Dunia Bingung Cara Cegah Wabah
A A A
SINGAPURA - "Jangan pakai masker jika Anda sehat" demikian tertulis di bagian depan surat kabar di Singapura pada Jumat (31/1). Adapun otoritas di penjuru dunia meminta publik tidak panik dengan membeli masker yang dianggap sebagai pelindung dari wabah virus corona.

Di Malaysia, pemerintah meminta warga selalu memakai masker dan menyiapkan pembersih tangan. Saran serupa diumumkan otoritas di Thailand dan Vietnam.

Pesan-pesan yang berbeda itu memicu kebingungan publik tentang bagaimana cara melindungi diri melawan wabah yang telah menewaskan lebih dari 200 orang di China dan menyebar ke lebih dari 20 negara itu.

Beberapa pakar juga mengatakan kesalahan menangani masker dapat meningkatkan risiko infeksi. "Pakai masker hanya saat Anda merasa tidak sehat? Lalu mengapa Anda perlu tentara saat di sana tidak ada perang? Lebih baik menjadi aman daripada menyesal," ungkap pengguna Facebook, Kenny Chan Wai Kong di Singapura saat otoritas mengumumkan rencana memberi empat masker untuk setiap rumah tangga saat stok di toko-toko menipis di negara itu.

Di beberapa wilayah Asia, memakai masker wajah biasa saat orang sakit atau untuk menghadapi polusi udara.

Panduan resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit tidak menyebut mengenakan masker wajah sebagai langkah preventif melawan virus, tapi website mereka juga tidak secara khusus menolak pemakaian masker.

Australia dan Taiwan menyatakan orang sehat tidak perlu masker, tapi Australia telah merilis 1 juta masker dari stok medis nasional. Masker juga banyak dipakai di Taipei, Taiwan, di mana pemerintah menerapkan pembatasan pembelian dan larangan ekspor untuk masker.

Badan Kereta Taiwan menyatakan jika virus terus menyebar, mereka akan menolak membawa penumpang yang tak memakai masker.

Virus corona dapat menyebar dari orang ke orang. Sebagian besar kasus terjadi di kota Wuhan, China. Penyebaran diduga dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi melalui partikel di udara dari batuk atau bersih, atau menyentuh orang terinfeksi atau benda dengan virus dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata.

"Situasi yang memerlukan masker adalah saat Anda di kerumunan atua jika Anda merawat orang sakit. Jika itu membuatmu merasa lebih baik, pakai masker untuk bedah operasi," kata Angela Rasmussen, virologis di Pusat Infeksi dan Imunitas di Universitas Columbia pada Reuters.

Pakar lain menyatakan masker bedah sekali pakai mungkin tidak pas di wajah untuk mencegah infeksi virus. Beberapa menyatakan kesalahan menangani masker seperti menyentuh bagian depan dapat meningkatkan penyebaran infeksi.

Ada juga saran yang tak biasa oleh pemerintah India yang menganjurkan ramuan tradisional seperti jahe dan kemangi untuk melawan virus. Seorang menteri di Myanmar juga dikritik karena menyarankan orang memakan lebih banyak bawang untuk melawan virus.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8060 seconds (0.1#10.140)